36

662 47 0
                                    

Hari ini adalah hari yang paling mengembirakan bagi seluruh siswa di kelas Haira, itu karena mereka menang lomba futsal dan mendapatkan juara 1 mengalahkan kelasnya Arkana yang notabenya memiliki kapten futsal Hendri.

Persaingannya sangat ketat tapi di dekit-detik terakhir mereka berhasil mencetak rekor. Semua bersorak dengan riang. Haira dan Arumi sampai berdiri dan meloncat-loncat saking senangnya kemudian saling berpelukan dengan para suporter wanita.

Jerome bahkan sampai berlari kencang sambil berteriak nyaring dengan kedua tangan di angkat bersama Jovin.

Jerome itu jago banget futsal dia digadang-gadangkan akan jadi kapten futsal selanjutnya pengganti Hendri. Bahkan sebagai pencetak skor terbanyak di kelas mereka, para pemain sampai mengangkat Jerome sebagai selebrasi.

Agak berlebihan memang, seolah-olah mereka baru saja memenangkan lomba kejuaraan dunia.

Bersamaan dengan itu. Salah satu teman mereka Reksa bakal ngadain syukuran dirumahnya selaku ketua futsal di kelas mereka saat lomba. Berbarengan dengan perayaan syukuran karena adik baru Reksa udah lahir dua minggu lalu.

Para teman sekelas sangat semangat untuk datang kesana. Apalagi Reksa terkenal dengan julukan orang terkaya di kelas mereka. Makanya mereka senang banget saat tau orang tua Reksa membuat acara syukuran.

Sore ini, Haira udah stand by di gerbang depan rumahnya. Masih menunggu jemputan.

Tidak lama kemudian mobil milik Ayah Jerome berhenti tepat di depannya, Haira bergegas membuka pintu belakang dan ia dapat melihat Andi dan Jovin yang duduk dengan senyum lebar.

"Ayo naik" Ujar Jovin

Haira naik kemobil dan menutup pintu. Jerome segera melajukan mobil dan memutar lagu hingga mereka semua berkendara sambil bernyanyi di selingi candaan khas mereka.

-

Rumah Reksa berada cukup jauh. Butuh waktu satu setengah jam untuk sampai di daerah rumahnya. Pantas saja Reksa milih ngekos untuk menghemat waktu.

"Gila rumahnya si Reksa masuk jalan kecil sama berbatu gini" Gumam Arumi.

Arumi sama Haira baru pertama kali soalnya kemari. Sementara Jerome, Jovin dan Andi sudah perlah ke sini sebelumnya.

"Rumahnya agak di ujung perlu waktu tiga menitan. Apalagi jalannya berbatu gini" Balas Andi

"Kalau malem agak serem ya" Kata Haira. Agak ngeri karena di sepanjang jalan banyak banget pohon tinggi yang berjejer. Belum lagi rumah dari satu ke rumah lain cukup berjarak.

"Ya. Tapi kayaknya kalau yang emang dari sini berani sih"

"Kok aku jadi ngeri ya"

"Lo mah emang dasarnya penakut Ai!"

"Issh nyaut aja kamu Jero..... Udah sana fokus nyetir!"

Tidak lama kemudian mobil Jerome akhirnya sampai dirumah Reksa. Rupanya teman-teman mereka udah pada datang.

Haira turun dengan semangat, tidak lupa menyisir rambutnya dengan tangan dan berkaca di jendela mobil. Jovin berjalan kearah belakang untuk mengambil bingkisan yang mereka beli buat adiknya Reksa.

"Selamat sore"

"Eh udah dateng lo pada? Masuk! Masuk! Gue udah nunggu sama yang lain" Reksa menyambut mereka dengan cengiran khas nya

"Ini buat adik lo"

Reksa mengambil bingkisan dari tangan Jovin dengan senyum lebar

"Masuk dulu. Kalau mau lihat adik gue nanti dulu masih tidur entar pasti bangun boleh, Silahkan cuci tangan dulu"

My First (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang