BAB 22

6.1K 463 16
                                    

Hotel yang berada di pusat Kota jauh berbeda dengan yang berada di pinggir Kota. Suasananya lebih modern, lebih mewah dan meskipun lebih banyak orang yang berlalu lalang, itu lebih baik daripada berada di tempat terpencil bersama orang-orang yang akan merusak suasana hatinya.

"Tadi, ibu bertanya kapan kita akan pulang." Jennie memberitahu, menoleh pada Lisa yang tengah memeluknya dari belakang.

Mata Jennie terpejam, merasakan air hangat menenggelamkan tubuh mereka. Setelah perjalanan dari sisi kota menggunakan kereta, mereka memutuskan untuk berjalan mengelilingi tempat di sekitar hotel.

Mulai dari pusat perbelanjaan, restoran sampai makanan di pinggir jalan yang berada tidak jauh dari taman. Sekarang, mereka sedang membuat tubuh mereka rileks dengan saling berpelukan di bathub.

Suasana hati Lisa pun sudah tenang sejak mereka berjalan-jalan dan Jennie cukup senang karena dia benci melihat mata Lisa yang sedih saat wanita itu mengingat pertengkarannya dengan Bambam.

"Tiga hari lagi kita akan pulang." Kata Lisa sambil memberi kecupan kecil di leher Jennie.

"Ini sangat menyenangkan. Seharusnya, sejak awal kita liburan terpisah dari yang lain." Gumam Jennie, menikmati setiap sentuhan Lisa saat ini.

"Kau benar." Lisa berkata dan memijat payudara Jennie dengan lembut yang membuat Jennie mengerang penuh kenikmatan. "Kau harum sekali, sayang."

"Mmmm," Jennie memejamkan mata, memiringkan kepalanya sedemikian rupa untuk memberi akses pada Lisa.

Kecupan itu berubah menjadi gigitan lembut dan Jennie mencengkram pergelangan tangan Lisa yang berada di payudaranya, yang membuat Lisa meremasnya lebih kuat lagi.

"Suatu hari nanti saat aku mendapatkan libur lagi, aku ingin pergi liburan lagi." Kata Lisa berbisik rendah di telinganya.

"Aku sangat ingin itu. Aku suka liburan denganmu. Aku suka merasakan kebebasan yang kita berdua lakukan, berada jauh dari teman-teman dan orang tua kita. Meskipun aku merindukan mereka, aku lebih menghargai waktuku denganmu."

Lisa menarik dagu Jennie dan menatapnya dengan penuh kelembutan. Ibu jarinya mengusap pipi Jennie dengan penuh kasih sayang yang membuat hati Jennie meleleh seketika.

Melingkarkan tangannya di leher Lisa, Jennie langsung menciumnya. Dia suka dengan perasaan puas yang dia rasakan ketika dia berciuman dengan Lisa.

Ciuman itu bukan hanya bersifat sensual, namun memberi kenyamanan, kehangatan yang Jennie sangat tahu, tidak ada satu orang pun yang bisa memberi kenyamanan itu.

"Terima kasih, sayang. Terima kasih sudah menghargaiku." Kata Lisa dan kembali memeluk Jennie dengan erat yang membuat Jennie kembali bersandar dengan nyaman dalam pelukan Lisa.

"Aku sangat tidak ingin ini berakhir. Rasanya seperti mimpi indah yang membuatku tidak ingin bangun dari tidur panjang ini." Desah Jennie.

Setelah mereka kembali nanti, mereka akan kembali ke aktifitas mereka masing-masing. Jennie sudah bisa membayangkan betapa bencinya dia membayangkan kesibukan Lisa dengan pekerjaannya dan dia yang sibuk dengan tumpukan tugas kuliahnya.

"Kau harus menelepon Jisoo dan Chaeyoung, sayang. Sejak liburan, kau tidak pernah bicara dengan mereka." Kata Lisa.

"Dan mereka juga tidak pernah mencoba untuk meneleponku." Balas Jennie sambil terkekeh.

Agaknya, kedua sahabatnya itu mengerti untuk memberi waktu pada Jennie yang tengah menikmati waktunya dengan Lisa. Karena sejak liburan berlangsung, dia tidak pernah menerima pesan dari kedua sahabatnya.

JENLISA - BEAUTY OF A SIN [GIP] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang