Bab 10 - Hasil tes penyesuaian peringkat

41 4 0
                                    

Niat baik Alicia untuk memulai percakapan tidak menghasilkan apapun. Hal itu justru membuat suasana menjadi sangat canggung. Duduk setelah memulai percakapan dan dibalas dengan keheningan membuat Alicia sedikit malu. Ia kemudian melihat sekitar untuk mengalihkan perhatiannya dari rasa malu yang dimilikinya.

5 menit yang diisi dengan keheningan membuat Alicia kesal, ia kemudian memulai percakapan lagi.

“Hei, kenapa kalian berdua tiba-tiba menjadi diam seperti patung?

“Koreksi, bukan aku yang menjadi patung tapi Ben, dari tadi aku sudah melambaikan tanganku ke wajahnya tetapi dia tidak bereaksi apapun.” jawab Ryan yang sama-sama bingung dengan situasi yang terjadi. Kemudian Ryan memulai percakapan untuk mencairkan suasana.

“Kenapa acaranya belum mulai? Padahal sudah banyak yang datang.”

“Karena masih ada beberapa siswa yang belum datang, mereka menyuruh kita menunggu hingga semua siswa hadir di ruangan ini. Mungkin ada yang telat, makanya lama.” pikir Alicia setelah melihat sekeliling bangku yang masih kosong.

“%*^@$&!”

Ben yang mengeluarkan suara tidak jelas membuat Ryan dan Alicia terkejut dan melirik kearah Ben yang ada di tengah mereka berdua.

“Kau kenapa, Ben?” tanya Ryan yang terkejut sekaligus bingung karena melihat perilaku Ben. Kemudian Ben menoleh ke arah Alicia dan membungkukkan kepalanya dan berkata.

“Suatu kehormatan bisa bertemu denganmu, Alicia von Talvi!”

“Ternyata kamu punya penggemar juga, yah?” goda Ryan yang melihat sikap Ben terhadap Alicia.

“Tidak usah bersikap formal, kita sama-sama siswa baru di Etherea!” ucap Alicia yang menolak sikap formal Ben terhadapnya.

“Tapi tingkatan kita berbeda, aku mendapat informasi bahwa kamu adalah salah satu dari top 10 tahun ini, aku jadi panik dan bersikap formal.” jelas Ben dengan canggung tentang sikapnya kepada Alicia.

“Jika kamu membicarakan top 10, selain aku di samping mu juga salah satunya loh!” ucap Alicia sambil menunjuk ke arah Ryan. Ryan yang terkejut melihat Alicia menunjuknya kemudian membuang muka ke samping seakan tidak tahu apa-apa

“Ehh… Ryan, kamu tidak bilang apapun padaku!”

“Kamu tidak tanya!”  jawab Ryan membela diri

Tidak terasa karena mereka bertiga berbincang cukup lama, semua bangku yang ada di ruang auditorium sudah terisi penuh dan acara akan dimulai. Kemudian, ada seseorang pria dengan usia sekitar 48 berjalan dari pintu belakang ruang auditorium ke depan panggung ruang auditorium. Ia memakai setelan jas berwarna biru gelap, memilki bahu yang lebar, tubuh yang tegak, wajah dengan jenggot bergaya ‘short boxed’ dan rambut yang disisir kebelakang. Ia juga memilki ekspresi wajah yang serius didukung dengan matanya yang tajam dan cara berjalan yang setiap langkahnya membuat beberapa siswa menjadi gugup.
Setelah sampai di panggung, pria itu kemudian berkata.

“Selamat sudah terpilih masuk di Etherea! Aku memiliki harapan yang tinggi terhadap kalian.”  kata pria itu sambil melihat ke berbagai arah yang tertuju ke semua siswa di auditorium. Lalu pria itu melanjutkan kata-katanya.

“Sepertinya aku belum memperkenalkan diriku, namaku adalah Alex de Welton, atau yang sering dikenal sebagai Duke Welton, tapi sepertinya kalian akan lebih akrab memanggilku dengan sebutan kepala akademi. Baiklah, perkenalanku sepertinya sudah cukup. Kita akan memulai acaranya! Untuk para top 10 harap maju kedepan!” ucap kepala akademi didampingi dengan suara tepuk tangan dan sorakan para siswa.

Ryan dan Alicia bersama 8 orang lainnya kemudian maju ke depan. Kepala akademi kemudian berkata

“Ini adalah 10 prospek terbaik angkatan tahun ini, yaitu angkatan ke-124. Mereka sudah melakukan tes penyesuaian peringkat sehari sebelum upacara hari ini, dan kalian akan melihat hasil dari tes mereka disini! Kalian bisa melihat nya di layar yang ada di belakang ku. Dan untuk para top 10 jika nama kalian di panggil harap ke atas panggung!”

New World: MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang