Seungcheol meremat kotak kado di tangannya, bulir-bulir air mata menetes membasahi pipi gembilnya.
Ia masih setia duduk di bangku taman meskipun jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.Ia sedang menunggu kekasihnya, Seungcheol ingin memberikan hadiah ulang tahun kepada sang kekasih.Udara yang semakin dingin tidak membuat Seungcheol putus asa, ia tetap diam di tempatnya.
Namun, yang di tunggu tidak menampakkan ujung hidungnya sedikit pun.Seungcheol kembali memusatkan perhatian nya pada kotak kado di tangannya itu.Ia mencoba menahan isakan yang akan keluar dari mulutnya.
"Seungcheol"Seseorang memanggil nama nya membuat ia segera berdiri berharap bahwa itu sang kekasih.
"Jeonghan.... Eoh Joshua"Seungcheol harus menelan pil pahit ketika mengetahui bukan sang kekasih melainkan sahabat sang kekasih yang memanggil nya.
"Pulanglah, udara nya semakin dingin.Kau akan sakit jika terlalu lama di sini"Joshua menatap iba pria di hadapannya.Ia mengutuk sang sahabat yang rela mencampakkan orang sebaik Seungcheol.
"Jeonghan tidak akan datang, pulanglah"Joshua kembali melanjutkan perkataannya saat melihat Seungcheol tetap bergeming di tempat.Ia bisa melihat bekas air mata di pipi gembul tersebut dan bibirnya sudah pucat akibat udara dingin.
"Baiklah, tolong ber-berikan ini untuk Jeonghan"Seungcheol mengulurkan tangannya memberi kotak kado tersebut ke Joshua.Ia mati-matian menahan isakan nya agar Joshua tidak menatap nya kasihan, ia tidak ingin di kasihani.
"Tolong katakan juga aku menyayangi nya"Setelah berkata seperti itu, ia segera berbalik dan beranjak pergi dari hadapan Joshua.
"Kau bodoh Jeonghan"Joshua menatap punggung bergetar tersebut sendu, ia ingin memeluk dan memberikan ketenangan pada Seungcheol namun ia sadar ia bukan siapa-siapa Seungcheol, ia
hanya sebagai teman yang di kenalkan oleh Jeonghan.Amsterdam, Belanda
Jeonghan menatap gedung-gedung pencakar langit di balik kaca jendela ruangan nya.Di sinilah dia berada, di sebuah kantor cabangnya.
Ia merenung memikirkan bagaimana keadaan orang yang telah ia campak kan 9 tahun yang lalu, Jeonghan hidup dalam penyesalan.Ia ingin bertemu dengan Seungcheol dan meminta maaf yang sebesar-besarnya atas perbuatannya dahulu.
Ia semakin menyesal membayangkan bagaimana keadaan Seungcheol yang setia menunggu nya selama berjam-jam di sebuah taman padahal udara saat itu sangat dingin.
Joshua, sang sahabat yang turut andil dalam membuat Jeonghan sadar akan sifatnya dahulu.Ia memang bajingan dan ia pantas untuk di umpati.
Flashback 9 tahun yang lalu
Joshua berjalan ke arah kelas nya dan mendapati bahwa orang yang di cari-cari nya kini sedang duduk bersama soowon, wanita yang merupakan seseorang yang sangat di cintai oleh sang sahabat.
Ia berjalan mendekat dan langsung memberikan tinjuan kepada orang yang ia anggap sahabat tersebut, membuat semua orang memekik menyaksikan aksi tiba-tiba nya itu.
Ia menarik kerah baju Jeonghan dan kembali memberikan tinjuan melampiaskan rasa kesalnya pada sang sahabat.
Jeonghan yang tiba-tiba menerima sebuah pukulan tentu saja kaget, ia heran dengan sang sahabat yang menatapnya tajam.Ia yang kembali menerima pukulan tentu saja tidak terima, ia membalas pukulan tersebut membuat Joshua mundur ke belakang.
"Apa-apaan kau ini Joshua? Datang dan memukul ku? Apa aku punya salah padamu?"Jeonghan bertanya seraya menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya.
"Aku? Punya salah dengan mu? Tentu saja tidak"Joshua menatap datar Jeonghan yang menatapnya menuntut penjelasan.
"Lalu kenapa kau memukul Jeonghan?"Soowon bertanya seraya memegang wajah Jeonghan, mencoba melihat luka yang di berikan oleh Joshua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crack Pair/Seungcheol Bottom/Uke
RandomCuma imajinasi saya doang tentang Seungcheol uke STOP PLAGIARISME. KALAU MAU TENAR PAKE KARYA SENDIRI JANGAN PAKE KARYA ORANG LAIN. HARGAI KARYA ORANG DENGAN TIDAK MEMPLAGIAT KAN NYA.