Satu bulan hidup di New York tidak pernah membuat Lisa senang. Lisa merasa kesepian. Dia tidak pernah membentuk pertemanan dengan teman sekantornya. Tapi, itu tidak masalah.
Dia adalah seorang pengacara hebat di New York. Dalam satu bulan, namanya telah di kenal oleh banyak orang. Ada beberapa orang yang berusaha bicara dengannya pada dua minggu pertama. Kurangnya respon dari Lisa untungnya membuat mereka semua mundur.
Hubungannya dengan sang ibu tetap baik. Mia mengejutkan Lisa ketika dia memberitahu bahwa dia telah bercerai dengan Peter. Dia sering bertanya apa yang salah dengan pernikahan mereka tapi Mia tidak pernah memberitahunya.
Pada akhir pekan di bulan kedua Lisa di New York, Lisa sedang menikmati cuaca pagi di New York saat dia mendengar suara ketukan di pintu. Merasa tidak sedang menunggu siapapun, dia membuka pintu dan di kejutkan dengan kehadiran Mia yang tersenyum lebar.
“Bu!” Lisa memekik, lalu bergegas memeluk ibunya itu.
“Sayang! Aku merindukanmu, nak!”
“Aku juga merindukanmu, Bu. Kau tidak menelepon kalau kau akan datang. Aku bisa saja menjemputmu di Bandara.” Lisa terengah-engah. Untuk kali pertama, dia merasa senang bertemu seseorang.
Dia langsung mengambil koper ibunya dan menarik dengan lembut ibunya ke dalam apartemen yang telah dia sewa selama satu tahun itu. Dia menutup pintu dengan lembut, meletakkan koper di tengah ruangan dan menoleh pada Mia yang melihat sekeliling.
Apartemennya termasuk besar. Meskipun dia tinggal sendirian, dia tidak suka berada di apartemen yang sempit. Karena hal itu membuatnya sesak. Dia suka dengan banyak ruang di apartemennya.
Bahkan dia memiliki ruang olahraga sendiri di apartemennya. Meski hal itu membuat dia mengeluarkan uang yang banyak, dia tidak peduli.
Lagipula, orang-orang diluar sana rela mengeluarkan banyak uang demi membayar jasanya. Jadi, dia pikir semuanya akan tergantikan suatu saat nanti.
“Ini apartemen yang sangat besar, Lisa. Bagaimana kau mengurusnya?” Tanya Mia sambil menatap apartemen itu dengan kekaguman.
“Tidak banyak yang di urus, Bu. Aku jarang di sini karena keseringan aku bekerja, tentu saja kecuali pada akhir pekan. Jadi, aku hanya sering membersihkan rumah pada akhir pekan.” Kata Lisa sambil mendorong lembut Mia menuju sofa. “Kau mau minum apa?”
“Apa saja, Lisa.” Balas Mia lembut.
Lisa mengangguk sebelum dia memutuskan untuk pergi mengambil segelas jus jeruk untuk ibunya. Dia kembali menuju ibunya dan duduk di sampingnya. Lisa memperhatikan dengan cermat garis wajah Mia. Sama sekali tak percaya bahwa ibunya ada disini saat ini.
“Bu,” Kata Lisa memanggil dengan lembut. “Sesuatu terjadi di sana, kan?”
Tubuh Mia menegang sejenak sebelum dia meraih jus jeruk itu dari tangan Lisa. Dalam waktu singkat, gelas itu kosong dan selama ibunya menghabiskan minuman, Lisa tidak pernah mengalihkan pandangan ke arah lain. Dia hanya terus menatap ibunya.
“Apakah tidak boleh aku mengunjungi anakku sendiri?” Mia bertanya. “Aku tahu, aku bukanlah ibu kandungmu tapi aku juga ingin melihat kesuksesan dan kehidupan anakku, tahu? Aku...”
“Bu, hentikan. Kau di terima di sini kapanpun kau mau. Aku bukan anak angkat dan tidak ada ibu atau anak angkatmu disini.” Kata Lisa tegas.
Dia benci sejak dia tanpa sengaja mengucap bahwa Mia bukanlah ibu kandungnya, ibunya itu terus saja mengucap kata itu seolah ibunya itu terus mengingat hal tersebut.
Lisa tahu kata-kata hari itu membuat ibunya terluka. Dia telah melukai ibunya. Dia sering kali meminta maaf tentang hal itu tapi ibunya bilang, dia telah memaafkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - BEAUTY OF A SIN [GIP] ✔️
Fanfiction[21++] "𝙺𝙰𝙼𝚄 𝙰𝙳𝙰𝙻𝙰𝙷 𝙺𝙴𝙸𝙽𝙳𝙰𝙷𝙰𝙽 𝙳𝙰𝚁𝙸 𝚂𝙴𝙱𝚄𝙰𝙷 𝙳𝙾𝚂𝙰. 𝙳𝙰𝙽 𝙹𝙸𝙺𝙰 𝙼𝙴𝙽𝙲𝙸𝙽𝚃𝙰𝙸𝙼𝚄 𝙼𝙴𝙼𝙰𝙽𝙶 𝙳𝙾𝚂𝙰, 𝙰𝙺𝚄 𝚂𝙸𝙰𝙿 𝙼𝙴𝙽𝙰𝙽𝙶𝙶𝚄𝙽𝙶 𝙿𝙴𝙳𝙸𝙷𝙽𝚈𝙰 𝚂𝙸𝙺𝚂𝙰𝙰𝙽 𝙸𝚃𝚄 𝚄𝙽𝚃𝚄𝙺 𝙱𝙸𝚂𝙰 𝙱𝙴𝚁𝚂�...