Apakah kalian sudah membaca story of us juga???
Absen, ya! Cerita satu lagi ada di jadwal pagi sementara ini jadwal update malam ❤
***
Belakangan ini, Jennie sedih karena Lisa sangat sibuk. Bukan hanya itu, sepertinya dia selalu pulang dalam keadaan suasana hati yang buruk. Jennie tahu, Lisa sedang menghadapi sidang gila dan seandainya saja bisa, dia ingin membantu Lisa.
Bahkan kini, Lisa mulai tidak bisa ikut sarapan bersama keluarganya. Dia pergi cepat pada pagi hari dan pulang sangat larut pada malam hari. Jennie mengkhawatirkan kesehatan Lisa. Apakah dia makan dengan tepat?
“Bu,” Panggil Jennie pada saat mereka sarapan tanpa Lisa lagi untuk yang kesekian kalinya.
“Ya?”
“Dimana Kakak bekerja?” Tanya Jennie. Memang jika berada di depan keluarganya, Jennie memaksa dirinya memanggil Lisa dengan sebutan kakak.
“Hmmm, kenapa nak?” Tanya balik ibunya bingung.
“Tidak ada, bu. Hanya saja, aku kasihan melihat dia belakangan ini sibuk bekerja. Aku khawatir, apakah dia bekerja dengan baik?”
Ibunya, Mia hanya tersenyum. Tentu saja dia dulu khawatir. Tapi dia sering menanyakan tentang Lisa terhadap Miyeon, karena dia tahu Lisa benci di baweli tentang makan dan hal lainnya. Dia meminta Miyeon agar tetap memperhatikan Lisa dan gadis itu setuju.
Itulah mengapa Mia tidak terlalu khawatir meskipun dia telah melihat kesibukan putrinya yang begitu gila.
“Dia akan baik-baik saja, nak. Aku sudah memastikan Miyeon memperhatikan asupan makan Lisa setiap hari.” Jelas sang ibu.
Tentu saja, hal itu membuat keningnya mengernyit. Dia menyembunyikan raut wajah kebencian saat ibunya menyebut nama wanita itu.
“Kenapa nak? Ada sesuatu yang mengganggumu?” Tanya Peter yang memperhatikan ekspresi putrinya itu.
“Kau khawatir pada kakakmu, ya?” Mia bertanya lembut. “Kau boleh kok datang ke kantornya jika mau. Biasanya, sekitar jam 12 sampai jam 1 siang dia mendapatkan jam istirahatnya.”
“Aku boleh datang?”
“Tentu. Aku akan menghubungi Miyeon bahwa adik Lisa yang khawatir ini akan datang.” Ujar Mia berseri-seri.
Jennie menahan diri untuk tidak memutar mata dengan kata-kata itu. Ya, dia adik Lisa, lalu apa? Memangnya jika dia adiknya, harus di tegaskan seperti itu? Jennie mulai kesal. Agaknya, kesabaran Jennie telah lenyap. Dia sangat sensitif.
Sarapan berlanjut dalam keheningan. Jennie yang tidak pernah membawa mobil sendiri pun di antar sang ayah menuju kampus. Setelahnya, dia menemui kedua sahabatnya. Dan, memikirkan reaksi yang akan dia dapatkan ketika nanti dia muncul di kantor Lisa.
Yah, dia sangat bersemangat, jujur saja.
**
“Lisa?” Panggil Miyeon saat itu, kepalanya muncul di pintu setelah selesai mengetuk.
Lisa yang sibuk dengan beberapa dokumen di tangannya pun mendongkak. Dia membenarkan letak kacamata dan menatap juniornya itu dengan ekspresi penuh tanda tanya.
“Adikmu baru saja hadir.” Lanjut Miyeon memberitahu.
“Oh? Jennie ada disini?” Tanya Lisa terkejut. “Suruh dia masuk.”
“Oke.” Miyeon kembali menutup pintu Lisa dan pergi.
Tak lama kemudian, suara Miyeon yang tengah bicara itu terdengar. Gumaman pelan yang tidak begitu jelas pun di dengar lalu pintu terbuka tak lama kemudian.
![](https://img.wattpad.com/cover/360387545-288-k204234.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - BEAUTY OF A SIN [GIP] ✔️
Fanfic[21++] "𝙺𝙰𝙼𝚄 𝙰𝙳𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙺𝙴𝙸𝙽𝙳𝙰𝙷𝙰𝙽 𝙳𝙰𝚁𝙸 𝚂𝙴𝙱𝚄𝙰𝙷 𝙳𝙾𝚂𝙰. 𝙳𝙰𝙽 𝙹𝙸𝙺𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙲𝙸𝙽𝚃𝙰𝙸𝙼𝚄 𝙼𝙴𝙼𝙰𝙽𝙶 𝙳𝙾𝚂𝙰, 𝙰𝙺𝚄 𝚂𝙸𝙰𝙿 𝙼𝙴𝙽𝙰𝙽𝙶𝙶𝚄𝙽𝙶 𝙿𝙴𝙳𝙸𝙷𝙽𝚈𝙰 𝚂𝙸𝙺𝚂𝙰𝙰𝙽 𝙸𝚃𝚄 𝚄𝙽𝚃𝚄𝙺 𝙱𝙸𝚂𝙰 𝙱𝙴𝚁𝚂�...