BAB 30

4.6K 455 13
                                    

Di antara kebanyakan orang yang senang dengan minum alkohol, Lisa bukan salah satu orang yang menyukainya. Bukan berarti dia tidak mengkonsumsinya. Tapi, dia juga bukan orang yang memang minum banyak. Di antara teman-temannya, Lisa dan Eunwoo adalah orang yang paling waras jika sedang mengkonsumsi alkohol. 

Akan tetapi saat ini, Lisa minum banyak. Bagi Lisa sendiri, dia bahkan minum terlalu banyak hingga pada akhirnya, kepalanya mulai pusing dan rasanya, dunia berputar di sekelilingnya. 

Eunwoo dalam hal ini menjaga Lisa sebaik mungkin. Pria itu yang tahu Lisa seperti apa dan dia juga orang yang menjaga Lisa setiap ada wanita yang mencoba untuk mendekati Lisa. 

“Bro, apa masalahmu?” Bambam mendengus melihat tingkah Eunwoo saat ini. “Biarkan saja Somi mendekati Lisa. Sudah lama sekali kita tidak berkumpul seperti ini.”  

“Dia sedang mabuk dan aku yakin, dia akan menyesal jika dia menyadari apa yang sedang terjadi.” Jawab Eunwoo, mengabaikan tatapan tajam temannya yang lain.

Bambam mencibir, begitu juga dengan Mingyu. Tapi Eunwoo hanya bisa memasang wajah tenang dan melihat Lisa terkekeh sambil merangkul Eunwoo saat ini. 

“Kau memang sahabat terbaikku. Bahkan disaat kita tidak berkumpul, hanya kau yang sering mengirim pesan padaku.” Kata Lisa sambil menyeringai.

“Apa maksud perkataanmu, Lisa? Menurutmu, kita tidak baik, begitu?” Dengus Mingyu tak terima. Matanya memerah menahan kesal. 

“Kau berpikir begitu?” Lisa menyeringai bodoh sambil mengangkat bahu.

Faktanya setelah insiden Bambam tempo hari, Lisa hanya mendapatkan banyak pesan dari satu-satunya orang yang dia percaya, Eunwoo. Dan Lisa menghargai bagaimana Eunwoo berusaha menghubunginya selama ini. Mungkin jika bukan karena adanya Eunwoo, dia sudah tidak mau lagi berteman dengan mereka semua.

“Ayolah, Lis,” Rayu Somi. “Aku juga menghubungimu, tahu? Aku mengkhawatirkanmu.” 

Lisa mencibir dan menyingkirkan tangan Somi yang mengusap lengannya. Dia kembali menyesap minumannya lalu menatap Somi yang tetap berusaha untuk menyentuhnya.

“Kau menghubungiku karena kau menginginkan penisku. Bukan berarti kau benar-benar menginginkanku apalagi khawatir tentang perasaanku.” Balas Lisa sambil memutar mata. 

“Bukankah semua orang menginginkan penismu? Menurutmu, apa yang adikmu lakukan? Dia juga sama saja seperti Somi. Dia hanya menginginkan penismu. Jika dia benar-benar peduli tentang perasaanmu, apakah dia akan mendekatimu? Kalian adik kakak, jelas terlarang bagi kalian untuk terhubung satu sama lain. Tapi apa? Jennie menyentuhmu! Kalian melakukan seks! Yang Jennie pikirkan jelas hanyalah seks, bukan perasaanmu.” Ujar Bambam panjang lebar. 

Lisa mulai merasakan kemarahan muncul di dalam dirinya. Darahnya mendidih dan dia berdiri, siap untuk menerjang Bambam. 

“Jaga bicaramu. Kau tidak tahu apa-apa tentang aku dan Jennie. Bukan berarti semua wanita persis seperti mantan jalangmu yang hanya menginginkan penis kecilmu, Bambam.” Cibir Lisa sambil mendengus. 

“Brengsek! Jangan bahas itu denganku!” Bambam berdiri.

Lelaki itu mengabaikan Mingyu yang mencoba untuk menahannya. Dia juga mendorong Eunwoo yang juga berusaha untuk menahan langkahnya dari menerjang Lisa. 

Lisa tidak terlalu memiliki pertahan diri yang cukup hingga begitu Bambam menarik kerahnya, tubuhnya terangkat. Tapi alih-alih takut, Lisa hanya menyeringai.

“Kenapa? Kau takut apa yang aku katakan itu benar? Masih takut mengakui bahwa wanita yang kau cintai itu hanya menyukai penismu? Egomu terlalu tinggi, Bam. Apa yang kau dapatkan jika aku tidak berteman denganmu? Kau tidak akan pernah mendapatkan satu wanita pun yang menginginkanmu. Sangat menyedihkan.” Cibir Lisa.  

JENLISA - BEAUTY OF A SIN [GIP] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang