Bab 61 - Demonstrasi Elemen

9 2 0
                                    

New World: Memoria - Bab 61

Satu hari setelah Ryan kembali dari ibu kota.

Tidak terjadi apa-apa karena informasi yang diberikan ke murid-murid dibatasi untuk mengurangi kepanikan. Hanya teman terdekat Ryan saja yang mengetahui itu dan menutup mulut mereka rapat-rapat. Tetapi, ada satu orang yang mengetahui informasi itu juga.

Pembelajaran terjadi seperti biasa. Saat ini, Profesor Beatrice sedang melakukan sebuah tes untuk membuktikan teori kelebihan dari masing-masing elemen yang dimiliki oleh para siswa.

Setelah menulis sesuatu di papan tulis, Profesor Beatrice kemudian berkata, “Seperti yang tertulis di papan, kita akan melakukan tes di lapangan mengenai kelebihan masing-masing elemen. Kalian bisa langsung bergabung ke arah asisten profesor sesuai elemen kalian. Mereka yang memiliki elemen khusus, seperti sebelumnya, pergi bersama denganku.”

Profesor Beatrice lalu pergi keluar tanpa mengeluarkan suara apapun, membuat kelas menjadi sedikit gaduh. Tetapi kelas kemudian kembali kondusif dengan bantuan dari asisten profesor.

Dreuungg!

Ketika Ryan hendak beranjak berdiri dari tempat duduknya, ia merasakan aura membunuh yang samar-samar. Tipis tetapi bisa dirasakan. Ia menoleh ke belakang, tetapi tidak bisa menemukan siapa yang memancarkan aura itu.

‘Apa aku terlalu sensitif semenjak insiden kemarin? Semoga saja itu hanya khayalanku saja …,’ gumam Ryan.

Tetapi, harapan Ryan bahwa itu hanya pikirannya hanyalah sebuah harapan palsu. Seseorang jelas sedang memancarkan aura permusuhan hingga terasa seperti aura membunuh ke arah orang lain yang dekat dengan Ryan.

Ketika Ryan menoleh, ia cepat-cepat pindah ke tempat lain untuk mengurangi kecurigaan.

‘Sial, bagaimana dia bisa merasakan itu? Rencana tetap berjalan sesuai yang diberitahu orang itu. Hanya perlu menunggu waktu hingga aku bisa balas dendam! Lihat saja nanti, [][][][]!’

* * *

Setelah beberapa saat, para siswa kelas 1A diminta untuk pergi ke lapangan.

Lapangan yang awalnya hanya rumput dan jalur running track kini bertambah banyak sekali sebuah target seperti target panahan yang berjejer rapi di salah satu ujung lapangan.

“Seperti yang terlihat, kalian akan melakukan tes kelebihan dari masing-masing elemen seperti yang kukatakan sebelumnya. Perwakilan dari setiap elemen akan dipanggil sesuai dengan urutan absen mereka.”

Mengecek daftar absen, Profesor Beatrice lalu berkata, “Alicia, sebagai pengguna Eter es yang jarang, tunjukkan pada temanmu keunggulan dari Etermu itu. Buatlah sebuah Eter dengan ukuran sedang!”

“Baik, profesor!”

Alicia lalu membuat Eter es seukuran genggaman tangan dan dilancarkan ke arah target di depan.

Blaarrrr!

Eter itu melaju dengan sangat ganas ke arah target. Eter yang melaju dengan cepat lalu merobek, dan membuat lubang di tengah target.

“Seperti yang kalian lihat, elemen es lebih mirip seperti elemen tanah daripada elemen air. Meskipun kita tahu bahwa es berasal dari air yang dibekukan. Tetapi wujudnya berubah menjadi benda padat. Jika ingin mencari kesamaan yang lebih akurat, elemen es sama dengan sebuah kristal kelas rendah.”

“Selanjutnya adalah Arthur, silakan maju ke depan dan persiapkan seranganmu di sebelah target Alicia.”

“Baik, profesor.”

Mengumpulkan Eter seukuran lengan, ia lalu melemparkannya ke arah target.

Bzzztttttt!

Target yang terkena serangan Arthur menunjukkan hasil yang berbeda dengan serangan Alicia. Serangan Arthur seperti sebuah akar yang merambat ke berbagai sisi dengan tidak beraturan.

New World: MemoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang