Bab 30 - Kembali ke Etherea

24 1 0
                                    

New World: Memoria - Bab 30

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

Bleghk!

Tepat setelah kembali dari Gastavl, aku langsung ke kamarku, lebih tepatnya ke kamar mandi. Efek shock dari menggunakan Burning Memory terlalu sering dalam jeda waktu yang sangat singkat membuat tubuhku terasa sangat kacau.

Pandanganku kabur, perutku mual, tubuhku berkeringat dingin, dan tanganku bergetar seperti menggigil. Kemampuanku tidak sesederhana membuang memori yang kupunya. Ketika aku membakar memoriku, otakku akan bereaksi seakan mencari sesuatu yang hilang. Tentu saja, ingatan yang hilang tidak bisa kembali, dan kekosongan yang diberikan oleh ingatan yang sudah hilang membuat otakku mengalami shock dan menunjukkan gejala-gejala tadi.

Haaahh!

Aku tidak tahu apa yang dilakukan diriku di masa lalu hingga bisa membuatku lupa ingatan. Tapi, jika aku merasakan efek samping seperti ini, aku tidak tahu apa yang terjadi jika aku mengorbankan semua ingatanku.

Aku sendiri tidak tahu apakah memori ini benar-benar hilang atau cuma tersegel saja dan menunggu dibuka dengan sebuah kunci. Tapi yang kutahu, memori yang kugunakan benar-benar acak. Mungkin di masa depan aku bisa memilah ingatan mana saja yang bisa ku buang tapi aku lebih berharap untuk tidak menggunakan kemampuan ini sama sekali. Mungkin Master sudah tahu dan karenanya memintaku untuk tidak menggunakannya di Etherea.

Gejalanya sudah mulai mereda, tanganku berhenti bergetar; pandanganku kembali; dan rasa mual di perutku mulai mereda. Ini memang situasi yang menyakitkan, tapi setidaknya aku mendapat 500 emas, cukup sepadan dengan harga yang harus dibayar. Dan sepertinya aku butuh pedang baru juga.

* * *

Toko Senjata, Gransay.

Matt terlihat sedang bekerja di toko tersebut sebagai salah satu penempa magang. Tempat ini adalah salah satu toko terlaris yang ada di Einburg, dan sering sekali dikunjungi oleh orang-orang sehingga membutuhkan banyak pekerja. Toko ini kemudian memasang misi tingkat D di Etherea dengan harapan bisa mendapatkan pekerja tambahan saat toko mereka sedang ramai pengunjung.

“Matt, tolong ambilkan palu di sana!” kata Greg, salah satu pekerja.

“Baik, tuan.”

“Terimakasih.”

“Apa kau tidak mau mencoba menempa, Matt? Sebagai pengawasmu, aku tahu kau lebih dari mampu untuk membuat sebuah senjata yang sering diproduksi massal.”

“Tidak terimakasih, aku lebih suka melakukan pekerjaan seperti ini.”

“Apa kau butuh inspirasi? Sepertinya kau tipe orang yang tidak akan membuat barang yang diproduksi massal. Kau adalah tipe yang akan membuat senjata yang hanya ada satu di dunia ini. Aku bisa melihatnya dengan mataku sendiri bagaimana sifatmu itu, kau tidak bisa membohongiku.”

“Aku … tidak tahu itu …. Aku masih belum menemukan kembali kesenangan dalam menempa.”

“Tidak apa, semua butuh proses. Aku percaya padamu! Jangan lupakan aku jika kau sudah sukses nanti, ya!”

“Ahahahah tentu, tuan. Terimakasih atas nasihatnya.”

Kemudian ada seseorang yang masuk ke toko itu.

Matt kemudian menyapa, “Selamat pagi tuan, ada yang bisa saya ban—” Setelah melihat siapa yang masuk, ia terdiam sejenak layaknya patung.

“Matt, kenapa kau diam saja? Kau harus menyapa pelanggan. Oh—”

Setelah jeda beberapa detik, Greg kemudian melanjutkan perkataannya, “Biar aku saja yang urus, kau bisa ke belakang.”

“Terimakasih tuan.”

New World: MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang