Bagian 10 ✅

250 7 1
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTARNYA KAKAK~
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Mahen" Panggil Livia disela sela perjalanan.

"Hmm" Jawab Mahen sedikit ketus, dan lantas Livia menyadari perasaan marah yang masih laki laki itu simpan di dadanya.

"Hish jangan kek gitu, harusnya kan yang ngambek atau marah itu aku bukan kamu" Ujar Livia dengan sedikit kekesalan.
Saat melihat kemarahan di raut wajah Mahen, yang mampu membuatnya paham bahwa cowok tersebut masih sedang marah akan kejadian tadi.

"Udah lupain aja. Mereka emang gitu kan? Pasti suka bully bully siswa lain" Jelas Livia kepada Mahen yang masih memasang wajah marah dan cemberut.

"Lupain gimana, orang kamu digituin yaa aku ga Terima. Untungnya masih ada aku. Pokoknya Mulai besok berangkat sama pulang sekolah bareng sama aku aja" Ucap Mahen dengan nada tidak boleh di bantah.

"Bareng sama kamu? Yakin?" Tanya Livia dengan nada mengejek.

"Iyaa pokoknya harus sama aku, aku gamau kamu kenapa napa"
Kali ini seorang Mahen arga dermana menunjukkan sikap posesifnya dan keras kepalanya kepada Livia.

"Dihh, emang kamu siapa sih? Ngelarang ngelarang aku kek gitu" Tanya Livia dengan nada ejekan sekali lagi.

"Calon pacar" Lantas jawaban dari Mahen, membuat hati Livia untuk yang kesekian kalinya menjadi tak aman. Deru nafas dari gadis itu mulai berdetak kencang. Dan keringat dingin juga sudah membasahi dahi dan wajah cantiknya.

"Udahlah gajelas banget, turunin aku di sini aja, udah mau sampek rumah soalnya" Livia langsung buru buru ingin pergi karna mendengarkan ucapan dari Mahen barusan, yang membuat hatinya dag dig dug tak karuan.

Mendengar perintah dari Livia, Mahen lalu menghentikan laju sepeda motornya dan mulai menepi. Tak berselang lama dari itu, Livia mulai turun dari sepeda motor ninja tersebut dengan buru buru.

"Inget, besok berangkat sama aku, aku tungguin di sini"
Teriak Mahen kepada Livia saat melihat gadis tersebut pergi meninggalkan dirinya dengan langkah kaki yang sangat cepat.

"Iya iya ahhh bawel" Jawab Livia sambil berteriak menjawab ucapan dari Mahen, tanpa enggan membalikkan sedikit badannya untuk menengok ke arah cowok tersebut.

***

Malam hari seperti apa kata Mahen kepada Alex dan Kahasa, ia akan nongkrong di salah satu warung yang biasa mereka datangi, dimana lagi kalau bukan warung bujang. Tempat favorit mereka.

Warung bujang adalah salah satu tempat yang sering mereka kunjungi, memang benar jika mereka memiliki banyak tongkrongan seperti berpindah pindah setiap hari. Karna mungkin menghabiskan waktu di warung yang itu-itu saja membuat mereka cepat bosan akan keadaan di sekitarnya.

POSSESIVE BOY ( Tahap Revisi ) [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang