Bab 49 - Persiapan

20 2 0
                                    

New World: Memoria - Bab 49

Hari Sabtu.

Karena aku menerima tawaran Profesor Marius untuk mengikuti pertunjukkan eter yang diselenggarakan di ibu kota, aku harus berlatih di luar jam pelajaran.

Lokasi yang disepakati olehku dan Profesor Marius adalah ruang pelatihan tertutup.

Tanpa berbasa-basi ia langsung melatihku dengan keras dari awal.

“Mari kita mulai dari dasarnya, buatlah 5 Eter berbentuk bola!”

Mengikuti arahan profesor, aku bisa melakukan permintaan itu dengan cukup mudah. Hal yang cukup merepotkan dari latihan ini adalah jumlah eter yang lebih banyak dari biasanya.

Terlalu fokus saat membuat eter, aku tidak sadar bahwa Profesor Marius sedang menghitung kecepatanku membentuk Eter. Dengan sebuah arloji di tangan kiri, ia melihat dengan begitu serius.

“15 detik, hmm, sempurna. Kalau begitu, coba untuk merubahnya menjadi bentuk tabung kecil.”

Aku kemudian membuat eter itu menjadi sebuah tabung kecil. Tidak tahu berapa lama waktu yang dihabiskan, tetapi terasa cukup lama.

“50 detik, ulangi!”

“45 detik, ulangi!

“51 detik, ulangi!”

“... detik ulangi!

“Ulangi …!”

Menarik napas, aku mengambil fokus kembali, aku lalu membuat Eter yang awalnya berbentuk bola menjadi sebuah tabung kecil.

Menurutku, setidaknya mengubah bentuk membutuhkan 35 detik. Tapi ucapan profesor berikutnya membuatku terkejut.

“30 detik, dua kali lebih lama, tapi lebih cepat dari 88% orang. Bagus kita akan melanjutkan ke tahap berikutnya.”

Entah sudah berapa kali aku mengulang, tapi, rasanya sangat menyenangkan. Seakan melewati sebuah tembok tinggi yang tidak mudah dicapai, tetapi pada akhirnya berhasil untuk dilalui. Perasaan berkembang ke tahap berikutnya, itu membuat semangatku berapi-api.

Memasukkan kembali arloji yang ia pegang ke saku, profesor lalu menjelaskan dengan sangat detail. “Mungkin kau sepertinya penasaran kenapa aku melatihmu dengan keras. Ini adalah sebuah acara santai, kenapa profesor melatihku dengan sangat keras? Itu pasti yang kau pikirkan, kan? Sederhananya, ini adalah sebuah investasi untuk dirimu sendiri. Karena acara itu ada di ibu kota, tentunya ada beberapa bangsawan dan pedagang yang melihat pertunjukkan itu. Simpelnya, aku ingin membuat masa depanmu lebih mudah. Menang atau kalah tidak apa, tapi setidaknya kau harus terlihat bagus di mata mereka.”

“Kenapa kau melakukan itu, profesor?” tanyaku heran dengan sikap profesor.

Sambil menggaruk bagian kepalanya, Profesor Marius lalu menjawab, “Tidak ada alasan khusus, aku hanya ingin siswa yang kuajar memiliki masa depan yang cerah. Jika aku melihat peluang untuk mereka, aku akan membantu mereka maju ke depan. Itulah mengapa aku memilih menjadi profesor dibandingkan bekerja di bawah keluargaku.”

Aku sedikit tersenyum tipis setelah mendengar jawaban profesor, ia mungkin tidak mengetahuinya, tapi aku benar-benar memiliki pandangan yang sangat baik terhadap profesor.

Integritas tinggi terhadap pekerjaannya, membuat ia menjadi profesor yang cukup keras tetapi sangat berdedikasi terhadap siswa-siswanya.

Setelah dipikir-pikir, aku cukup penasaran dengan masalah keluarga Matt. Sebenarnya bukan hak-ku untuk menghakimi situasi yang bahkan tidak kulihat secara langsung, tapi dari yang ku pahami, keluarga itu sangatlah ketat.

New World: MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang