30

438 34 4
                                    

Para sahabat Haira pada heboh setelah Haira memberitahu perihal Arkana lewat obrolan di grup. Semua nya tampak heboh mulai mengetik pesan panjang lebar seperti koran sampai mengirim voice note, Hp milik Haira berbunyi terus menerus hingga macet.

Bahkan obrolan mereka sampai mencapai 100 pesan dalam sekejap.

Sepanjang malam Haira juga gak bisa tidur, antara gugup, takut dan cemas semua menjadi satu! lalu ada juga rasa antusias, dominan juga takut dan gugup.

Takut bagaimana reaksi orang-orang kalau tau.

Jadi Hiara menjaganya seminimun mungkin. Tadi Arkana juga mengirimi Haira pesan yang Haira balas dengan singkat dan terkesan dingin. Haira lantas memejamkan mata dan berusaha untuk tertidur.

-

-

Keesokan harinya Haira bangun pagi-pagi buta karena tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Tapi kali ini Haira tidak mengeluh, dengan cepat ia pergi ke kekamar mandi lalu memakai pakaian. Bahkan saat sarapan Ibu Citra terkejut karena anaknya sudah duduk dimeja makan pukul setengah 6 pagi. Tapi Citra tidak bertanya dan membiarkan.

Setelah selesai sarapan Haira bergegas berpamitan lalu mengendarai motornya menuju kesekolah.

Seperti dugaan Haira bahwa sekolah masih sepi, tanpa sadar Haira menghembuskan nafas lega. Segera ia berjalan menuju kearah kelasnya dengan sedikit berlari.

"Selamat pagi"

"Arumi?!" Haira memekik kaget saat menemukan Arumi berada di kelas mereka dengan cengiran diwajahnya.

"Ngapain kamu sekolah pagi-pagi banget?"

"Hehehe gue piket. Terus lo? Ngapain lo dateng pagi amet? Padahal lo gak piket, biasa juga lima menit sebelum bel"

Haira berdecak mendengarnya. "Aku pengen aja. Mumpung bangun pagi" jawabnya.

Arumi duduk dengan senyum jahil diwajahnya. "Aduh gak nyangka gue Arkana suka sama lo! Terus dia ada Chat lagi gak?"

"Ihh kamu kepo deh. Ngapain gak nyapu? Katanya piket?"

"Lo gak lihat nih kelas udah bersih? Gue piket sendirian! Minggu lalu gue bolos piket soalnya . Udah lanjut topik lagi"

"Ya ada. Cuma biasalah bilang selamat malam"

"Bosen. Itu juga semua orang bisa!" Arumi mencibir tapi Haira hanya diam saja.

" Sahabat gue udah gak jomblo lagi nih!"

"Belum" Haira mengoreksi

"Setidaknya lo ada doi gak ngenes kayak tiga curut!.. lo nanya gak masalah Gisella? Jangan sampai dia mainin perasaan dua orang"

Haira menggeleng lesu "Aku belum nanya. Gimana caranya ya? Kan aku pura-pura gak tau kalau mereka sempat ciuman" Haira bergumam dengan wajah masam

"Mending lo cari tau aja. Jangan sampai kecolongan, kalau sampai beneran kita hajar Arkana"

"Um.. aku gak tau dia serius sama aku atau gak. Aku harus nyari timing yang tepat buat nanya hubungannya sama si Gisella"

"Mending secepatnya lo tau kan sedia payung sebelum hujan"

"Ya"

"Ra bel masih lama anterin gue ke kantin yuk?"

"Kamu belum sarapan?"

"Belum gue cepet-cepet tadi, sialan emang si Aldi neror gue mulu disuruh piket!"

-

-

My First (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang