VOTENYA JANGAN LUPA KAKAK, DAN JANGAN LUPA JUGA DENGAN KOMENTARNYA MUNGKIN ADA YANG KURANG?
.
.
.
..
.
.Mereka berdua berjalan menyusuri lorong lorong sekolah. Tidak ada suara dari kedua orang tersebut. Hanya tercipta keheningan di antara mereka.
"Kamu masih gamau lepasin tanganku?" Ucapan dari Livia sontak membuat Mahen seketika menghentikan langkahnya dan menatap ke arah mata Livia yang membuat mata mereka saling tatap menatap satu sama lain.
"Kenapa? Hmm? Gasuka? " Ucap Mahen dengan tatapan mata yang masih terus menatap dalam ke arah wajah Livia.
"Y-Yaa, kita aja ga kenal. Jadi ngapain pegang - pegang" Bantah Livia. Karna ia baru pertama kali dipegang oleh
laki - laki lain selain ayahnya sendiri, dan yaa itu mampu membuat Livia merasa sedikit tak nyaman.Mahen lalu melepaskan genggaman tangannya dari Livia dan menjulurkan tangannya dengan maksud mengajak Livia untuk berkenalan.
Liviapun hanya terdiam, ia tidak membalas uluran tangan dari cowok tersebut, melainkan dirinya hanya melihat juluran tangan Mahen tanpa ada pikiran untuk membalasnya.
"Kenapa? Gamau kenalan? "
Tanya Mahen bingung. Sebenarnya ia sangat gengsi jika harus mengajak berkenalan lebih dulu. Tapi entah kenapa tubuhnya dengan reflek malah mengulurkan tangan mengajak Livia untuk berkenalan."Hah? Lo ngajak kenalan? " Livia pun bingung akan kelakuan aneh cowok di hadapannya itu.
"Iyalah, kamu pikir aku ngulurin tangan kayak gini mau ngajak taruhan? Enggaklah. " Kekeh Mahen saat mendengar pertanyaan konyol yang keluar dari mulut Livia. Sudah sangat jelas laki laki itu menjulurkan tangan dengan maksud ingin mengajak kenalan. Tapi yang dirinya dapat hanyalah Kebingungan dari raut wajah Livia.
Livia pun masih belum membalas tangan tersebut, ia malah melamun sambil menatap tangan Mahen yang masih mengulurkan tangannya.
"Hello? " Panggil Mahen pelan.
"Liv? " Karna tidak di respon akhirnya Mahen memanggil Livia untuk yang kedua kalinya, namun Livia masih belum menyadari akan panggilan dari laki - laki bertubuh atletis itu.
"Livia putri acelia? " Panggil sekali lagi Mahen kepadanya yang mampu membuat Livia menghentikan lamunan yang baru saja ia pikirkan.
"Ahh iya iya, kenalin aku Livia"
"Nah gitu dong, aku Mahen arga dermana panggil Mahen aja. Tapi kalau panggil sayang juga gapapa sih" Entah kerasukan jin apa, tiba tiba saja Mahen mengeluarkan gombalan mautnya yang membuat Livia seketika menaikkan alisnya tak percaya akan ucapan dari cowok yang berdiri dihadapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE BOY ( Tahap Revisi ) [ ON GOING ]
Teen Fiction"Ini janjiku, aku akan terus melindungimu walaupun aku mati sekalipun. " -mahen Dia mahen arga dermana, cowok yang terkenal akan ketampanan yang dirinya miliki. Susah untuk jatuh cinta namun sekalinya jatuh cinta ia akan terus menerus mengejar perem...