Bagian 35

103 5 2
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTARNYA KAKAK~
.
.
.

HAPPY READING
.
.
.

Hari ini ratu tidak pergi ke sekolah dengan alasan sakit, jadi Livia tidak memiliki teman untuk ia ajak berbicara ataupun untuk nanti ia ajak pergi ke kantin.

Begitu juga dengan mahen, Livia tidak melihatnya lagi setelah kejadian pertengkaran tadi. Entah pergi kemana orang tersebut.

*kring... Kring.... Kring.... * bel istirahat sudah tiba, Livia berniat untuk pergi ke kantin sendirian. Namun alangkah terkejutnya saat ia melihat Adrion sahabat kecilnya itu menunggunya di depan ruangan kelasnya.

"Loh ad-adrion,ngapain kesini? "
Tanya Livia kaget.

"Aku sekolah lah disini, ngapain lagi"
Jawab Adrion semenanya.

"Jawab serius, kamu ngapain kesini"

"Ahh aku pindah sekolah, ini hari pertamaku masuk ke sekolah ini. Maaf yaa lupa bilang ke kamu" Jelas Adrion kepada Livia yang masih bingung akan keberadaannya saat ini.

Mahen yang baru selesai menyelesaikan hukuman dari pak nata berjalan menuju ke arah kelasnya dan berfikir untuk mengajak Livia beristirahat di kantin bersamanya. Ia juga sedikit merasa bersalah karna dari kemarin dirinya terus saja membuat Livia marah akan kelakuan yang ia lakukan.

Tetapi saat dirinya melihat Livia dan Adrion sedang membicarakan sesuatu di depan kelas. amarah mahen muncul kembali.

Entah apa yang dirinya alami saat memiliki hubungan dengan livia, ia seperti tidak bisa mengkontrol dirinya sendiri saat melihat kekasih tercintanya dekat dengan laki laki lain. Hatinya seolah olah begitu panas. Namun kali ini ia tidak mau membuat pertengkaran untuk yang kedua kalinya terhadap Adrion. Alasannya mudah, karna ia tidak mau membuat Livia marah ataupun sedih akibat melihat perilaku yang dirinya lakukan.

"Sayang" Panggil mahen dengan nada halus.

Livia sontak melihat ke arah mahen. Sebenarnya Livia masih sedikit marah akan kelakuan cowok tersebut yang terlalu posesif kepada dirinya. Tetapi di sisi lain ia juga tau kondisi yang mahen alami. Ia juga tau betapa cemburunya cowoknya itu saat melihat dirinya dekat dengan laki laki lain.

"Kemana aja? " Tanya Livia tanpa mau membahas masalah yang mahen lakukan tadi pagi.

"Aku tadi dapat hukuman, tapi udah selesai kok.ngapain dia kesini? " Tanya mahen sedikit jengkel akan keberadaan Adrion di sana.

"Udah gausah buat masalah lagi, mending kita ke kantin aja" Tanpa basa basi Livia menarik lengan Adrion bersamaan dengan mahen.

Sekarang mereka bertiga duduk di kantin lengkap dengan makanan yang mereka pesan.

Tidak ada suara di antara mereka bertiga, yang membuat keadaan di meja tersebut sangat sepi.

Hanya ada tatapan tidak suka mahen kepada Adrion begitu pula adrion yang membalas tatapan tajam mahen dengan tatapan tidak suka.

"Ehh setelah pulang sekolah gimana kalau kita jalan jalan? " Tanya Livia sambil menghentikan keheningan yang terjadi.

"Boleh, kemana? " Ucap Adrion yang membalas ucapan dari livia.

"Lo gak diajak, gw sama Livia doang" Jawab mahen ketus.

"Sayang.... " Ucap Livia kepada mahen dengan mata yang menatap tajam kearahnya yang bermaksud untuk tidak memulai pertengkaran.

"Apa? Bener kan? " Tanya mahen dengan nada tak bersalah.

"Udah kita pergi bertiga" Kata Livia dengan nada yang tidak boleh di ganggu gugat.

"Nahh bener tuh apa kata cia"

cia merupakan nama panggilan khusus Adrion kepada Livia. Saat kecil Adrion sering memanggilnya dengan sebutan cia.

"Apaan nama cewek gw Livia, gaboleh ubah ubah" Jawab mahen dengan nada ketusnya.

Dirinya saja tidak memberikan  nama khusus kepada livia hanya sekedar nama "sayang", Lantas hal itu membuat mahen kembali mengeluarkan sikap cemburunya kepada livia.








POSSESIVE BOY ( Tahap Revisi ) [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang