JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTARNYA KAKAK
.
.
.HAPPY RESMI~
.
.
.*brak.... *
Suara pintu kelas di dobrak kuat yang membuat seluruh siswa siswi yang ada di dalam kelas tersebut seketika terkejut dan kaget."RAYA!! DI MANA LO BRENGSEK!!! "
Tanpa basa basi mahen langsung memasuki kelas tersebut dengan kemarahan yang memuncak.Sekarang seluruh mata menatap ke arah mahen yang berdiri di depan kelas mereka.
"Pagi pagi gausah nyari masalah, ngapain nyari gw? " Cowok dengan pakaian rapi lengkap dengan jas osisnya segera berdiri dari kursi yang ia duduki.
Melihat mahen dengan wajah merah padamnya itu membuat dirinya merasa sedikit takut. Tapi dirinya juga tidak memiliki masalah kepadanya.
"ALAH GAUSAH SOK BEGO LOH JADI ORANG!!" Bentak mahen kepadanya.
Raya segera berjalan ke arah mahen, ia benar benar bingung masalah apa yang ia perbuat kepadanya hingga membuat mahen semarah dan semurka ini kepada dirinya.
"Gw ga punya masalah apa-apa sama loh, jadi gausah bikin masalah sama gw"
Jawab raya dengan santai."LO BILANG APA? GADA MASALAH? LO UDAH BERANI DEKATIN CEWEK GW, LO PIKIR ITU BUKAN MASALAH? HAH?!! "
Dengan kemarahan yang memuncak mahen kasar menarik kerah baju raya yang membuat mata mereka tatap menatap dengan jarak yang cukup dekat."GW PERINGATAN LO SEKALI LAGI, DAN KE SEMUA COWOK DI SEKOLAH INI. JANGAN BERANI DEKATIN CEWEK GW ATAU LO GAKAN AMAN DI SEKOLAH INI" Ancaman dari mahen hanya membuat raya menyeringai.
"KENAPA DIEM AJA LO? HAH? TAKUT? " Ejek mahen kepada raya. Namun raya hanya menatap lekat mata mahen tanpa mau berdebat akan livia.
"Lepasin gw, gw gamau cari masalah di BK karna loh" Jujur saja raya memang tidak suka jika harus membuat masalah di sekolahnya, alasannya mudah karna ia merupakan ketua OSIS jadi seperti ketua OSIS pada umumnya, mereka harus memberi contoh yang benar dan baik kepada siswa siswi di sekolahnya itu.
"EHH!! KALO GW GAMAU GIMANA? MAU LOH APA? LOH UDAH SALAH YAA, PUNYA NYALI BERAPA SIH LO BERANI BANGET NGEDEKETIN CEWEK GW"
Tanpa basa basi mahen langsung melesatkan pukulan yang cukup keras ke arah pipi kanan cowok berambut ungu tersebut, yang membuat raya tersungkur lemas."Nyali loh cuman segini? " Ledek mahen saat melihat kondisi raya kesakitan.
"Lo yang ngajak gw duluan yaa, jangan salahin kalau lo kenapa napa" Raya lalu berdiri menghadap ke arah mahen. Dan langsung melesatkan pukulan ke arah perut cowok tersebut namun dengan cepat pukulan tangan dari raya di tangkis dengan cepat hingga tidak jadi mengenai perut mahen.
Mereka terus saja saling pukul memukul tanpa ada yang mau menghalangi aksi kekerasan yang mereka berdua lakukan. Banyak siswa siswi yang melihat dari balik jendela kelas tersebut namun tidak ada yang mau menolong untuk menghalangi mereka satupun.
Begitu pula dengan helen yang sedari tadi asik melihat,pertengkaran antara raya dan mahen.
"Udah gw bilang kan? Kejadian ini pasti akan terjadi" Ucap helen kepada teman temannya dengan mulut yang tersenyum menyeringai."Kita pasti akan dengan mudah ngehancurin hubungan mahen dan livia, apalagi dengan sikap egois dan posesif dari mahen" Jelas helen.
"Lalu rencana kita selanjutnya gimana? "
Tanya salah satu teman helen kepadanya namun soalan dari temannya itu tidak di gubris oleh helen melainkan hanya di jawab dengan senyuman licik dari perempuan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE BOY ( Tahap Revisi ) [ ON GOING ]
Teen Fiction"Ini janjiku, aku akan terus melindungimu walaupun aku mati sekalipun. " -mahen Dia mahen arga dermana, cowok yang terkenal akan ketampanan yang dirinya miliki. Susah untuk jatuh cinta namun sekalinya jatuh cinta ia akan terus menerus mengejar perem...