Sore itu setelah mengakhiri ekstrakulikuler Haira duduk di kursi yang dekat dengan gerbang sekolah dengan sabar. Karena tidak bawa motor jadi Haira harus menunggu Ayah Jovan yang katanya akan telat menjemput.
Hari ini Haira ada ekstra vokal makanya dia pulang lebih
Lama dari pada temannya yang lain.Ayah Jovan baru saja menghubungi Haira. Ayah bilang ban motornya bocor jadi ayah harus mencari bengkel dulu. Haira menunggu dengan sabar sambil bermain game di Hp-nya berusaha menghilangkan kebosanan.
Tin
Tin
Suara bel motor begitu memekakkan telinga sampai Haira merasa terganggu lalu mengangkat pandangan dan melihat sebuah motor CBR hitam yang sangat familiar sudah terparkir di dekatnya.
Arkana? Batin Haira.
Haira melihat Arkana membuka helm kaca full facenya.
"Lo belum di jemput?"
"Iya Kak, Ayah talat jemput ban motornya bocor jadi aku nunggu dulu"
" Gimana kalau lo bareng gue aja? Lo hubungi bokap lo dulu"
Haira tercengang. Arkana menawarinya untuk pulang bersama? Astaga!
"Ra gimana? "
Haira tersadar dari lamunannya. "Eh iya. Kakak gak repot nanti?"
"Santai aja, udah cepetan naik"
Haira berjalan mendekat kearah motor milik Arkana. Kali ini Arkana tanpa perlu bertanya mengulurkan tangannya, Hiara menatap tangan itu lalu memegangnya sebelum naik ke atas jok motor tinggi itu, tidak lupa ia memakai helm ungunya.
Karena takut terjatuh Haira memegang pinggiran jaket Arkana.
"Lo gak keberatan kita pergi ke tempat makan dulu kan?"
"Gak kok kak" Haira menjawab agak keras takut Arkana tidak mendengar suaranya karena memakai helm saat mereka berdua mulai memasuki jalan raya.
-
Mereka sampai disalah satu cafe yang lumayan dekat dari sekolah. Haira turun dari atas motor dan melepas helmnya lalu berusaha merapikan rambutnya. Sementara Arkana melepas helm di atas motor kemudian menyisir rambutnya perlahan dengan jemarinya. Menyugarnya kebelekang beberapa kali, diam-diam Haira memperhatikannya.
Kalau begini Arkana jadi terlihat lebih ganteng dari pada biasanya.
Arkana turun dari motor dan mereka berdua memasuki cafe itu berdampingan, dapat Haira lihat beberapa pasang mata memperhatikan mereka.
Sepertinya bukan mereka tapi Arkana. Haira diam-diam membatin
Wajar saja, wajah pria pujaan hati Haira ini memang mampu menarik perhatian orang-orang terutama anak perempuan.
Akhirnya mereka memilih duduk di kursi dekat dengan jendela, Haira memperhatikan sekeliling dengan cepat. Rupanya cafe ini bagus juga.
"Lo udah bilang sama bokap lo kan?"
"Udah Kak barusan aku kirim pesan ke Ayah"
Palayan datang sambil memberikan senyum pada mereka berdua, menyerahkan dua buku menu sebelum pergi.
Arkana mengambil buku menu kemudian membukanya tapi sedetik kemudian alisnya mengerut bingung.
"Lo gak makan?"
"Gak, Kakak aja aku tungguin lagian aku gak lapar kok" Haira menggeleng.
"Kalau gitu lo pesen minuman atau snack aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
My First (End)
Genç Kurgu"To My First, I Love You so much " Haira, Kisah Haira yang secara diam-diam menyukai Arkana dan berharap mendapatkan pria itu di akhir kisahnya. (Slow burn romance) #gs! #Markhyuck #lokal