46

503 37 5
                                    

Pulang sekolah Arkana membawa Haira kerumahnya. Tapi sebelumnya udah izin dulu ke Ayah Johan dan Ibu Citra. Haira gugup banget asliannya kalau ketemu sama orang tua Arkana nanti, selain gugup karena ia pacaran sama Arkana, ia gugup juga karena orang tua Arkana yang terkenal.

Mereka itu seperti selebriti.

Bukan seperti tapi memang sudah Selebriti

Gimana enggak? Mamanya Arkana itu pinter banget, salah satu dokter senior terbaik di negeri ini. Dia punya banyak prestasi yang membuat bangga. Mama Arkana juga membuat jurnal-jurnal tentang dunia medis dan menerbitkan buku tentang tips belajar di dunia kedokteran dengan baik, tujuannya agar mempermudah mahasiswa kedokteran belajar dengan teknik-teknik tertentu.

Belum lagi Ayahnya yang seorang ketua dewan. Belum sanggup harus bertemu dengan profesor sekarang ketua dewan yang juga terkenal di dunia politik, bahkan Haira yang gak ngerti politik aja tau. Apalagi para Ibu-Ibu.

Mereka tau Pak Jevan Laksamana itu politikus tampan.

Haira duduk di samping Arkana, wajahnya senang bukan main saat memasuki daerah perkompleksan perumahan Arkana.

Kapan lagi ia bisa masuk kedaerah sini? Perumahan mahal yang penghuninya orang dengan pendapatan tinggi.

Saat sampai dirumah Arkana, Haira langsung terperangah melihat rumah Arkana

Mewah dan besar.

Dasar orang kaya!

Arkana membawa Haira masuk dan mereka disambut oleh salah satu pembantu yang sudah bekerja cukup lama di keluarga Laksamana, Haira berdecak kagum di dalam hatinya saat mereka melewati ruang tamu mewah itu.

"Eh kita mau kemana Kak?" Haira bertanya bingung saat Arkana mengajaknya menaiki tangga menuju ke lantai atas.

"Ke kamarku"

"Loh?!" Haira memekik kaget

"Ah! Apaan sih? Ngapain kamu teriak gitu? kupingku sakit kan" Arkana mengusap kupingnya yang sakit karena pekikan Haira

"Eh- sorry-sorry"

"Lagian kenapasih? Ke kamar aku jugakan"

"Yakan aku kaget Kak" bela Haira

"Gak usah kaget. Dah ayo masuk"

Arkana membuka pintu kamarnya dan membiarkan Haira masuk kedalam. Jantung Haira berdebar kencang saat memasuki kamar Arkana, ini rasanya seperti mimpi ia berada di tempat terprivasi milik Arkana

"Kamu duduk dulu aku mau mandi bentar aja"

Haira mengangguk lantas duduk di sofa kamar. Arkana segera mengambil handuk dan pakaian gantinya.

Mata Haira kemudian berpendar mengamati isi dari kamar itu. Matanya melirik kearah pintu kamar mandi sebelum beranjak dan melihat-lihat isi kamar.

Kamar Arkana itu bahkan jauh lebih luas dari kamar Haira mungkin lebih luas dari pada ruang tamu rumah Haira

Puas melihat isi kamar Arkana Haira duduk kembali di sofa, tidak lama kemudian Arkana keluar dari kamar mandi dengan kaos hitam dan rambut agak basah. Diam-diam Haira mengaguminya.

Pacarnya ganteng banget apalagi rambutnya gini gantengnya bertambah berkali-kali lipat.

Kalau dia nikah sama Arkana dia bisa lihat tampilan Arkana yang begini tiap hari dong?

"Ai?"

"Haira!"

Haira terperanjat kaget "Apa?"

"Ngapain bengong sih?"

My First (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang