Happy Reading.
.
.
."Tumben udah rapi aja, mau kemana?"
Galen menghentikan langkahnya mendengar ucapan dari bundanya. Ia mendekat ke arah orang tuanya yang sedang duduk santai di ruang tamu. Fara ikut mengalihkan pandangannya ke arah abangnya itu.
"Mau ke rumah calon mertua" balas Galen dengan santai
Uhuk!
Ditya tersedak teh yang sedang ia minum saat mendengar ucapan anak sulungnya. Pria itu meletakkan cangkir teh di atas meja. Kedua matanya menatap Galen dengan raut wajah tidak percaya.
"Kamu sehat kan, Bang?" tanya Ditya
"Papa kenapa kaget gitu? Nggak percaya aku udah punya pacar?"
"Galen, kamu bercanda ya?" Lisya juga tidak yakin dengan ucapan anak sulungnya itu
"Ck! Kenapa kalian nggak percaya?"
"Bukan begitu, tapi kan ----"
"Galen udah punya pacar. Dan pacar aku itu, Ara"
Mendengar ucapan Galen, raut wajah Lisya berubah menjadi cerah. Akhirnya keinginannya terkabul.
"Kata kamu, Ara lagi dirawat di rumah sakit. Emangnya udah pulang?"
"Udah Bun, Ara sendiri yang chat aku. Katanya, ayah Dia pengin ketemu sama aku"
"Pasti mau dimarahin tuh" ucap Ditya berniat ingin menakuti Galen
"Sok tau!" balas Galen
Fara yang mendengar nama kakak cantiknya disebut, langsung beranjak dari duduknya lalu berdiri di depan Galen.
"Abang mau ke rumah Kak Ara? Fara ikut ya? Boleh, Kan?"
Fara ingin sekali menemui kakak cantiknya itu. Sudah lama ia tidak bertemu dengan Ara. Ia ingin mengajak kakak cantiknya bermain bersama.
"Nggak! Nanti kamu ngrepotin"
"Fara kangen sama kakak cantik, Boleh ya?" ucap Fara dengan puppy eyes nya
Melihat tatapan adik perempuan nya itu, Galen menghela nafasnya. Kalau sudah begini kan, ia tidak tega.
"Oke, tapi jangan buat ulah nanti!"
"Yey! Makasih Abang! Fara janji"
"Pa, Bun, kita pamit"
"Sebentar, bunda mau ambil sesuatu dulu"
Lisya beranjak dari duduknya, wanita itu melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur. Galen mengurungkan niatnya saat akan melangkahkan kakinya, menunggu Bunda nya. Tidak lama kemudian, Lisya kembali dari dapur dengan paper bag di tangan kanannya.
"Banda tadi buat brownis banyak. Ini kamu nanti kasih ke Ara ya" Lisya menyodorkan paper bag tersebut ke arah Galen
"Makasih Bun. Nanti galen kasih" Galen menerima paper bag tersebut dengan tangan kanannya
"Kalau begitu, kita pamit. Takut udah ditunggu, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" ucap Ditya dan Lisya
"Hati-hati bawa mobilnya. Jangan ngebut!"
"Siap, Bun"
°°°
Tok! Tok! Tok!
"Assalamualaikum" Galen mengetuk pintu rumah Ara sambil mengucap salam
"Waalaikumsalam, sebentar!" terdengar sahutan dari dalam rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Peran (REVISI)
Teen FictionLuka enam tahun masih menganga. Kini harus berusaha untuk menyembuhkan luka yang sama. Menjalankan perannya sendiri dan berusaha untuk dapat menggantikan peran yang hilang. Leoni Arella, seorang remaja yang mendekap lara. Mencoba sembuh agar lebih b...