BAB 25

7.5K 467 26
                                    

"Jennie! Lisa! Akhirnya kalian pulang juga!" Pekik Mia dengan suara yang begitu bersemangat.

"Hai, ibu!"

Lisa dan Jennie dengan cepat melepaskan genggaman tangan mereka berdua ketika ibunya dengan cepat bergegas berlari ke arah mereka.

Mia memeluk Lisa sementara Peter dengan eratnya memeluk Jennie sambil mencium kening putrinya itu. Mereka saling melepaskan kerinduan satu sama lain dan meskipun tubuh Jennie maupun Lisa kelelahan sepanjang perjalanan, mereka tersenyum menyambut orang tua mereka.

"Aku merindukan kalian berdua, nak." Ucap Mia saat dia melepaskan pelukan itu, dia dan suaminya bergantian memeluk Jennie dan Lisa.

"Aku juga sangat merindukanmu, Bu." Jawab Jennie yang kini berada dalam pelukan Mia.

"Kau menjaga adikmu dengan baik kan, Lisa?" Tanya Peter dengan wajah serius dan Lisa terkekeh dengan candaan ayah tirinya itu.

"Tentu saja! Aku tidak pernah membiarkan siapapun menyentuh apalagi menyakiti adikku. Iya kan?" Tanya Lisa sambil merangkul pundak Jennie dengan santainya.

"Hm," Jennie mencoba bersikap natural ketika dia bersandar begitu saja di bahu Lisa. "Dia menjagaku dengan sangat baik dan liburannya sangat menyenangkan."

"Ya ampun, aku senang sekali mendengarnya. Ayo kalian berdua, masuk!" Seru Mia dan dengan terpaksa, Lisa serta Jennie kembali melepaskan diri satu sama lain lagi.

Setelah satu minggu ini sering menikmati kehangatan satu sama lain, Jennie menjadi merasa kehilangan. Padahal, Lisa hanya berjarak beberapa inci saja darinya tapi dia merasa Lisa terasa begitu jauh.

Diam-diam, Jennie mengusap pelan tangan Lisa yang membuat Lisa melirik. Dari senyum yang Lisa perlihatkan, Jennie tahu jika Lisa juga merasakan hal yang sama dan Ya Tuhan, Jennie ingin sekali menarik Lisa dalam ciuman.

Sepanjang mereka berada di pesawat, keduanya tidak pernah berhenti memeluk dan berciuman satu sama lain. Tangan mereka saling menjelajah dan bahkan Jennie merasakan beberapa kali orgasme karena jari Lisa.

Dan sekarang, Jennie sudah merasakan kerinduan itu lagi. Sayangnya, Peter menarik Lisa menjauh dari Jennie ketika mereka akhirnya duduk di sofa.

"Apa kau membelikan sesuatu untukku, nak?" Tanya Peter yang sangat bersemangat saat dia berbicara dengan Lisa.

"Tenang saja, ayah. Aku membelikanmu banyak cemilan dan ada beberapa barang antik yang jelas akan kau sukai. Tapi daripada membuka barang, bagaimana jika kita makan dulu? Aku sepertinya mencium sesuatu yang enak."

"Ah ya! Aku memasak banyak sekali makanan untukmu. Ayo pergi makan." Ajak Mia yang juga sangat bersemangat.

Kedua orang tua itu akhirnya bisa melepaskan anak mereka ketika sudah berada di meja makan. Akhirnya, Jennie bisa merasakan kehadiran Lisa lagi dan itu membuat Jennie menghela nafas lega.

Lisa meletakkan tangannya di atas paha Jennie dan mengusapnya dengan lembut sehingga Jennie sedikit menunduk, untuk menyembunyikan wajahnya yang terlihat jelas memiliki keinginan besar untuk segera berada dalam pangkuan Lisa.

"Ayo makan kalian berdua. Setelah itu, pergilah istirahat. Aku yakin perjalanan panjang membuatmu kelelahan." Ujar Peter dan Lisa mengangguk.

"Benar sekali. Aku sangat lelah." Desah Jennie.

Lisa terkekeh dan memijat bahu Jennie dengan gerakan yang tidak di curigai oleh kedua orang tuanya. Jennie menoleh dan mendapati Lisa tersenyum sebelum dia melepaskan tangannya dari bahu Jennie.

"Bagaimana? Kau pasti sangat menyukai pijatanku, kan?" Tanya Lisa.

"Hmm... Kau punya tangan yang sangat berbakat, kak." Balas Jennie sambil menggigit bibir bawahnya dan hanya mereka berdua yang tahu apa maksud dari jawaban ucapan Jennie itu.

JENLISA - BEAUTY OF A SIN [GIP] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang