Bab 71 - Tes Bertahan Hidup di Pulau (2)

8 1 0
                                    

New World: Memoria - Bab 71

Beberapa minggu sebelumnya. Beberapa waktu setelah Ryan dan Ludwig pergi.

Kepala Akademi, Alex, sedang menatap ke arah langit malam dari jendela kamar. Matanya menunjukkan keraguan, tangan gemetar, dan napas yang berat. Meskipun saat itu ia setuju dengan rencana Ryan. Namun, ia masih memiliki keraguan dalam hatinya.

Ia membutuhkan sebuah jawaban, secercah harapan mungkin? Ia mengutuk 'mereka' karena berencana melakukan sesuatu kepada siswa-siswa yang ia sayangi. Tapi, dunia memang selalu seperti itu-tidak dapat diprediksi oleh siapa pun.

Tuk-tuk!

Sebuah ketukan terdengar dari jendela samping. Kepala Akademi lalu menoleh ke arah sumber suara, ia melihat seekor burung elang yang terbakar oleh kobaran api sedang membawa surat di mulutnya. Burung itu kemudian melemparkan surat itu ke wajah Kepala Akademi dan pergi dengan suara kepakan sayap yang menggelegar.

"Apa ini?"

Kepala Akademi lalu membuka surat yang diberikan oleh burung itu.

<Lakukan apa yang akan aku instruksikan mulai dari sekarang!
Rencananya begini ....>

Setelah selesai membaca surat itu, tanpa pikir panjang, Kepala Akademi kemudian merombak semua rencana dari awal dan menggunakan rencana yang diberikan oleh 'seseorang'.

* * *

Kembali ke waktu sekarang.

Berbekal pisau yang sudah kutempa, aku mengelilingi pulau ini dengan melewati semak-semak. Banyak sekali suara berisik karena orang-orang sedang menggila untuk cepat-cepat kembali daripada bertahan hidup selama tiga hari.

Tapi aku berbeda, sebagai seseorang yang sudah sering berkelana ke berbagai tempat. Meskipun aku sendiri tidak ingat pernah ke mana saja, tetapi tubuhku mengingat setiap dan apapun yang aku lakukan pada waktu itu.

Mengambil sebuah batu dan mengalirkannya dengan Eter, aku melempar batu itu tepat mengenai kelapa yang ada di atas pohon.

Tung!

Suara dari kelapa yang terjatuh terkesan sangat aneh, seakan kelapa itu mengenai kepala seseorang.

Twiinggg!

Tiba-tiba ada sebuah layar besar yang menunjukkan status dari banyaknya siswa yang tersisa.

[Siswa tersisa: 799/900]

"Eh ...?"

Aku tidak menyangka akan jadi seperti ini. Tapi sekarang, aku harus berhati-hati.

Kemudian, aku mengambil kelapa yang jatuh tadi, memotong bagian atasnya dan meminum isiannya.

Ketika aku meminum air kelapa, aku duduk di salah satu pohon yang cukup tinggi sambil melihat ke arah siswa yang menyerang satu sama lain.

"Ini menyenangkan! Cuma kurang camilan saja dan ini menjadi tontonan yang seru."

Melihat ke sekeliling, aku mencari hewan liar yang berkeliaran di pulau. Ini tidak terlalu mudah. Meskipun aku berapa di atas, tetapi kebanyakan daerah tertutup oleh hijau rumput, semak, dan juga daun-daunan.

Melihat lebih seksama, memusatkan pandangan ke arah utara, aku melihat sebuah hewan seperti sapi.

"Ketemu!"

Aku lalu turun dari pohon dengan berhati-hati, mencoba untuk mengurangi suara, sehingga siswa lain tidak mendengar dan fokus pada pergerakanku.

"Tangkap dia!" teriak salah satu siswa entah dari mana.

New World: MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang