16

347 23 0
                                    

Sudah Haira katakan kalau Arkana itu orangnya agak aneh. Kadang Haira merasa ia dan Arkana cukup dekat kadang kala mereka itu tidak seperti teman hanya saling tatap atau berpapasan tanpa bicara.
Hari Minggu lalu saat penanaman pohon wajah cowok itu datar terus kaku banget. Haira jadi enggan untuk sekedar menyapa. apa karena kejadian saling tatap itu ya Arkana mendadak merubah sikap?

Jangan-jangan Arkana ilfeel sama Haira?

Mamaaa Jangan sampai! Masak Haira kalah sebelum perang sih

"Kalau jalan yang bener jangan ngelamun entar kesambet"

Haira memekik kaget. Di sampingnya tiba-tiba sudah ada Enzo yang memperlihatkan wajah jahil.

"Ih! Kak Enzo apa-apain sih aku kaget tau gak?!"

Bukanya merasa bersalah Enzo malah tertawa keras saat melihat wajah cemberut Haira dengan satu tangan berada di atas dadanya. Tepat dimana jantungnya berdetak kencang karena terkejut.

"Ya habis lo jalan sambil ngelamun"

"Bukannya ngelamun cuma banyak fikiran"

"Banyak fikiran?" Enzo menaikkan alis "pikiran apaan sih? Masih bocah juga"

Bibir Haira mengerucut "Aku ada pr Kak. Setornya besok, gawat deh mana belum buat lagi"

"Begituan doang? Tenang aja nanti gue bantu" Enzo berkata sambil menepuk-nepuk dadanya.

"Beneran Kak?!"

"Pokoknya nanti dateng aja pas jam istirahat gue tunggu"

Haira mengguncang pelan tangan Enzo "Okay! Pokoknya aku bakal dateng sama kelompok aku, bye Kak Enzo"

Haira melambai heboh yang dibalas tak kalah heboh oleh Enzo.

-

-

"Ai darimana aja sih lo? Gimana nih pr kita ? Yang lain gue pada lihat mereka udah pada buat om lo gimana?"

Jovin mencecer Haira begitu melihat Haira datang memasuki kelas mereka.

"Tenang aja. Aman kita gak usah minta bantuan sama om aku. Kak Enzo yang bakal bantu"

Jovin dan Andi tercengang mendengarnya.

"Si Loreng? Kok bisasih?" Jovin bertanya penasaran.

"Tadi aku sempet ngobrol bentar jadi Kak Enzo nawarin, katanya dia mau bantu kita"

"Nah gini kan enak!" Jovin dan Andi berseru.

"Ribut mulu. Pada ngapain sih?"

Arumi yang baru dari toilet bertanya dengan heran melihat teman-temannya pada heboh.

"Pr kimia beres" Seru Haira

"Beneran?!" Mata Arumi membola kaget.

"Ya dong" Haira mengangguk yakin. "Kak Enzo yang bakal bantuin. Jadi....." Haira kemudian menceritakan kejadian tadi pada Arumi.

"Gila gila. Akhirnya gak perlu mikirin itu lagi"

"Kayak kamu beneran mikirin jawabannya aja deh Rum" Haira mencibir

Arumi melotot lalu mencubit lengan Haira "Gue juga mikirin jawabannya Ai"

"Mikir doang tapi gak kerjain" Jerome yang sedari tadi sibuk di kursinya dengan Hp kemudian datang meledek

"Lo kok nyebelin banget sih Jer? Lo juga gak buat ya"

"Udah ah jangan berantem mulu, pokoknya jam istirahat semua beres!!"

My First (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang