GIMANA? ADA YANG KURANG?
DAN AUTHOR MAU MENGINGATKAN UNTUK YANG KESEKIAN KALINYA
JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTARNYA KAKAK~
.
.
.HAPPY READING
.
.
.Sekarang mahen dan livia berada di depan pagar besar rumah perempuan tersebut. Livia pun turun dari sepeda motor milik mahen tak lupa dengan lontaran ucapan terimakasih kepada laki laki tersebut.
"Makasih yaa untuk hari ini, aku benar benar seneng banget" Ucap livia dengan senyuman di wajahnya.
"Iyaa sayang, aku senang banget hari ini"
Jawab mahen tak kalah senangnya."LIVIA!!! " Teriakan dari dalam rumah tersebut berhasil membuat mahen dan livia menatap ke arah yang sama. Yaitu pintu depan rumah Livia.
Terdapat sosok laki laki yang berdiri tegap di depan pintu putih tersebut. Tak lupa juga dengan sedikit kemarahan."A-ayah"
Livia tidak bisa berkata kata saat melihat ayahnya sedang menatap ke arah mereka dengan wajah yang sepertinya sedang marah. Dahinya yang mengerut serta rahang yang mengeras dapat terlihat oleh mata Livia.Mahen hanya terdiam dengan ekspresi wajah yang datar dengan menatap ke arah ayah livia seolah olah tidak menghiraukan wajah laki laki tua tersebut yang sudah murka.
"Kita sepertinya akan mendapatkan masalah sebentar lagi"
Ucap livia pelan yang dapat di dengar oleh mahen. Sontak hal itu membuat laki laki di sampingnya menjadi bingung."Masalah? " Tanya mahen bingung dengan wajah yang menatap gadisnya itu.
Ayah livia mulai berjalan ke arah mereka dengan wajah yang marah. Sekarang Livia berkeringat dingin takut akan kemarahan yang sebentar lagi ayahnya itu keluarkan. Bagaimana jika ayahnya tiba tiba langsung melesatkan pukulan ke arah mahen? Bagaimana jika dirinya akan di bentak dan mendapatkan hukuman oleh ayahnya?.
"Kamu kemana aja? Ini udah jam berapa? Dan dia siapa? " Beberapa pertanyaan itu yang keluar dari mulut laki laki tua tersebut saat mendapati anak gadisnya pulang telat dan diantar dengan laki laki yang tak ia kenali.
"A-ayah di-dia" Ucap livia gugup.
"Saya pacar livia om" Ucap mahen dengan tangan yang menjulur kedepan seolah olah ingin mengajak ayah livia untuk berkenalan.
Hal itu yang membuat livia melotot ke arahnya. Dan menatap mata mahen dengan tatapan tajam."Pacar? " Tanya ayah livia dengan alis yang terangkat. Namun tidak membalas ukuran tangan dari cowok tampan tersebut.
"Kamu udah berani pacaran di belakang ayah? " Tanya ayah livia ke anak gadisnya itu.
Namun livia hanya bungkam dan enggan menjawab soalan dari ayahnya.
"Enggak kok om, ini saya udah berani ngasih tau om kalau saya pacaran sama anak gadis om" Ucap mahen ceplas ceplos tanpa ada rasa takut di ucapannya itu.
"Diem kamu gausah ikut campur urusan ayah sama anak" Peringatan tersebut membuat mahen seketika bungkam.
***
"Ada siapa ayahh? "
Suara teriakan dari dalam rumah besar itu berhasil membuat pertengkaran antara anak dan ayah buyar seketika."Lohh ada cowok ganteng, ngapain kesini? "
Tanya ibu livia kepada mahen yang berdiri bingung diantara livia dan suaminya itu."Ibu-" Livia menatap ke arah ibunya dengan mata yang memelas seolah olah ingin meminta tolong kepada ibunya itu.
"Ayah ini, ngapain marahin livia di depan rumah. Malu dilihat tetangga. Ayo masuk dulu kita lanjutin di dalem." Bentak ibu livia kepada suaminya itu. Namun laki laki tua itu hanya menoleh dan tak berucap satu katapun.
"A-ahhh iyaa mending masuk dulu yah, malu di lihat tetangga" Jelas livia kepada ayahnya dengan bayangan sepertinya dirinya akan mendapatkan masalah sebentar lagi.
Berempat orang tersebut duduk di ruang tamu dengan keadaan yang sangat hening, tidak ada suara sama sekali.
Ayah livia sedari tadi menatap ke arah mahen dengan tatapan tajamnya, seperti sedang memberi peringatan kepada cowok tampan itu. Namun mahen tidak menghiraukan tatapan itu ia malah mengalihkan tatapannya dengan melihat sekekeliling rumah Livia.
"Udah kenal livia sejak kapan? Kamu suka sama anak saya? Kalian punya hubungan apa? Kalian satu sekolah apa gimana? " Jawaban jawaban dari mulut ayah livia membuat livia melotot dan menganga ke arah sang ayah.
Mahen hanya menghela nafas panjang dan mulai menjelaskan tentang awal perkenalan dengan Livia sampai hubungan dirinya dengan perempuan tersebut hingga saat ini.
"Saya baru kenal livia om, saya pacaran sama livia baru 1 hari. Dan saya juga satu sekolah sama anak om" Jelas mahen dengan ekspresi wajah yang santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE BOY ( Tahap Revisi ) [ ON GOING ]
Teen Fiction"Ini janjiku, aku akan terus melindungimu walaupun aku mati sekalipun. " -mahen Dia mahen arga dermana, cowok yang terkenal akan ketampanan yang dirinya miliki. Susah untuk jatuh cinta namun sekalinya jatuh cinta ia akan terus menerus mengejar perem...