14

465 33 2
                                    

"Aduh anak cantiknya Ibu kenapa sih?"

Citra duduk disamping putri kesayangannya yang tampak duduk bersila dengan wajah cemberut. Tv di ruang tamu menyala tapi Haira malah tidak menontonnya sama sekali. Ibu Citra yang ngeliat anaknya bt jadi berinisiatif untuk bertanya.

"Gak ada, emangnya Ai kenapa?"

"Gak ada apa-apa gimana? Ibu gak percaya ah sama jawaban kamu. Lihat nih wajah anaknya Ibu cemberut gini awas nanti cepet tua lho"

Ibu Citra menjawil dagu anaknya gemes.

"Gak cuma lagi bt aja, pr Ai numpuk kayak gunung"

Citra tersenyum geli "Namanya udah SMA ya jadi pr Ai numpuk belum lagi kalau nanti Ai kuliah. Tambah numpuk"

"Kalau gitu Ai gak mau kuliah ah Bu"

"Eh sembarangan"

Citra mencubit pipi anaknya yang tembam itu

"Gak bisa gitu dong Ai, kan ayah pengen lihat anaknya kuliah juga"

"Susahh. SMA aja pelajarannya menguras otak"

"Nanti kita pikiran sama-sama ya. Apa yang Ai suka. Nanti kita cari jalan keluarnya"

Haira mengangguk saja. Gadis itu lalu menaruh kepalanya di pangkuan sang ibu. Citra dengan otomatis mengelus kepala anaknya

"Dulu ibu gimana sih pas ketemu sama ayah?"

"Kenapa tiba-tiba nanya itu?"

"Aku penasaran aja Bu, Ibu ayo ceritaaiin" rengeknya

Citra tertawa kecil mendengar rengekan anaknya.

"Dulu pertama kali Ibu ketemu ayah kamu pas usia ibu 20 tahun. Kamu kan tau Ibu cuma tamatan SMA Waktu itu Ibu kerja di toko buku di deket kampusnya Ayah"

"Terus kami ketemunya ya pas Ayah beli buku. Ibu beberapa kali bantu Ayah cariin bukunya sampai kita bisa kenal"

"Ibu berapa lama perlu waktu sama Ayah buat pacaran?"

"Setelah kenal 3 bulan Ayah nembak Ibu. Ibu awalnya nolak karena ragu. Masak baru kenal udah jadian aja. Tapi Ayah kamu yakinin Ibu"

"Terus ibu sama ayah nikah?" Tanya Haira penasaran

"Enggak dong sayang. Kita pacaran dulu satu tahun sebelum akhirnya nikah. Nah pas kita nikah ibu nunggu lamaa banget biar kamu hadir di tengah-tengah kita"

Haira tersenyum mendengarnya. "Aku pengen ketemu sama suami yang kayak Ayah. Baik dan penyayang"

Citra membalas senyum Haira sambil mengacak rambut anak gadisnya

"Ayah pulang... Lho Ibu sama Ai disini rupanya"

"Ayah" Sapa Haira.

Johan mendekat dan memberikan kecupan di pipi tembam Haira sebelum beralih mencium kening Citra

"Ayah mandi dulu baru gabung" Citra berbicara saat melihat Johan yang akan duduk disofa bersama mereka.

Johan mengangguk lalu berjalan menuju kamar untuk membersihkan diri.

Tidak lama kemudian Johan duduk bergabung bersama putri dan istrinya.

"Kalian lagi ngomongin apa?"

Haira mencebik kecil "Aku kayaknya gak mau kuliah, Ayah Ai gak suka belajar" adunya

"Loh loh. Kenapa gitu anak Ayah? Gimana kalau Ai lihat-lihat dulu? Nanti ayah ajak keliling banyak kampus. Kita bisa cerita kegiatan yang Ai suka. Lagian Ai baru kelas 2 kan masih ada tahun depan"

My First (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang