Zevan meregangkan otot-ototnya. Ia melirik jam di pergelangan tangan kirinya. Pukul 10.00 WIB, pria itu menutup laptop miliknya lalu mengambil handphone di saku jas kantornya.
"Ke ruangan saya sekarang"
"...."
'Tut'
Tidak lama kemudian, pintu ruangan milik zevan terbuka. Masuklah seorang pria seumurannya.
"Ada apa bapak memanggil saya?", tanya marka asisten pribadi zevan
"Saya minta tolong lanjutkan pekerjaan saya. Saya ada urusan di luar"
"Baiklah"
Zevan keluar dari ruangan miliknya. Pria itu melangkahkan kakinya menuju parkiran kantor untuk mengambil mobilnya. Setelah sampai di parkiran, zevan membuka pintu mobil dan melajukan mobilnya.
"Aishh... Si zevan nitipin pekerjaan banyak bener, untung lo sahabat gue", gerutu marka
***
Setelah beberapa menit perjalanan, mobil milik zevan sampai di apartemen milik pria itu. Zevan membuka pintu mobil, melangkahkan kakinya memasuki apartemen. Agenda hari ini zevan dan vandra berniat untuk mengecek dekorasi pernikahan mereka di salah satu hotel bintang lima. Hotel tersebut akan digunakan untuk resepsi pernikahan.'Ting'
"Iya sebentar"
Pintu apartemen terbuka, terlihat vandra sudah siap memakai dress polos selutut berwarna mocca dengan rambutnya yang dibiarkan tergerai. Zevan terpaku melihat penampilan wanita itu. Simple, namun tidak mengurangi aura kecantikannya.
"Ekhem! Ayo kita berangkat"
Vandra menutup pintu apartemen lalu menguncinya. Kedua insan tersebut keluar dari apartemen. zevan dan vandra berjalan menuju mobil milik zevan. Sesampainya di parkiran, pria itu membukakan pintu mobil untuk vandra.
"Terima kasih", ucap vandra sambil masuk ke dalam mobil
Zevan menutup pintu mobil, pria itu membuka pintu mobil bagian kemudi, memasuki mobil lalu melajukan mobilnya.
Tidak ada yang berniat membuka obrolan selama perjalanan. Zevan merasa sedikit canggung akibat obrolannya dengan vandra saat mereka akan mengambil baju pernikahan di butik.
"Mas, apakah tidak berlebihan jika resepsi pernikahan kita diadakan di hotel?"
Zevan menoleh ke arah vandra.
"Tidak, kenapa kamu tanya seperti itu?"
"Aku hanya ingin bertanya saja"
Zevan mengerti apa yang sedang dipikirkan vandra, ia kembali membuka suaranya.
"Kamu tidak perlu khawatir, ini hanya dekorasi sederhana dan tidak berlebihan"
Vandra tersenyum mendengar jawaban zevan. Ternyata, pria itu mengerti keinginannya.
***
Sampailah mereka di hotel yang dituju. Kedua orang tersebut membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam hotel.
"Sudah sejauh mana persiapan dekornya?", tanya zevan kepada salah satu pegawai yang bertugas mendekor resepsi pernikahan
"Sudah hampir selesai pak", jawab pegawai tersebut
"Baiklah, lanjutkan pekerjaanmu"
Pegawai tersebut pamit untuk melanjutkan pekerjaannya. Zevan melirik vandra, wanita itu sedang sibuk memandangi dekorasi resepsi pernikahan mereka.
*Kira - kira seperti itu dekorasinya
"Bagaimana, apakah kamu menyukainya?"
"Aku suka Mas, simple dan tidak terlalu berlebihan"
Zevan tersenyum tipis mendengar jawaban vandra. Satu fakta yang pria itu ketahui ternyata, vandra menyukai hal sederhana tidak berlebihan tentang apapun. Kedua insan tersebut kembali melanjutkan langkah untuk melihat-lihat dekorasi resepsi pernikahan mereka.
.
.
.Okeyy, segitu dulu yah, Semangat dan jangan lupa bahagia !!!💕👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Peran (REVISI)
Ficção AdolescenteLuka enam tahun masih menganga. Kini harus berusaha untuk menyembuhkan luka yang sama. Menjalankan perannya sendiri dan berusaha untuk dapat menggantikan peran yang hilang. Leoni Arella, seorang remaja yang mendekap lara. Mencoba sembuh agar lebih b...