BAB 21

5.6K 477 21
                                    

"Buka kedua kakimu dengan lebar." Lisa memerintah pada Jennie pagi itu.

"Tapi kenapa?" Rengek Jennie sambil cemberut.

"Karena kita akan bertemu dengan teman-temanku dan juga para wanita itu dan aku tidak bisa menyentuhmu." Jelas Lisa tapi penjelasan itu membuat Jennie tidak mengerti.

"Dan apa hubungannya dengan aku harus membuka kaki untukmu?" Tanya Jennie.

Lisa menyeringai nakal dan perasaan Jennie mendadak tidak enak ketika Lisa mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Ketika Lisa mengeluarkan apa itu, yang ada Jennie malah semakin bingung.

"Vibrator, ini sangat kecil jadi kau bisa tetap berjalan saat alat ini masuk ke vaginamu." Jelas Lisa dan mata Jennie melebar.

Bukan karena ukurannya. Karena tentu saja, alat itu kecil buah strawberry. Yang membuat Jennie tidak habis pikir ialah, Lisa ingin dia menggunakan itu ketika mereka bertemu dengan teman-teman Lisa?

"Lisa, itu ide yang gila."

"Ayolah, sayang. Aku ingin diam-diam melihatmu orgasme dari kejauhan. Aku ingin mengontrol dirimu. Coba saja dulu, ya?" Lisa memohon dan memberi tatapan anak anjing yang membuat hati Jennie bergetar.

Jennie menghela nafas dan akhirnya menganggukkan kepalanya. Ini alasan Lisa menyuruhnya untuk menggunakan dress di malam hari? Agar Lisa bisa dengan mudah mengontrolnya?

Ya Tuhan... Lisa benar-benar sudah gila.

"Oke. Tapi kalau itu memalukan, aku ingin melepasnya. Sepakat?"

"Sepakat."

Lisa kemudian berlutut di hadapan Jennie, melepaskan celana dalam dan celana pendek yang dia gunakan. Dia membelah bibir vagina Jennie dan menjilat klitorisnya hingga lubangnya menjadi basah karena rangsangan itu.

Jennie mengerang, tentu saja. Tidak bisa menahan diri, dia bahkan memutar pinggulnya di mulut Lisa dan menekan kepala Lisa ke vaginanya sehingga Lisa bisa menjilatnya lebih cepat dan keras lagi.

Tapi Jennie kecewa saat Lisa berhenti dan siap untuk memasang vibrator itu. Jennie membuka kakinya lebih lebar hingga alat kecil itu bisa masuk sepenuhnya. Lisa juga mendorong alat itu dengan jari, memastikan untuk menyisakan tali agar dapat dengan mudah di tarik keluar lagi.

"Sepertinya dalam sekali." Komentar Jennie saat merasakan dirinya sedikit terisi dengan benda tersebut.

"Memang, sengaja. Aku berharap vibrator itu menyentuh titik sensitifmu." Kata Lisa dan kemudian, dia memasangkan kembali celana Jennie.

"Dan kau berharap aku orgasme di depan teman-temanmu dan mereka mendengar bahwa aku sedang menggunakan vibrator?" Cibir Jennie dan Lisa memutar matanya sebelum dia mencium bibir Jennie lalu bergegas mengambil ponselnya.

Lisa kemudian membuka salah satu aplikasi yang memang sudah menghubungkan vibrator dengan ponselnya. Dia menekan putaran paling rendah dan Jennie memekik ketika merasakan getaran di dalam secara tiba-tiba.

"Vibratornya tidak mengeluarkan suara, sayang." Kata Lisa sambil tersenyum puas."Mari kita coba getaran paling tinggi, oke?"

Jennie menganggukkan kepalanya dan meraih lengan Lisa untuk bersiap. Ketika Lisa perlahan menaikkan getaran hingga yang tertinggi, Jennie mencengkram tangan Lisa dengan kuat dan mengerang keras.

"Lisa..."

Dan itu benar. Vibratornya sama sekali tidak mengeluarkan suara namun terasa bergetar di dalam, sangat kuat dan sepertinya Lisa mendorong vibrator tersebut di titik yang tepat.

"Mmmmm, kau menyukainya?" Goda Lisa.

Dari luar dress, Lisa meremas payudara Jennie dan sontak saja, Jennie melingkarkan tangannya di leher Lisa. Dia memeluk Lisa begitu erat, membenamkan wajahnya di leher Lisa dan terus mengerang.

JENLISA - BEAUTY OF A SIN [GIP] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang