JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTARNYA KAKAK
.
.
.HAPPY READING
.
.
."Liv" Ucap ratu pelan ke telinga livia. Leher livia secara perlahan sedikit menoleh ke arah ratu. Membiarkan sahabatnya itu berbicara pelan ketelinganya.
"Pake pelet apa, sampek mahen aja bisa kamu taklukin" Lanjut ratu dengan nada yang sama pelan ke telinga livia. Namun seolah olah sedang mengejek akan perubahan sikap cowok tersebut jika berada di hadapan sahabatnya.
Ucapan dari ratu berhasil membuat livia memukul pelan bahunya. Dengan bibir bawah yang digigit malu.
"Aku mau ikuttt" Rengek mahen semakin menjadi jadi. Dengan gertakan kaki kasar yang menghantam lantai sekolah tersebut.
"Ahhh yaudah gajadi, kita pergi lain waktu aja" Cetus ratu karna dirinya sudah tidak tahan melihat dan mendengar ucapan ucapan mahen yang ingin ikut bersama mereka berdua.
"Lohh tapi kita udah dari kemarin katanya mau pergi"
Ujar livia tidak Terima akan keputusan ratu saat ini. Livia sudah menunggu saat saat seperti ini dengan ratu, jadi ini adalah kali pertama mereka berjalan jalan, akan tetapi keputusan itu malah di batalkan oleh ratu secara mendadak yang membuat livia sedikit terkejut dan kesal akan keputusan sahabatnya itu."Ahhh udah pergi sama mahen aja, aku pulang dulu kalo gitu"
Ratu langsung meninggalkan livia dan mahen tanpa menunggu jawaban yang akan livia lontarkan untuknya.***
"Lohh kenapa kok natap mahen begitu cihh" Tanya mahen dengan nada tidak bersalahnya. Livia terus menerus menatap mahen dengan tatapan tidak suka. Tatapan tajam itu lantas membuat mahen merasa terancam untuk saat ini.
"Ahh gara-gara kamu aku gagal pergi ke mall sama ratu" Gumam livia kesal kearahnya tidak lupa dengan bibir yang cemberut.
"Yaudah pergi sama aku aja" Timpal mahen agar perempuan tersebut tidak marah akibat ulahnya.
"Mana seruu" Livia sudah tau pasti jika mengajak mahen ke mall laki laki itu tidak akan tahu akan alat alat perempuan seperti make up, baju, dan aksesoris jadi apa gunanya jika ia pergi ke mall bersama cowok itu jika disana dirinya menjadi bosan akibat tidak ada yang bisa menemaninya dan memilihkan barang barang yang bagus untuknya.
Mungkin jika mereka berdua pergi berjalan-jalan di sana, pasti Livia merasa sibuk akan barang barang di mall tersebut. tetapi berbeda dengan mahen pasti laki laki itu akan cepat bosan di tempat ramai seperti itu.
"Ouhhh kamu gamau jalan jalan sama aku sayang? Okee kalo gitu"
Karna mengetahui pikiran Livia akhirnya mahen berbicara seolah olah dirinya sedang marah akibat perempuan tercintanya itu tidak mau mengajak dirinya ke mall."Ehhh bukan gitu, tapi akukan belum pernah jalan jalan sama ratu" Ujar Livia sambil takut akan mahen salah paham.
"Kamu juga belum pernah jalan jalan sama aku tuh" Gumam mahen tak Terima. Lengkap dengan nada bicara yang sama. Kening yang mulai cemberut serta tatapan mata yang saat ini enggan melihat ke arah Livia. Seolah olah memeberikan ekspresi marah.
"Yaudah iya iyaa ayo jalan jalan sama kamu" Ujar livia. Sambil menghentikan memarahan yang terjadi di wajah mahen.
Lalu benar saja laki laki itu langsung menatap ke arah livia dengan tatapan semangat, beda dengan tatapan sebelum Livia mengucapkan ucapannya barusan.
"Beneran? Ayoo! " Mahen langsung menarik tangan livia menuju ke parkiran sekolah. Ekspresi bahagia tergambar jelas di wajah tampan laki laki tersebut.
Dengan cepat laki laki itu menancapkan gas keluar dari pagar sekolah tersebut.
Hari ini mahen tidak menaiki mobil hitam mewahnya melainkan sepeda motor ninja putih yang sangat jarang sekali ia pakai.
"Mobilmu kemana? " Tanya livia kepadanya saat mengetahui kalau mahen tidak mengendarai mobil yang biasanya cowok itu bawa.
"Lagi di bengkel, kemarin bannya pecah sayang. Kenapa? Gasuka kalo pakai motor? " Mahen sebenarnya agak tidak nyaman jika harus membonceng Livia dengan sepeda motornya itu, karna cuaca begitu panas saat siang jtu. Jadi dirinya tidak mau membuat kivia kepanasan.
Dan mau bagaimanapun dirinya tidak bisa memakai mobilnya kesekolah akibat sedang ada masalah kecil di area mesin mobil, yang mengharuskan mobil kesayangannya itu untuk segera dengan cepat di benarkan ke bengkel.
"Ehhh enggak enggak, aku cuman heran aja tumben aja gitu pakai motor biasanya mobil" Ujar livia membenarkan maksud ucapannya itu.
***
Hari ini mereka habiskan dengan berjalan jalan dan menikmati waktu bersama. Banyak tempat yang mereka berdua datangi. Hingga mereka berdua tidak ingat waktu untuk pulang.
"L-loh udah jam 6" Tidak sengaja mata Livia tertuju pada jam tangan coklat yang dirinya pakai pada hari itu. Betapa kagetnya ia saat melihat jam yang sudah begitu larut.
"Kenapa sayang? " Tanya mahen heran. Akan sikap yang tiba tiba berubah dari perempuannya itu.
"Cepet anterin aku pulang, ini udah telat banget bisa di marahin aku"
Ujar livia panik, karna dia meminta izin kepada orang tuanya untuk pulang jam 4 sore. Tapi ini sudah jam 6,ia takut akan mendapatkan masalah dari orang tuanya."Pulang? Kok buru buru banget" Mahen masih terus bertanya tanya tanpa mau bergerak cepat untuk menghantarkan Livia kembali ke rumahnya. Karna dirinya masih bingung akan ucapan yang livia ucap kepadanya.
"Aku gabisa jelasin sekarang cepet anterin pulang ayoo" Livia langsung menarik tangan mahen yang mengarah ke arah parkiran.
Mahen yang masih bingung hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan ekspresi wajah yang kebingungan.
Ia langsung menaiki motornya tanpa mau bertanya lebih dalam kepada kekasihnya yang sekarang sedang memasang mimik wajah yang sangat panik. Dirinya lalu menancapkan gas dan pergi mengantarkan Livia kerumahnya. Dengan bermodal arahan jalan yang Livia berikan kepada cowok tersebut agar mengetahui jalan untuk kerumah Livia.
Ini adalah kali pertama mahen ke rumah Livia. Apalagi dengan alasan mengantarkan Livia kerumahnya.
Ia tidak tahu harus berbicara seperti apa jika nanti bertemu dengan orang tua livia. Tapi yang pasti jika orang tua perempuan tersebut bertanya tentang hubungan mereka dan perasaan yang mahen miliki. Dirinya akan menjawab dengan apa adanya dan dengan ketulusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE BOY ( Tahap Revisi ) [ ON GOING ]
Novela Juvenil"Ini janjiku, aku akan terus melindungimu walaupun aku mati sekalipun. " -mahen Dia mahen arga dermana, cowok yang terkenal akan ketampanan yang dirinya miliki. Susah untuk jatuh cinta namun sekalinya jatuh cinta ia akan terus menerus mengejar perem...