"Eh nanti club Sispala rapet lo, udah pada tau belum?"
Suara Haira terdengar bersemangat. Arumi di sampingnya sedang sibuk dengan layar Hp nya hanya mengangkat bahu acuh.
"Ihh Rumi kamu dengerin aku gak ?"
Arumi berdecak mendengarnya "Gue denger kali Ai, lagi pula kan gue udah baca di grup kita"
"Ya tapikan aku seneng banget. Emang salah gitu aku bagi kesenangan aku ke kamu"
"Helehh lo seneng karena si Arka doang. Bosen gue lihat wajahnya eneg"
"Heh!" Haira berseru tidak terima
Arumi terkikik "Sorry, gue bercanda habis lo berisik mulu dari tadi"
"Emang kamu sibuk ngapain sih Rum?"
Haira bertanya dengan penasaran, soalnya akhir-akhir ini Arumi kelihatan banget sibuk dengan Hp nya. Memang sih dari dulu begitu cuma sekarang kerasa gitu bedanya. Lebih intens ke Hp nya kadang sambil senyum sendiri. Haira kan jadi agak ngeri.
"Kepo ah!"
"Yeee aku juga nanya doang kali. Eh pasti ada apa-apanya deh"
"Kok lo bisa berfikir gitu?"
"Soalnya wajah kamu kayak mencurigakan gitu"
Arumi kelihatan gugup "Mencurigakan gimana ? Perasaan wajah gue biasa aja"
Haira menaikkan alis melihat wajah Arumi yang mendadak gugup.
"Kamu gugup. Aku jadi makan curiga, ada apaan deh? Jangan-jangan kamu ngelakuin hal aneh lagi"
Mendadak Haira mendekatkan wajahnya pada Arumi yang refleks memundurkan wajahnya. "Ayo ngaku"
"G-gue gak myembunyiin apapun kok"
"Aku gak percaya. Dari wajahnya udah kelihatan"
"Kelihatan a-apa?"
Haira kelihatan berfikir "Jangan..jangan.."
Arumi semakin gugup.
"Kamu habis nyuri ngaku gak?! Atau belum bayar hutang!"
"Yee!"
"Aduh!"
Reflek Arumi menoyor Haira.
"Gila lo ya"
"Isshh Kamu yang gila, ngapain sih Segala noyor aku" Haira mengusap keningnya
"Habis omongan lo ngaco tau gak"
"Aku kan cuma bercanda, gitu aja marah, kayak orang lagi Pms"
"Gue toyor lagi nih" ucap Arumi dengan nada mengancam
Kali ini Haira terkekeh geli berhasil ngerjain Arumi "Jangan"
"Dicariin juga dari tadi malah disini ngumpet"
Haira dan Arumi menoleh kebelakang dan mendapati Jovin sedang bersandar di tembok.
"Bentar lagi bel"
Haira melirik jam di pergelangan tangannya. "Eh lima menit lagi bel"
"Makanya gue cariin. Malah ngumpet di atap"
"Kita gak ngumpet ya, cuma duduk ngobrol"
"Yaudah buruan turun biar gak keburu bel entar terlambat Bu Rassya marah"
Haira dan Arumi serentak mengulurkan tangannya meminta bantuan Jovin untuk bangkit dari lantai. Jovin lantas mengulurkan tangannya dan menarik Haira dan Arumi untuk berdiri.
Mereka bertiga segera berjalan menuruni tangga dan memasuki kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
My First (End)
Fiksi Remaja"To My First, I Love You so much " Haira, Kisah Haira yang secara diam-diam menyukai Arkana dan berharap mendapatkan pria itu di akhir kisahnya. (Slow burn romance) #gs! #Markhyuck #lokal