Bab 70 - Tes Bertahan Hidup di Pulau (1)

11 1 0
                                    

New World: Memoria - Bab 70

Hari kamis—pertemuan kelima. Para siswa sudah mulai panik karena terlalu bersantai selama dua hari.

Mereka mengerjakan produk mereka dengan terburu-buru, takut jika pada hari Jumat, tidak akan bisa selesai.

Namun, justru karena mereka terburu-buru, mereka jadi lalai dan ada yang salah dalam prosedur tempa mereka.

“Kenapa besinya masih tebal?”

“Kenapa ini keras sekali?”

“Tidak … besinya retak!”

Kepanikan dan kericuhan terjadi di kelas 1A dan juga kelas lainnya. Dan di waktu yang sama, Profesor Hjuldan tiba di kelas 1A.

Waktu yang sangat pas sekali seakan itu sebuah mimpi.

“Profesor! Tolong bantu kami!” seru hampir seluruh siswa.

Profesor Hjuldan lalu membantu siswa yang kesusahan dengan memberikan beberapa nasihat. Setelah itu, Profesor Hjuldan berjalan ke arah Matt untuk bertanya tentang hasil yang ia buat.

“Nak Matt, apa kau sudah selesai?”

“Iya, Profesor, punyaku sudah selesai. Aku akan mengambilkannya.”

Matt lalu mengambil pisau yang tertutupi sarung. Ketika dibuka perlahan, kilau cerah dari warna merah terang menutupi wajah Profesor Hjuldan.

Warna merah yang sangat indah, dan menenangkan. Warna itu lebih mirip warna merah keunguan.

“Hmm, kau mendapat bahan redmetal, ya?”

“Itu benar, Profesor,” jawab Matt sedikit canggung.

Profesor Hjuldan lalu memeriksa pekerjaan Matt dengan sangat teliti, mulai dari gagang pisau hingga bilah pisau itu sendiri.

“Ketajaman yang bagus, dan gagang yang menggunakan gradient Wood yang terkenal lembut. Pilihan yang sangat bagus.”

“Ini bagus, sangat bagus. Apa ada siswa lain yang sudah menyelesaikan milik mereka?” tanya Profesor Hjuldan ke seisi kelas.

Profesor Hjuldan lalu menoleh ke berbagai arah. Ada beberapa siswa yang mengangkat tangan, menandakan mereka sudah selesai dengan pekerjaannya.

Tapi, Profesor Hjuldan memilih siswa yang paling dekat dengan dirinya dan Matt—Ryan.

“Kau juga sudah selesai, nak Ryan? Boleh kulihat hasil pekerjaanmu?” tanya Profesor Hjuldan dengan senyum ramah.

“Ah, tentu, Profesor.”

Ryan lalu mengambil pisau yang sebelumnya sudah ia selesaikan.

Profesor Hjuldan menerima pisau itu, yang hanya dilapisi oleh kain biasa untuk menutupi bilah pisau alih-alih membuat sarung pisau.

Ketika kain itu dibuka, warna biru gelap layaknya dasar lautan terpampang jelas di wajahnya.

Ia semakin penasaran dan mencoba memberikan karya Ryan dengan sangat teliti.

“Ini kombinasi dari Blackiron dan Bluesteel, ya?” tanya Profesor Hjuldan, seakan tertarik.

“Benar, kombinasi yang cukup biasa. Tapi, saya puas dengan hasilnya,” jawab Ryan dengan senyuman di wajah.

“Menarik, kebanyakan kombinasi dari dua bahan itu menghasilkan warna abu-abu yang kebiruan. Tapi milikmu berbeda, warnanya justru kebalikan.”

“Dan dilihat-lihat, kau menggunakan gagang yang terbuat dari Steelwood. Lalu, kau lapisi kayu itu dengan sebuah kain yang memberi kenyamanan bagi pengguna. Pilihan yang sangat bagus.”

New World: MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang