BAB 15

6.2K 546 21
                                    

Tiba di Swedia pada malam hari, kesepuluh wanita, Bambam, Jungkook, Mingyu, dan Eunwoo pergi ke sebuah restoran untuk mengisi perut. Jennie sebenarnya tidak ingin bergabung dengan mereka namun dengan Lisa yang memohon, dia tidak bisa menolak.

Makan malamnya cukup gila. Mereka semua tertidur sepanjang perjalanan dan melewatkan makan malam terakhir. Dan Jennie sejujurnya tidak menyesal karena dia sama laparnya saat ini.

Namun tetap saja, sesibuknya Jennie makan, dia memperhatikan para wanita-wanita itu untuk memastikan agar tidak ada satu orang pun yang bersikap genit dan menggoda Lisa secara diam-diam.

“Sayang, kau tahu?” Lisa berbisik di sampingnya membuat Jennie terkejut. “Kau tidak perlu khawatir dengan mereka yang menggodaku. Serius. Aku tidak akan tergoda oleh mereka.”

Jennie mencibir. “Setelah melihat barang-barang aneh dan bahkan sekotak kondom, aku tidak percaya, Lis. Maafkan aku.”

Masalahnya, Jennie tahu Lisa tetap membawa barang-barang aneh itu. Mungkin jika dia tidak ada, Lisa akan menggunakannya malam ini, besok atau malam kapan yang tidak dia ketahui.

Anggap saja Jennie memiliki sikap posesif yang berlebihan. Jennie sendiri tidak tahu jika dia memiliki sikap seperti ini. Wajar, dia tidak pernah menyukai seseorang apalagi sampai berhubungan serius. Bersama Lisa, dia terkejut menemukan sikap posesif yang ada pada dirinya.

Dan juga, jangan salahkan Jennie sepenuhnya jika dia bersikap posesif saat ini. Karena, Lisa sendiri yang mengakui bahwa wanita itu pernah tidur dengan semua wanita yang ada disini. Siapa yang tidak khawatir, kan?

Jatuh cinta memang terasa menakutkan, pikir Jennie sambil bergidik. Salah satu wanita yang tidak di sukai Jennie adalah Somi. Gadis berambut pirang yang tidak hentinya menatap Lisa sepanjang mereka makan. Jika wanita lain cukup terintimidasi dengan sikap Jennie, tapi tidak dengan Somi.

“Ngomong-ngomong,” Somi memecah keheningan makan malam mereka. “Aku mendapatkan berapa malam dengan Lisa?”

Mata Jennie melebar. Apa maksudnya itu? Dia melirik ke Lisa untuk meminta penjelasan.

“Emmm, biasanya setiap liburan, kami selalu berganti pasangan untuk tidur. Teman-teman kami biasanya di temani setidaknya dua wanita.” Jawab Lisa. Setiap kata keluar dengan penuh ragu.

“Ya Tuhan,” Jennie menggelengkan kepalanya. Kepalanya mendadak pusing, nyaris meledak mendengar penjelasan itu.

“Jennie,” Lisa meminta perhatian tapi Jennie segera menepis dan memperhatikan percakapan selanjutnya.

“Ini jadwalnya.” Bambam melemparkan selembar kertas pada Somi.

Kening Somi mengernyit, ekspresinya tidak puas dan Jennie bertanya-tanya mengapa wanita itu bersikap demikian.

“Hanya tiga malam?” Tanya wanita berambut pirang itu tak percaya.

“Ya. Yang lain hanya dua dan satu malam. Lihat, kau spesial, Somi. Kau mendapatkan tiga malam.”

Sekarang, kening Jennie-lah yang mengernyit lantaran jijik. Kenapa mereka bertindak seolah memperebutkan malam bersama Lisa adalah hal yang biasa? Atau memang begitu? Ini gila. Sejujurnya, Jennie tidak akan bisa berada di lingkaran kehidupan seperti ini.

Meskipun Chaeyoung dan Jisoo selalu blak-blakan mengenai kehidupan seks mereka, namun Jennie masih menganggap hal itu adalah hal yang wajar. Kehidupan seks mereka normal, cukup sehat sebenarnya.

Tapi ini? Jennie tak yakin kehidupan apa yang di jalani Lisa hingga berada dalam lingkup pertemanan dengan seks bebas seperti ini. Bahkan tampaknya, Lisa tidak keberatan sama sekali di oper dari satu wanita ke wanita lain yang membuat Jennie merasa lebih jijik berada disini.

JENLISA - BEAUTY OF A SIN [GIP] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang