JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN MEMBERIKAN VOTE DI SETIAP BAB YANG KAMU BACA~
.
.
.HAPPY READING~
.
.
."Hey sengkuh, bucin mulu pagi pagi. Heran" Tiba tiba ratu berada di samping livia dan menyaksikan kelakuan romantis yang baru saja livia dan mahen lakukan.
Lantas keberadaan perempuan tersebut membuat livia terkejut.
"Ngapain lo kesini?" Tanya mahen ketus.
"Lah, sewot amat. Gw cuman mau ketemu sama livia bukan lo" Jawab ratu tak kalah ketusnya.
"Liv ke kelas bareng yuk"
"Apaan gada, livia bareng gw" Ternyata mahen sangat cemburu dan posesif walaupun yang mengajak kekasihnya itu adalah sahabat perempuannya yaitu ratu.
"Apaan sih, gw nanya livia bukan lo. Jadi stop ngelarang larang livia kek gitu" Mungkin sebentar lagi akan ada pertengkaran yaitu percekcokan antara ratu dan mahen.
"Kalian apa apaan sih, gitu aja diributin" Ucap livia tersenyum akan tingkah kekanak kanakannya sahabat dan kekasihnya itu.
"Livia bareng gw" Ucap mahen dengan rahang yang mulai mengeras.
"Enggak, livia bareng sama gw" Ujar ratu dengan mata yang menatap lekat ke wajah mahen.
"Gamau tau pokoknya livia bareng sama gw, yuk sayang cabut" Tanpa mau banyak basa basi mahen langsung menarik tangan livia agar ikut pergi bersamanya meninggalkan ratu yang masih dengan amarah didadanya.
"Hey!!!! Cowok nyebelin, brengsek, posesif, AHHH COWOK GILAA!!!! " Teriak ratu muak ke arah mahen yang terus berjalan menjauhinya dengan livia di samping laki laki tersebut.
Livia hanya tertawa geli melihat pertengkaran konyol yang mereka lakukan. Hingga-
"Berhenti ketawa, aku gasuka itu" Ucap datar mahen dengan ekpresi wajah yang sepertinya masih marah. Melihat livia yang masih menertawai kelakuan yang barusan dirinya lakukan, membuat laki laki tersebut sedikit malu.
Ucapan mahen membuat Livia segera menghentikan suara tawanya itu.
"Lepasin, aku mau ke ratu aja. Kasian dia" Livia langsung melepaskan genggaman tangan dari mahen dan membalikkan badan. Namun sangat disayangkan. Cowok tersebut malah semakin kuat memegang tangan milik Livia hingga membuat perempuan tersebut meringis kesakitan.
"Hey!! Sakit!!" Jerit Livia kesakitan.
"Kamu mau kemana sih, bentar lagi udah mau jam masuk loh. Udah, kita kan masih bisa ketemu di kelas" Jelas mahen kepada Livia yang masih sibuk memberontak.
"Tapi kasian kan dia-" Ucapan Livia terpotong karena mahen sudah lebih dulu menarik tangannya berjalan ke arah kelas mereka.
"MAHEN!!! " Teriak Livia namun tidak dihiraukan oleh laki laki tersebut.
Seperti biasa sikap mahen untuk saat ini membuat Livia sedikit kesal.
***
10 menit sudah berlalu, namun ratu belum juga masuk kedalam kelas yang sebentar lagi akan ada guru yang mengajar.
"Ratu kemana sih" Ucap Livia khawatir, dirinya cukup merasa bersalah akan kelakuan mahen kepada sahabatnya itu.
Jangan tanyakan dimana mahen, laki laki tersebut sibuk mengobrol dengan kedua sahabatnya di pojok ruangan kelas, tak lupa juga dengan headphone dan ponsel di tangannya.
sedari tadi Livia belum juga melihat perempuan tersebut setelah kejadian percekcokan di lorong sekolah. Yang cukup membuat banyak siswa siswi yang berada disana menatap aneh kearah mereka bertiga.
Hingga pintu kelas terbuka, memperlihatkan senyuman manis dari bibir perempuan yang baru saja memasuki ruangan kelas yang cukup ramai.
"Hishh.... Kamu dari mana? " Tanya Livia khawatir akan kondisi ratu yang baru saja memasuki kelas dengan senyuman manisnya.
"Ini tadi habis beli minuman di kantin, tapi malah ketemu raya. Yaa jadinya ngobrol bentaran gitu, Btw kalo dilihat lihat cowok itu oke juga yaa. Kenapa aku ga suka sama dia aja? Mukanya juga tampan, trus mana jadi ketos lagi. Behhh" Ucap ratu panjang lebar dengan pipi yang mulai memerah.
"Cie cie, crush baru" Ejek Livia dengan senyuman di bibirnya.
"Ihhh Livia mah gitu, oke deh kalau gitu. Mulai sekarang aku bakal suka sama raya, mungkin?."
Pintu kelas mulai terbuka kembali, memperlihatkan bu dyna guru biologi yang mulai berjalan memasuki ruangan kelas tersebut. Ruangan kelas yang ramai seketika hening.
"Liv, aku baru ingat. Kita punya PR biologi, dan aku lupa buat ngerjain. Kamu udah selesai? Boleh bagi jawaban?" Ucap ratu bisik bisik ke telinga Livia yang membuat Livia membulatkan matanya kaget.
"Hah? Suerr? Aku lupa juga, trus gimana?" Livia mulai mengalirkan keringat di dahinya.
"Liv" Satu tangan tepat menepuk bahu perempuan tersebut.
Ada Mely yang memanggilnya dari belakang.
"Kenapa Mel? " Tanya Livia heran.
"Ini ada buku biologi dari mahen" Ucap Mely to the point.
"Mahen? " Tanya Livia Kebingungan.
Livia langsung menerima buku tersebut tak lupa dengan pandangan mata yang menatap ke arah mahen.Namun laki laki tersebut seolah olah acuh tak acuh akan tatapan Livia ke arahnya.
Saat perempuan tersebut membuka buku biologi dari mahen Terdapat lipatan kertas putih yang terselip di buku biologi milik laki laki tersebut.
Yang lantas membuat Livia segera membuka lipatan kertas putih itu."Mangkanya kerjain tugas, jangan sibuk main HP terus. Salin tugas biologiku. Lain kali kalau ga ngerjain tugas siap siap ku hap kamu" Tulisan tersebut yang tertulis di kertas putih yang Livia temukan.
Yang membuat perempuan tersebut mematung membaca surat dari mahen."Surat apa tuh? " Tanya ratu kepo saat melihat livia memegang kertas putih di tangannya.
"Ahh enggak kok, cuman tulisan corat coret doang." Bantah livia yang lalu meremas kertas tersebut seolah olah hanya sebuah kertas biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE BOY ( Tahap Revisi ) [ ON GOING ]
Fiksi Remaja"Ini janjiku, aku akan terus melindungimu walaupun aku mati sekalipun. " -mahen Dia mahen arga dermana, cowok yang terkenal akan ketampanan yang dirinya miliki. Susah untuk jatuh cinta namun sekalinya jatuh cinta ia akan terus menerus mengejar perem...