Bagian 7 ✅

271 12 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA KAKAK~
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Liv mau kemana!! " Teriak seorang perempuan yang tak lain adalah Ratu.

Ratu yang baru saja kembali dari perpus, melihat Livia yang sedang berjalan di lorong sekolah lantas menyapa teman barunya itu.

"Ke toilet" Ujar Livia lemas. Entah kenapa sejak dirinya keluar dari ruangan kelasnya.

kesehatan Livia menurun, ia merasakan pusing yang cukup hebat di kepalanya. Nafas yang ngos ngosan. Serta tangan yang bergetar dan dingin. Untuk melangkah berjalan saja seperti tak mampu Livia lakukan.

"Kamu udah makan? Mukamu pucat" Tanya Ratu khawatir, karna ia melihat tatapan mata Livia begitu sayu, serta mulut kering yang membuat wajah livia terlihat begitu pucat.

"Belum"
Jawab Livia singkat.

"Astaga mau ke UKS kah? Ayo aku antar"
Tiba tiba raut wajah Ratu yang tadinya biasa saja menjadi sangat panik.

"Ahh enggak, gausah"

"Gausah darimana, mukamu pucat begitu"
Timpal Ratu dengan raut wajah yang masih sama.

"Enggak aku beneran gapapa" Namun Livia dengan seribu alasannya memberi ucapan kepada Ratu kalau dirinya tidak apa-apa. Padahal livia hanya tidak mau merepotkan teman barunya itu.

"Beneran? "
Karna melihat keyakinan di wajah Livia akhirnya Ratu mempercayainya.

"Iyaa"
Jawab Ratu dengan senyuman.

"Yaudah ayo ke kantin keburu masuk nanti gasempet istirahat" Ratu langsung menghantarkan Livia untuk menuju kantin. Karna ia tahu pasti Livia belum sempat beristirahat dan mengisi perut kosongnya itu.

"Hmm"

Mereka berdua berjalan menuju kantin, entah kenapa, kepala Livia sekarang begitu pusing bahkan lebih pusing dari pada yang tadi, penglihatannya yang sudah rabun. Dan tubuh yang sulit untuk bergerak. Yang menyebabkan dirinya-

*Bruk... *

"Liv, Livia!!! Bangun Liv. Tolong!!! " Banyak siswa siswi datang melihat apa yang terjadi namun tidak ada yang mau menolong dan membantu Ratu untuk membawa tubuh mungil Livia ke UKS.

Sekarang di sekeliling Ratu banyak siswa siswi yang melihat dan berkerumunan, namun satupun tidak ada yang mau menolong dan hanya sibuk menonton dan bergosip tentang hal yang baru saja terjadi.

malahan ada yang dengan berani mengambil vidio saat livia sedang pingsan.

"MINGGIR!! KALIAN SEMUA MINGGIR!! "

Teriakan dari seorang cowok bertubuh atletis berhasil membuat semua siswa siswi menjauh dan membiarkan sosok laki-laki itu untuk melewati kerumunan yang sedang terjadi.

"Mahen-" Ucap lirih Ratu saat melihat Mahen berada di sana.

"Biar gw bantu bawa Livia ke UKS"

"Ehhh iya iyaa, makasih"
Tanpa berlama lama Mahen mengangkat tubuh Livia, ia mulai berjalan cepat menuju ke arah ruangan UKS.

***

*klek..... *

Suara pintu UKS terbuka dengan cukup kencang. Memperlihatkan Mahen yang tengah menggendong seorang perempuan cantik di tangannya.

Dengan cepat, ia membaringkan tubuh Livia di kasur, mengelus - elus tangan lentik milik Livia agar ia terbangun.

"Bangun Liv, jangan buat aku khawatir kayak gini"
Mahen sudah tau kenapa Livia bisa sampai seperti ini, pasti Livia begitu shock saat mendengar Mahen mengungkapkan perasaan sukanya kepada dirinya. Dan menurut Livia, ini begitu cepat. Baru kemarin dirinya pindah ke sekolah ini dan sekarang sudah ada yang suka kepadanya?

Baru saja kemarin dirinya menjadi murid baru di sekolah SMA ALEXXANDER HIGH SCHOLL tetapi sudah ada kejadian yang tak terduga terjadi.

Tentu saja kejadian ini sangat sulit untuk dirinya lalui, apalagi yang menyatakan perasaan kepada Livia bukan murid biasa. Melainkan salah satu primadona dari sekolah barunya. Yang terkenal cuek, dan bahkan sangat risih jika ada perempuan yang mendekatinya.

Memang benar Mahen sedari tadi malam terus saja memikirkan Livia. Memang benar dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama kepada kecantikan yang Livia miliki. Tetapi untuk masalah menyatakan perasaan itulah yang membuat Livia tak percaya.

Setelah lama Mahen berada di dalam ruangan UKS yang sunyi. Tak ada suara apapun di sekitar mereka. Hanya keheningan yang terdengar. Mahen terus saja menunggu Livia agar sadar dari pingsannya.

Jujur saja dirinya juga memiliki rasa bersalah karna sudah menyatakan perasaan sukanya terlalu cepat. Andai saja ia bisa menahannya pasti kejadian ini tidak akan Livia alami.

Tidak lama dari itu ada seorang siswa masuk ke dalam ruangan tersebut sambil membawa nampan berisi obat obatan dan teh hangat.

"Permisi kak"
Namun ucapan siswi perempuan tersebut tidak di respon oleh Mahen, ia malah sibuk menatap wajah pucat Livia saat ini. Tanpa mau memalingkan wajahnya sedikitpun.

Siswi perempuan itu lalu segera menaruh nampan tersebut di dekat meja tempat dimana Livia di baringkan.

"Saya permisi kak"

"Hmm"
Hanya sekedar suara deheman saja yang keluar dari mulut Mahen.
Memang benar apa yang di katakan Livia, walaupun mereka baru kenal kemarin, tapi Livia sudah tau bahwa Mahen merupakan cowok yang anti jika dekat dengan perempuan. Tidak heran jika Mahen sangat risih jika ada cewek yang mendekatinya secara terang terangan.

Namun sejak Livia bersekolah di sekolah tersebut, hati Mahen sedikit berguncang. Entah kenapa tiba tiba Mahen bersikap seolah olah ia sedang jatuh cinta akan kecantikan dan pesona seorang Livia putri acelia.

"Halo? " Suara itu berasal dari arah pintu UKS yang membuat Mahen seketika membalikkan kepalanya. Terlihat sosok Ratu sedang membawa beberapa makanan yang ia pegang di tangannya.

"Ini aku bawa makanan, aku ingat tadi pas istirahat Livia belum makan. Jadi aku bawain"

"Ouh makasih"

"Biar aku aja yang jaga Livia, kamu bisa ke kelas sekarang"

"Gak!! Gausah aku aja"
Bentakan Mahen mampu membuat tubuh Ratu seketika merinding.

"Ya-yaudah"
Ratu menaruh makanan di nampan yang berisi obat obatan dan teh hangat.

"Aku ke kelas dulu kalo gitu"
Ratu dengan cepat pergi meninggalkan ruangan tersebut, dan segera pergi menuju kelasnya. Dirinya sedikit kaget tiba - tiba mendapatkan bentakan kecil dari Mahen. Dan itu mampu membuat hati Ratu merasa sedikit dag dig dug ketakutan.

POSSESIVE BOY ( Tahap Revisi ) [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang