29

349 38 10
                                    

Haira hanya menatap datar kearah Arkana yang sedang asik mengobrol dengan Citra, tadi saat Arkana datang Citra menyambutnya dengan senang.

Membuatkan Arkana teh kesukaan Citra, memberikan banyak makanan lalu menyuruh Haira segera mandi dengan alasan malu karena ada Arkana, anak perempuan belum mandi.

Setelah mandi Haira hanya duduk di sofa mendengarkan obrolan Citra dan Arkana yang membahasa hal random tidak pernah terpikirkan oleh Haira jika ada hari seperti ini akan datang.

Dilain sisi Citra begitu kagum dengan Arkana yang tampak sopan dan juga pintar. Bukanya Citra tidak senang dengan sahabat cowok anaknya yang lain. Tentu Citra senang dia juga sudah menganggap mereka anaknya sendiri. Tapi ini Arkana agak beda.

Citra masih tidak menyangka bisa mengobrol dengan anak orang terkenal di Indonesia! Rupanya anak dari pasangan Jevan dan Tessa Laksamana sungguh tampan! Perpaduan kedua orang tuanya.

"Anak Ibu udah selesai aja mandinya" Citra bergumam.

Arkana memberikan senyum pada Haira yang telah duduk di samping Citra. Haira tak mengubris senyum Arkana.

" Oh ya Tante kok saya gak lihat Om ya?"

"Om lagi berkunjung kerumah temannya. Biasalah bapak-bapak sibuk bicarin hal aneh-aneh"

"Oh ya saya hampir lupa" Arkana segera mengambil dua paper bag besar di lantai dan memberikannya pada Citra

"Ini untuk Tante dan Om"

Citra menggeleng tidak enak "Kenapa kasi beginian segala nak Arka?"

"Itu tanda terima kasih saya pada Om dan Tante yang udah bantu saya kemarin"

"Aduh..Tante sama Om ikhlas kok"

"Tolong di terima ya Tan" Arkana memberikan senyum sopan, Citra jadi tambah tidak enak untuk menolaknya

"Kalau gitu makasi ya"

Citra menerima paper bag itu

"Tante gak apa kan saya ajak Haira jalan dulu?"

"Oh iya gak apa kok" Citra menggeleng. Senyum Arkana semakin melebar. Mengabaikan tatapan tajam Haira padanya

"Nak Arka tunggu dulu"

Citra mencegah Arkana yang akan beranjak dari sofa, ia segera berjalan kedapur dan kembali lagi dengan sebuah bungkusan ditangannya.

"Ini buat nak Arka dan sekeluarga
Semoga suka maaf ya harganya murah, Tante buat sendiri" Ujar Citra agak malu karena memberikan barang murah

"Makasi Tante" Arkana mengambilnya

"Ini sangat baik kok, apalagi Tante yang buat. Mama pasti seneng banget" Ujarny sopan

Citra mengangguk lagi "Tapi mainnya jangan sampai malam loh ya, nanti Om marah. Anak gadisnya main sampai malam"

"Ok Tante, saya gak bakal ajak Haira main sampai malam"

Citra mengantar Haira dan Arkana sampai di depan gerbang. .
-

-

Sepanjang perjalanan Haira tidak bicara sama sekali terlalu malas. Hati Haira juga masih belum baik-baik aja ketemu Arkana tapi cowok satu ini emang kayak gak tau malu. Muncul dimana-mana, sok baik!

Eh tapi kan Arkana emang baik?

Arkana juga tidak berniat mengajaknya bicara atau minimal kasi tau kek mereka bakal kemana.
Suasana di mobil juga sepi. Arkana gak hidupin radio.

Setelah lama berkendara Arkana menghentikn mobilnya di parkiran pantai. Haira tidak bertanya dan berniat membuka pintu tapi Arkana dengan cepat menguncinya dengan otomatis

My First (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang