Bagian 58

39 2 0
                                    

***

*kring.... Kring.... Kring..... *
Suara bel rumah menggema di seluruh penjuru rumah putih megah milik livia.

Tak berselang lama keluar sosok perempuan tua yaitu ibu Livia dengan celemek hitam yang terpakai di badannya.

Tatapan yang pertama kali ibu tua itu tatap adalah sang anak perempuannya, yang di gendong oleh laki laki bertubuh atletis yang sekarang berdiri tepat di hadapannya.

"Lohh livia kenapa? Sakit? Atau-" Tak selesai ibunya berbicara mahen serentak memotong percakapan dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Engga tan, ini mungkin livia kelelahan, tadi habis jalan-jalan bentar mangkanya pulang telat. Maaf ya tante Mahen ga minta izin dulu" Ucap Mahen dengan nada merasa bersalah.

"Ohhh gitu, gapapa namanya juga anak muda. Lagi cinta cintanya, yaudah bawa kedalam aja.  Anak ini memang selalu bikin repot" Mendapatkan persetujuan untuk memasuki rumah livia.
Mahen langsung berjalan ke dalam, mengarah ke kursi cokelat yang berada di ruang tamu.

Laki laki tersebut lalu membaringkan tubuh Livia secara perlahan, agar gadis tersebut tak terbangun dari tidurnya.

Sempat beberapa detik mahen melamun menatap ke arah wajah cantik livia. Melihat kecantikan yang dimiliki oleh gadis tersebut, melamun kagum memandang wajah cantiknya, sebelum dirinya di tegur pelan oleh suara batuk dari ibu livia.

"Ekhem.... " Mata mahen langsung menatap ke arah perempuan tua itu dengan sedikit kecanggungan di wajahnya.

Setelahnya, mahen langsung berdiri dari posisi jongkoknya.

"Ehmm, Kalau gitu mahen pulang duluan tan, tiba tiba ada urusan penting"
Ucap mahen dengan alasan yang sedikit tak masuk akal.

Sebenarnya laki laki tersebut tidak memiliki urusan apa-apa, hanya dirinya memberikan alasan agar bisa keluar dari rumah livia. Apalagi dirinya merasa tak enak jika berada di rumah tersebut berlama lama.

"Cepet banget, tante kira kamu bakal ikut makan malam disini"

"Engga tan, udah di tungguin soalnya. Mahen pamit duluan yaa tan,nitip salam sama om." Laki laki tersebut seketika langsung berjalan keluar disusul oleh ibu livia yang berjalan di belakangnya.

"Makasih udah antar livia pulang, lain kali kalau mau jalan jalan bilang sama tante yaa" Mahen pun hanya tersenyum.

"Baik tan, mahen pamit" Merasa tak ada jawaban, Mahen berjalan keluar pagar.

Memakai helm hitamnya dan mulai menaiki sepeda motor hitam ninja miliknya, beberapa kali laki laki itu memainkan pegal gas yang membuat suara kenalpot sangat nyaring terdengar jelas di telinga ibu livia.

Sebelum akhirnya sepeda motor tersebut berjalan dengan cukup cepat, menghilang begitu saja.

Ibu livia yang melihatnya pun hanya bisa menggeleng gelengkan kepala. Sebelum akhirnya perempuan tua tersebut masuk kembali kedalam rumah Megah miliknya.

***

Sepeda motor hitam berhenti di salah satu warung kecil yang terletak di pinggir jalan yang cukup sepi.

POSSESIVE BOY ( Tahap Revisi ) [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang