Bab 40 - Tes peringkat (2)

24 2 0
                                    

New World: Memoria - Bab 40

Di hari yang sama, setelah pertandingan pertama.

Dibandingkan dengan pertandingan pertama yang membuat para penonton bersemangat, pertandingan lainnya terasa hambar dan kurang membuat para penonton antusias. Pertandingan yang dilaksanakan rata-rata menghabiskan waktu sekitar 5 sampai 10 menit.

Pertandingan para hari pertama ada sebanyak 28 pertandingan. Dan, hanya beberapa yang membuat para penonton menjadi bersemangat. Kebanyakan pertandingan hanya pertempuran sepihak atau terlihat tidak menyenangkan.

Yang para penonton inginkan adalah pertandingan epik yang mengeluarkan semua yang kedua peserta miliki dengan segenap kemampuannya. Itu dapat dimaklumi, tapi ini baru tahun pertama semester pertama, tentu saja kemampuan siswa masih belum matang. Bahkan, para siswa juga tidak mengetahui bakat apa yang mereka inginkan atau mereka ingin memasuki jurusan apa.

Ryan yang sudah siap menonton pertandingan hari ini dengan semangat, justru malah menjadi kecewa, menyisakan popcorn yang masih sangat banyak.

“Apa-apaan ini! Membosankan, dari 20 pertandingan yang ada, bagaimana mungkin yang seru hanya 6 saja?”

Di samping Ryan, terdapat Matt yang ikut menonton setelah menyelesaikan pertandingannya. Ia juga terlihat sedikit bosan, tapi masih memiliki sedikit harapan karena terdapat 8 pertandingan tersisa.

“Masih ada 8 lagi, aku harap itu tidak mengecewakan,” ucap Matt, mengambil beberapa popcorn milik Ryan.

Kedua orang itu sebenarnya ingin pergi, tetapi mereka dicegat oleh ketiga perempuan yang ada di sampingnya. Mereka mengatakan, ‘Pertandingan yang ini pasti akan bagus.’ Tapi seakan tidak percaya, mereka berdua duduk dengan sangat terpaksa. Tentu saja mereka berdua begitu, karena ketiganya berkata seperti itu hampir 10x dan pertandingan yang seru hanya 2 saja.

Karena kebosanan sudah menggerogoti otaknya, Ryan memikirkan sebuah ide untuk bisa kabur setidaknya beberapa pertandingan dan menyegarkan dirinya karena terlalu lama duduk di bangku amfiteater. Ide Ryan adalah pergi ke kamar mandi. Terkesan sederhana, tetapi jarak antara amfiteater dan kamar mandi terdekat itu cukup jauh. Jika dia pergi ke kamar mandi dan tidak kembali, ia tidak tahu kejadian apa yang menimpanya, karena itu ia pasti akan kembali.

Seakan sudah berkemas, Ryan kemudian pergi dan kabur dari bangku amfiteater. “Aku akan ke kamar mandi dulu, aku tidak kemana-mana. Kalau begitu sampai jumpa!”

Matt yang merasa dikhianati mengulurkan tangannya seakan berkata, “Jangan pergi, Ryan. Jangan tinggalkan aku dengan kebosanan ini!” Tapi Ryan sudah pergi dan hanya jejaknya saja yang tertinggal.

* * *

Kamar mandi terdekat.

Setelah buang air dan keluar dari kamar mandi, Ryan bertemu dengan seseorang yang ia kenal. Ia adalah Sean, salah satu anggota divisi pemburu monster.

Sean yang melihat Ryan kemudian menghampirinya dan memulai percakapan. “Halo Ryan, tidak kusangka kita akan bertemu di sini.”

“Tentu, aku juga berpikir begitu. Aku kira kau sibuk membasmi monster,” balas Ryan dengan sedikit terkejut.

“Hahaha, yah, aku sedikit senggang jadi aku menggunakan waktuku untuk melihat acara ini. Ngomong-ngomong, kapan kau akan tampil? Aku sangat penasaran dengan penampilan di pertandingan yang akan datang,” ucap Sean dengan antusias.

Ryan sedikit menggaruk kepala bagian belakangnya untuk mengingat jadwal ia akan maju di tes ini. “Kalau tidak salah besok pagi, tapi aku juga tidak tahu lagi. Sepertinya aku akan kembali lebih dahulu, teman-temanku sudah menungguku. Kau mau sekalian pergi bersamaku?”

New World: MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang