37

357 33 1
                                    

"Gue turun dulu, Ai duluan ya. Kak Arka sekali lagi makasi ya Kak"

"Iya sama-sama"

Arumi menepuk pelan pundak Haira sebelum turun dari mobil dan memberikan keduanya privasi. Di mobil kini hanya ada Haira dan Arkana saja. Mereka ada di depan rumahnya Arumi setelah tadi mengantar Jovin dan Andi.

"Makasi ya Kak udah mau repot. Tapi Kakak beneran lagi ada di deket sana kan tadi?" Haira memastikan

"Iya, emangnya Jerome kemana?"

Mengingat Jerome, Haira mendadak jengkel. Bibirnya mencebik dan alis menukik marah

"Dia ituu.. iihhh keterlaluan. Masak dia ninggalin kita buat datengin si Kinanti yang lagi putus sih Kak?!  Gak ada otaknya kan? Padahal kan dia bakal di Php-in aja"

Arkana mengangguk. Lalu mengulurkan tangannya mengusap rambut Haira pelan. Berusaha menenangkan

"Terus sekarang gimana?"

"Aku sama yang lainnya mau nyuekin dia aja. Biar kapok! Bukanya kita egois sih Kak cuma apa yang di lakuin bener-bener keterlaluan. Ini bukan pertama kali kita berantem masalah gini. Dulu Jerome juga sampai block kontak Aku sama Arumi tau gak, karena katanya Si Kinan cemburu sama kita tapi apa hasilnya? Dia yang rugi!"

Arkana mengangguk paham. Mengerti kekesalan Haira dan teman-tamannya agak heran juga dengan Jerome.

"Udah jangan marah lagi"

"Gak marah cuma kesel"

"Iya jangan kesel. Udah masuk gih udah malem gak enak sama Arumi

"Iyaa Kakak hati-hati ya"

"Hm"

Arkana menarik Haira kedalam pelukannya, mengabaikan Haira yang kaget. Lalu memberikan kecupan di dahi dan rambut Haira.

"Udah sana masuk"

"I-iyaa"

Sebelum Haira benar-benar keluar Arkana memberikan kecupan singkat di pipi Haira. Hanya beberapa detik.

"Selamat malam"

Arkana memberikan senyum pada Haira. Haira terdiam sebentar sebelum mendekat dan memberikan kecupan singkat di pipi Arkana

"Selamat malam Kak"

Haira dengan wajah memerah secepat kilat turun dari mobil dan tidak sengaja menutup pintu mobil dengan keras.

Arkana agak tersentak kaget, matanya melihat Haira yang berjalan tergesa menuju rumah Arumi. Sudut bibirnya makin tertarik keatas dan kekehan kecil mulai muncul darinya.

Ah Haira lucu juga ya. Batin Arkana

Dengan perasaan berdebar dan senang Arkana melajukan mobilnya untuk pulang kerumah.

Semoga aja mereka secepatnya bisa bersama. Arkana juga ingin status mereka jelas sebagai sepasang kekasih.

-

-

"Udah dateng aja"

Haira terpekik kaget mendengar suara Arumi. Haira kira Arumi udah tidur tau-taunya belum. Cuma mejemin mata doang.

"Arumi kamu ngagetin banget deh!" Haira berujar sambil meletakkan tangan di dada

"Hehehe enggak kok. Btw kenapa wajah lo merah gitu?" Arumi bertanya penasaran

"E-em gak kok tadi dingin aja diluar" Haira menjawab sambil menyentuh kedua pipinya.

Arumi mengangguk saja.

My First (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang