“Ini adalah film yang menyenangkan!” Seru Jisoo saat mereka semua keluar dari studio.
“Tidak,” Jennie menggelengkan kepala. “Itu benar-benar seram! Aku tidak suka filmnya!”
“Itu karena kau tidak suka film horor.” Chaeyoung terkekeh.
Jika tidak ada Lisa yang menenangkan dan memberi tempat persembunyian berupa pelukan, Jennie sudah bergegas keluar dari studio meskipun sendirian. Tak peduli, Jennie benci film horor.
Menghela nafas, Jennie hanya cemberut. Lisa mengusap punggung adik tirinya itu dengan lembut membuat Jennie tanpa sadar menyandarkan dirinya ke sisi tubuh Lisa. Respon dia terhadap sentuhan Lisa benar-benar di luar kandalinya.
“Kalau begitu, kemana kita selanjutnya? Menurutku, terlalu cepat untuk pulang?” Tanya Lisa yang tak ingin momen dengan Jennie berakhir. Dia tak ingin pulang.
“Sayangnya, aku harus pulang. Aku punya janji dengan keponakanku.” Ujar Jisoo.
“Tidak cari makan atau apa?” Tanya Lisa lagi mempertahankan Jisoo.
“Aku juga harus pulang.” Ujar Chaeyoung sambil cemberut. “Ini benar-benar menyenangkan tapi aku harus makan malam dengan keluargaku. Kakakku sudah menelepon.” Menunjukkan bukti, dia memperlihatkan layar ponselnya.
“Kau ingin pergi ke suatu tempat, Lis?” Tanya Jennie sambil melingkarkan tangan di pinggang Lisa. Mereka benar-benar seperti pasangan.
Jennie suka berada di luar rumah, sama seperti Lisa. Mereka bisa bebas melakukan kontak fisik tanpa khawatir kedua orang tuanya akan melihat. Jika di rumah, mereka harus jaga jarak, Jennie tidak menyukainya.
“Tidak, tidak juga. Hanya saja, aku belum ingin pulang.” Ujar Lisa. Bisa kecewa Lisa jika malam ini berakhir begitu saja.
“Tidak apa. Biarkan mereka pulang. Kita pergi beli beberapa pakaian, bagaimana?” Usul Jennie tak suka melihat ekspresi kecewa Lisa.
“Ya?” Mata Lisa langsung berubah cerah lagi.
Jennie tertawa lalu mencondongkan tubuh untuk mencium pipi Lisa. Kedua sahabatnya menatap. Antara iri dan kasihan pada mereka. Sungguh, jika mereka tidak berada dalam situasi yang rumit, pasti Jennie akhirnya bahagia mendapatkan pacar seperti Lisa.
Sayangnya, situasi antara mereka tidak baik.
“Ayo, ayo. Kita pergi!” Ajak Jennie bersemangat.
Akhirnya, Jennie memberi pelukan pada Chaeyoung dan Jisoo sebagai perpisahan. Mereka berdua berpisah dengan kedua sahabatnya. Sementara itu, karena sudah cukup malam, pusat perbelanjaan sudah cukup sepi. Tapi keduanya masih sangat bersemangat.
**
Sudah ada beberapa baju dan celana jeans yang di ambil oleh Jennie. Saat Jennie ingin membeli pakaian seperti baju tanpa lengan, atau yang membuat bahunya terbuka, Lisa melotot. Dia melarang keras.
Sang pegawai terkikik melihat mereka yang tampak seperti pasangan serasi. Karena tidak tahu situasi antara mereka, sang pegawai merasa iri. Karena lucu, melihat pacar yang posesif seperti itu.
“Kadang jika cuaca panas, aku juga butuh rok dan celana jeans yang pendek, Lisa.” Ujar Jennie mencoba meyakinkan. “Aku tidak tahan mengenakan pakaian panjang.”
“Sekali tidak ya tidak, Jennie. Cari yang lain. Rok yang panjang kan banyak, tidak harus yang pendek seperti itu!” Kata Lisa menggelengkan kepala dengan tegas.
Jennie cemberut. Tapi akhirnya hanya menuruti ucapan Lisa. Dia tak mau memaksa yang membuat Lisa malah marah padanya. Jennie tak mau membuat Lisa marah. Dia takut di abaikan oleh Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - BEAUTY OF A SIN [GIP] ✔️
Fiksi Penggemar[21++] "𝙺𝙰𝙼𝚄 𝙰𝙳𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙺𝙴𝙸𝙽𝙳𝙰𝙷𝙰𝙽 𝙳𝙰𝚁𝙸 𝚂𝙴𝙱𝚄𝙰𝙷 𝙳𝙾𝚂𝙰. 𝙳𝙰𝙽 𝙹𝙸𝙺𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙲𝙸𝙽𝚃𝙰𝙸𝙼𝚄 𝙼𝙴𝙼𝙰𝙽𝙶 𝙳𝙾𝚂𝙰, 𝙰𝙺𝚄 𝚂𝙸𝙰𝙿 𝙼𝙴𝙽𝙰𝙽𝙶𝙶𝚄𝙽𝙶 𝙿𝙴𝙳𝙸𝙷𝙽𝚈𝙰 𝚂𝙸𝙺𝚂𝙰𝙰𝙽 𝙸𝚃𝚄 𝚄𝙽𝚃𝚄𝙺 𝙱𝙸𝚂𝙰 𝙱𝙴𝚁𝚂�...