UTS hari pertama berjalan lancar Arkana mampu menjawab soal tanpa adanya kendala yang begitu berarti. Tapi dia tetap merasa perasaan mengganjal dan tidak nyaman di hatinya.
Oh Arkana tidak suka ini. Dia benar-benar jengkel. Seperti ada yang tidak beres dengannya. Arkana melakukan aktivitas dengan malas entah kemana dirinya yang begitu antusias dan ambisius bersekolah yang ada hanya Arkana yang tampak memiliki beban padahal tidak ada sama sekali.
"Mau ikut ke perpustakaan gak?"
Enzo bertanya sambil memakan permennya.
"Ikut aja, sekalian belajar buat besok dari pada lo gabut gitu" Lanjutnya
"Boleh"
--
Haira dan keempat kawannya memasuki perpustakaan sekolah yang sangat jarang mereka masuki alasannya simpel mereka rada anti buku kecuali Haira, hanya saja Haira sukanya baca novel bukan buku pelajaran apalagi yang berat.
Mereka memasuki perpustakaan hanya pada saat-saat tertentu contohnya saat UTS dan UAS mendadak mereka akan jadi anak yang rajin.
Saat masuk kedalam perpustakaan rupanya sudah banyak siswa lainnya yang berada disana.Mereka berlima mengambil buku bahasa inggris lalu duduk di dekat jendela. Tiga puluh menit kemudian mereka mendesah lelah. Haira dan Arumi masih fokus dengan buku bacaan mereka lain halnya dengan Jerome dan Andi yang kini sudah meletakkan tangan kanan di dagunya dengan ekspresi lelah melanda sementara Jovin sudah menaruh kepalanya di antara tumpukan tangan karena mengantuk.
"Gue gak ngerti apapun" Guman Jerome
Gimana mau jawab soal? Mereka aja gak ngerti satu kalimatpun. Yang tulisannya Bahasa Indonesiapun kadang masih susah apalagi yang berbahasa asing.
"Kita harus cari bantuan" Jerome mengeluh lagi
Matanya melirik kesekitar dan menemukan Enzo yang duduk di pojokan dengan Arkana yang terilhat sibuk dengan buku bacaan tebal di tangannya.
"Minta bantuan Loreng aja"
Haira mendadak mengangkat wajah dari buku yang sudah tidak ia baca, hanya di perhatikan saja
"Kak Enzo? Gak usah!" Tolaknya
"Kalau gitu kita gak bisa jawab"
"Ihh itu sama aja dong ketemu Arka" cicitnya
"Dari pada gak bisa? Nanti lo fokus aja sama Kak Enzonya Si Arka gak usah lo peduliin" Jerome membujuk
Setelah berfikir akhirnya Haira mengiyakan dengan berat.
"Nah gitu dong. Demi kepentingan bersama. Lagi pula kan lo mau move on. Buktiin"
Jerome bangkit lalu berjalan ke meja dimana Arkana dan Enzo duduk.
"Ekhm"
Arkana dan Enzo mendongak dan menatap Jerome yang memberikan cengiran lebar
"Kenapa?" Enzo bertanya karena Arkana hanya diam saja
"Gini bang, bisa gak lo ajarin kita Bahasa Inggris. Kita gak pada ngerti stuck gitu di otak" Jerome menjelaskan permasalahan mereka.
Enzo sih sebenarnya mau mau aja cuma kalau ngajarin adik kelas sebanyak itu pasti lumayan susah juga ya apalagi dari penjelasan Jerome kalau mereka kayaknya payah dalam Bahasa Inggris. Enzo menatap kearah Arkana yang kini kembali sibuk pada bukunya.
"Al, lo mau ikut bantuin gak? Gak mungkin dong gue bisa ajarin mereka sekalian"
Arkana mendongak dan menatap Jerome. Pandangannya datar, Jerome jadi menduga-duga apa yang dipikirin Arkana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First (End)
Novela Juvenil"To My First, I Love You so much " Haira, Kisah Haira yang secara diam-diam menyukai Arkana dan berharap mendapatkan pria itu di akhir kisahnya. (Slow burn romance) #gs! #Markhyuck #lokal