Bagian 50

59 4 0
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTARNYA KAKAK~
.
.
.

HAPPY READING
.
.
.



Setelah kejadian konyol yang alex dan kahasa barusan lakukan hingga membuat ratu keheranan melihatnya.

Gadis tersebut berniat ingin keluar dari kelasnya karna sudah sangat sepi. Hanya ada dirinya seorang di dalam kelas tersebut.

"Mending aku cepat cepat pulang. Biar tas ini nanti ku antar ke rumah Livia. " Namun, saat hendak keluar dari kelas tersebut, Ratu malah tanpa sengaja berpapasan dengan Adrion sahabat cowok Livia yang kelihatan begitu panik dari raut wajahnya.

"Ehh, Adrion yaa? Ngapain kesini" Pinta ratu bertanya tanya dengan satu alis yang di angkat menandakan Kebingungan.

Wajah laki laki berambut hitam ke coklat coklatan itu juga banyak memiliki lebam. Di sudut bibir, dahi, dan pipi kiri cowok tersebut banyak tergambar memar memar ungu yang membuat ratu sedikit khawatir melihat kondisinya untuk saat ini.

"Li-livia dimana?" Tanya adrion dengan terbata bata, terdapat suara kekhawatiran di setiap lontaran ucapan yang laki laki itu ucapkan. Yang membuat ratu langsung menyadarinya.

"Livia? Dia ga ikut pelajaran dari sehabis istirahat. Mahen juga gada di kelas. Jadi mereka berdua pergi entah kemana. Dan gada yang tau" Jelas ratu dengan singkat. Adrion hanya terdiam, tak lama dari itu laki laki dengan paras tampan tersebut langsung berlari begitu saja meninggalkan ratu yang sedang di timpa kebingungan.

"UKS pasti Livia ada disana" Ujar adrion dengan sangat lirih. Entah kenapa insting adrion mengucapkan kalau Livia berada di ruangan tersebut. Kakinya mulai berlari dengan terburu buru ke arah Ruangan UKS.

Ratu yang sedang kebingungan,dengan keadaan yang terjadi. Dan apalagi saat melihat adrion yang seolah olah sangat terburu buru, berniat ingin mengikuti laki laki tersebut dari belakang tanpa sepengetahuannya.

"Ngapain dia pergi ke ruangan UKS" Ucap ratu bertanya tanya.
Tetapi, tak lama dari itu adrion mulai masuk ke dalam ruangan UKS tersebut, dan menghilang dari baik pintu UKS yang mulai tertutup dengan sendirinya.

Ratu pun berjalan mendekat ke arah pintu UKS dan yang pertama kali dia lihat adalah sepatu yang mirip sekali dengan sepatu milik Livia sahabatnya.
"Lo-loh ini sepatu Livia, jadi Livia ada di dalam? " Kaki perempuan tersebut lalu melangkah mendekat ke arah jendela dengan kaki yang sedikit menjinjit untuk melihat siapa saja yang berada di dalam ruangan tersebut, Dan benar saja terdapat Livia yang Terbaring lemas yang di sampingnya terdapat mahen yang setia menjaga kekasihnya itu.

Sungguh besar pengaruh keberadaan Livia di hidup mahen saat ini. Hingga mampu membuat laki laki dengan sebutan cowo kulkas 1000 pintu dapat mencair begitu saja hanya dengan bermodalkan kecantikan alami yang Livia miliki.
Sungguh sangat beruntungnya gadis tersebut .

"HAH? LIVIA GW KENAPA? "
Tanpa sengaja ratu berteriak dengan cukup histeris, yang membuat mahen seketika menoleh ke arah jendela. Tatapan elang dari kedua mata mahen dengan cepat menatap ke arah kaca jendela. Namun tidak ada apa apa disana.
Yang ada laki laki tersebut tak sengaja melihat ke arah adrion yang tengah berdiri tegak melihat kondisi Livia yang sedang lemas tertidur di ranjang ruangan UKS tersebut.

"Ngapain lo kesini" Tatapan tajam mahen tak lepas menatap ke arah adrion.
Namun laki laki dengan luka lebam di wajahnya itu malah tidak menggubrisnya sedikitpun. Matanya masih terus menatap Livia dengan tatapan yang sangat sulit sekali di artikan.

"Livia...... Ini salahku, harusnya aku hanya menolongmu saja dari laki laki brengsek itu, harusnya aku gausah pake cara kasar saat menghadapinya. Kamu menjadi seperti ini karna ulahku kan? " Ucapan dari Adrion membuat mahen semakin kebingungan dengan kejadian yang sebenarnya terjadi.

Di sisi lain ratu sedang berjongkok dengan kedua tangan yang menutup rapat rapat mulutnya.
"Ahhh ratu bodoh, ngapain pake acara teriak segala sih" Ujar gadis tersebut dalam hatinya.
Dengan tangan yang terus menerus menepis bibirnya sendiri. Sungguh gadis aneh.

Namun, ratu seketika menghentikan aksi anehnya itu saat mendengar percekcokan antara mahen dan Adrion dari dalam ruangan tersebut.

"Maksudmu apa? " Tanya mahen lalu berdiri menghampiri Adrion yang sedang dalam keadaan panik.

"Tadi, aku tak sengaja bertemu dengan livia. Namun aku melihatnya sedang di ganggu oleh murid laki laki lain yang dimana aku tak mengenal orang tersebut" Jeda Adrion sejenak.

"Aku yang tak kuasa melihat sahabatku sendiri di perlakukan seperti itu, lantas langsung menghampirinya. Awalnya ini hanyalah percekcokan biasa. Namun karna kemarahanku sendiri, aku yang memulai perkelahian duluan. Hingga berakhir seperti ini. Aku tak tahu kelanjutannya seperti apa. Karna aku langsung pergi ke arah ruangan BK, seperti suruhan ucapan dari ketua OSIS yang berhasil menghalangi aksiku mengajar laki laki sialan itu."
Jelas Adrion panjang lebar.

Ratu yang mendengar semuanya lantas shock, dirinya pikir livia dan mahen sedang bersenang senang dengan membolos. Namun ternyata yang dirinya pikirkan semuanya itu salah.

"Jadi... Mereka ga bolos?" Pikiran ratu makin pusing dengan seribu soalan yang tak dapat dirinya jawab.

"Ahhh udahlah aku masuk aja" Tanpa banyak babibu, ratu dengan tekad bulatnya langsung membuka pintu ruangan  UKS dengan sedikit keyakinan. Sebenarnya ia sangat malu. Tapi apa gunanya ia jika harus berdiam diri di depan UKS seperti orang gila?

POSSESIVE BOY ( Tahap Revisi ) [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang