✿ฺ´ '✿ฺ
Suasana kantin terlihat ramai seperti biasanya. Keempat gadis cantik memakan makanannya dengan tenang. Dari arah pintu masuk, nampak Galen bersama tiga sahabatnya berjalan beriringan. Galen melihat Ara dan ketiga temannya, ia menghampiri meja keempat gadis itu diikuti ketiga sahabatnya.
"Boleh gabung?" tanya Galen.
Reflek, keempat gadis itu mendongakkan kepalanya lalu saling pandang satu sama lain.
"E - eh, iya boleh kak." ucap Ara.
Setelah dipersilahkan, keempat pemuda itu duduk dengan posisi saling berhadapan. Azza menyenggol tangan Ara dan berbisik di telinga Ara.
"Lo harus jelasin! "
"Iya, kalau ada waktu."
Mereka merasa canggung karena belum mengenal satu sama lain, kecuali Ara dan Galen. Awalnya, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hingga akhirnya Arsa memecah keheningan.
"Btw, kita belum kenalan. Gue Arsaland, panggil aja Arsa atau Aland."
"Leoni Arella. Ara kak."
"Khaira Azzahra."
"Alicia Shabira."
"Raina Zahrana."
Arsa menganggukkan kepalanya, ia memberikan kode kepada tiga sahabatnya untuk berkenalan.
"Ethaniel."
"Galen Alvarez."
"Zergan Ravindra."
Keempat gadis itu kembali melanjutkan memakan makanan mereka. Zergan menatap Galen dengan raut wajah penasaran. Galen mengerti maksud tatapan itu.
"Ara."
"Kapan?"
"Nggak sengaja nabrak, di koridor."
Zergan menganggukkan kepalanya mengerti. Bel masuk berbunyi, keempat gadis itu beranjak dari duduknya.
"Kita duluan kak." ucap Cia.
Galen dan ketiga sahabatnya menganggukkan kepala. Keempat gadis itu pergi keluar dari kantin menuju ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Peran (REVISI)
Teen FictionLuka enam tahun masih menganga. Kini harus berusaha untuk menyembuhkan luka yang sama. Menjalankan perannya sendiri dan berusaha untuk dapat menggantikan peran yang hilang. Leoni Arella, seorang remaja yang mendekap lara. Mencoba sembuh agar lebih b...