15

354 30 2
                                    

Setelah menempuh 2 jam perjalanan, perputar dua kali karena salah jalan akhirnya mereka sampai juga di Yayasan Bumi Gemilang dengan selamat. Andi mendesah lega lalu mengeluarkan aplikasi google mapnya dan memasukkan Hp ke dalam sakunya.

"Tasnya kita taruh di mobil aja biar gak ribet" Haira menyarakan.

Mereka ber empat kemudian keluar dari mobil dan menemui siswa lain di halaman sekolah SMP Bumi Gemilang.

"Sekolahnya luas juga ya" Ujar Arumi. Ia dan Haira sibuk melihat-lihat gedung sekolah.

"Maaf ya kami agak telat kak. Kita ada salah jalan tadi" Haira meminta maaf saat melihat Siska berdiri dilapangan.

Siska memberikan senyum ramah "Gak apa-apa kok banyak yang nyasar. Emang nyari sekolahnya agak ke dalem gitu. Udah pada sarapan belum?"

Haira dan Arumi mengangguk. Andi dan Jerome berkumpul dengan anak cowok yang lain.

"Nunggu siapa lagi Kak?"

Haira mengedarkan pandangan, kayaknya semua siswa udah pada kumpul deh disini.

"Kita nunggu Al, Enzo ama Hendri mereka beli bensin dulu tadi"

Tidak lama kemudian yang di bicarakan datang. Haira diam-diam menatap kearah rombongan Arkana bersama Wina?

Kalau gak Yerika ya Wina. Batin Haira.

Arkana ganteng banget hari ini, setiap haripun ganteng cuma kali ini beda lebih bersinar.

Kapan sih Haira bilang Arkana gak ganteng?

Jantung Haira meloncat senang saat menyadar Arkana juga memakai Polo Shirt berwarna navy. Walaupun kesannya sepele tapi Haira seneng banget.

Bawahannya celana training hitam dengan sepatu hitam berlambang N. Jam tangannya terpasang rapi, terus rambutnya di biarin agak berantakan.

Arkana berjalan mendekat dan meminta mereka untuk berkumpul.

"Tolong baris sesuai dengan kelompok yang udah di tentuin. Kita mau bagi dulu daerahnya sama apa yang harus di lakuin"

Total ada 4 kelompok. Masing-masing sepuluh orang. Sisanya adalah Arkana dan Enzo sebagai ketua dan wakil. Mereka bakal masuk sesuai dimana  nama mereka tercatat. Arkana mulai membagi di tempat mana mereka harus bersih-bersih kemudian mengumpulkan sampah di kantung plastik bertuliskan sampah Organik dan Anorganik.

Sayangnya Andi, Jerome dan Arumi beda kelompok dengan Haira. Haira malah satu kelompok dengan Wina.

-

-

Hari semakin siang dan cuaca menjadi semakin panas. Setelah bersih-bersih dan mengumpulkan sampah mereka akhirnya selesai tepat saat pukul 11 siang

Sedari tadi Wina terus-terusan berusaha mencari perhatian Arkana yang kelihatan sibuk memilah sampah.

Haira selesai dengan bagiannya lalu segera melepas handscoonnya kemudian berjalan kearah wastafel untuk mencuci tangan.

"Gila panes amet"

Arumi muncul di sampinynya dan ikut mencuci tangan. "Tumben gue lihat anak pejabat ngurus sampah" Kikiknya.

Haira mengangguk mengiyakan. Ia juga pertama kali melihatnya.
Yaitu Arkana dan Enzo.

Setelah mencuci tangan mereka duduk dan mulai mengipasi wajah. Haira mengambil tissu yang tersedia berusaha menghilangkan keringat diwajahnya dengan pelan. Karena pakai make up Haira jadi pusing sendiri selain panas dia tidak bisa sembarangan mengusap wajahnya.

My First (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang