JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA KAKAK~
.
.
.HAPPY READING~
.
.
."Kamu ngapain kesini" Ucap livia ketika berada di depan pagar rumah tepat di mana ada mahen yang menunggunya sedari tadi.
"Berangkat bareng,cepet udah jam 7 lewat" Tanpa basa basi mahen langsung menaiki sepeda motor ninjanya lengkap dengan wajah datarnya, sedangkan livia hanya terdiam di tempat tak berkutik sedikitpun.
"Darling? "
Ucap halus mahen saat melihat livia yang masih terdiam di tempat dengan lamunan yang gadisnya pikirkan."Sayang? "
Ucap sekali lagi mahen kepada livia yang masih melamun di tempat. Mahen tidak tahu apa yang Livia pikirkan."Baby!!? " Ucapan keras dari mahen yang ketiga kalinya mampu membuat Livia terkejut dan menghentikan lamunan yang sedari tadi gadis tersebut pikirkan.
"Ah-ahhhh iya iyaa"
Livia langsung menaiki motor putih tersebut dengan mahen.Motor itu melewati semua kerumunan kerumunan pengendara lain yang berada di jalanan yang cukup ramai.
Sedari tadi tangan livia terus memeluk kencang pinggang mahen, kecepatan sepeda motor tersebut sangat kencang hingga membuat livia tidak berani membuka mata untuk melihat kesekitarnya.
"Sayang sudah sampai, sekarang turun. mau sampai kapan kamu akan memelukku seperti ini? " Kekeh mahen saat melihat Livia masih memeluk tubuhnya dengan cukup kencang.
"O-ouhh, maaf"
Mahen memarkirkan sepeda ninja miliknya di parkiran sekolah. Sedangkan Livia sudah lebih dulu meninggalkannya ke kelas.
"Mahen" Suara itu berhasil membuat mahen menatap ke arahnya.
Perempuan dengan bandana pink saat ini sedang memanggilnya dari kejauhan."Mau bareng?" Ucap helen tanpa basa basi saat melihat mahen sendirian berada di parkiran sekolah. Ia lalu melangkah ke arah cowok itu berdiri.
"Hmm" Hanya suara dengusan itu yang mahen keluarkan untuk perempuan yang berada di hadapannya saat ini.
"Yaudah ayoo" Helen langsung memegang tangan mahen dengan lancang dan menariknya menuju ke kelas mereka. Mahen dan Helen memang tidak sekelas. Namun Helen kerap sekali datang ke kelas cowok tersebut hanya untuk mengganggu ketenangannya.
"Gausah pegang pegang" Mahen langsung mengibaskan tangannya dengan kasar agar tidak di pegang kuat oleh Helen. Apalagi saat melihat tatapan siswa siswi di sekitarnya itu yang seolah olah menatap ke arah mereka berdua dengan aneh saat ini.
***
"Liv! Tungguin woyy! " Livia menggerakkan tubuhnya untuk mengarah kearah sumber suara tersebut.
"Loh ratu" Ucap Livia kaget dengan kening yang mengerut.
"Huhh, gw hampir telat. Lo juga? " Ucap ratu dengan nafas yang belum stabil.
"Iyaa, ketiduran biasa"
"Yaudah ke kelas ayo, takutnya ada guru"
Mereka berdua lalu berlari kecil melewati lorong lorong sekolah yang sudah sangat sepi."Huhh, untung belum datang gurunya" Gumam Livia saat mereka sudah sampai di depan kelas, namun entah kenapa mata Livia langsung tetuju pada kursi tempat mahen duduk.
"Loh mahen belum datang, kok lama banget. Perasaan cuman parkirin sepeda motor doang"
Pikir Livia dalam hati saat melihat mahen tidak ada di dalam kelas tersebut."Liv ayo masuk, bengong baee" Ajak ratu kepadanya.
"Ahhh iya iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE BOY ( Tahap Revisi ) [ ON GOING ]
Teen Fiction"Ini janjiku, aku akan terus melindungimu walaupun aku mati sekalipun. " -mahen Dia mahen arga dermana, cowok yang terkenal akan ketampanan yang dirinya miliki. Susah untuk jatuh cinta namun sekalinya jatuh cinta ia akan terus menerus mengejar perem...