Gyucheol request (BDSM)

3K 95 11
                                    

BDSM🔞🔞,bocil minggir.
Kalau suka tekan bintang yang kagak suka tekan tanda panah di kiri.

Suara pekikan dan tangisan terdengar menggema di kamar dengan pencahayaan minim tersebut.Bunyi gemerincing rantai terdengar saat kaki yang penuh luka itu bergerak.

Mulut yang membengkak dan luka itu terus mengeluarkan ringisan saat sebuah cambuk menghantam badan nya.Kanvas putih itu sudah banyak terdapat warna merah akibat siksa yang di berikan oleh pria di atasnya.

Permohonan dan tangisan sakit tidak membuat dominan itu iba sedikitpun, padahal ia sudah banyak menaruh warna pada kanvas putih tersebut.
Sang dominan menarik kuat coker hitam yang terikat pada leher sang submissive menimbulkan erangan kuat dari sang empunya.

Mingyu semakin melebarkan smirk melihat keadaan Seungcheol yang sangat kacau.Ia membuka lebar paha besar tersebut dan tangannya bergerak memasukkan sebuah dildo yang berbentuk seperti penis yang panjang ke dalam lubang yang sudah dulu di sumpal dengan vibrator telur.

"AHKGGHHH PLIS—HUEKKK AGHHH"Seungcheol memekik keras merasakan lubangnya di paksa melebar.Ia menghentakkan kakinya namun suara patahan tulang terdengar di telinga nya dan kaki nya pun mati rasa.

"Upsss, patah"Mingyu terkekeh setelah mengucapkan hal tersebut, wajahnya menampilkan ekspresi prihatin dan Seungcheol tahu itu hanyalah kepura-puraan.Dildo tersebut digerakkan dengan kuat dan menghantam titik manis Seungcheol membuat sang empunya mengejang dan mulutnya mengeluarkan liur hingga menetes ke leher yang penuh dengan corak itu.

Mingyu menarik dildo itu keluar dengan perlahan dan kembali memasukkan nya dengan kuat dan kasar menghasilkan tangisan dari bibir merah bengkak itu.Ia sangat puas dengan kondisi Seungcheol saat ini.Tangan dan kaki yang terikat rantai, badan yang penuh dengan luka, leher yang sudah di hiasi dengan bercak merah kehitaman, paha besar yang mengangkang lebar memperlihatkan lubang yang berisi vibrator dan dildo, dan bagian dari Seungcheol yang sangat di sukai Mingyu, lambium yang merah membengkak.

Ia menarik dildo itu kasar dan membuang nya di lantai.Tangan nya bergerak memasuki lubang itu untuk mengambil benda yang masih bersarang di sana, vibrator telur.

Setelah berhasil mencabut semuanya, ia beranjak bangun dari kasur untuk mengambil sebuah benda lagi yang ada di lemari,nipple clamp juga sebuah kain merah untuk menutupi mata dengan bulu mata yang lentik tersebut.

Seungcheol menatap Mingyu dengan mata yang berair dan bibir bengkak yang terbuka berusaha menghirup udara rakus.Dada nya naik turun dalam mengambil nafas, menunjukkan bahwa Seungcheol sudah sangat lelah dalam permainan Mingyu.Badan nya terasa remuk redam bagaikan di hantam sebuah benda berat.

"Aghhh"Seungcheol mengerang saat Mingyu memasang mainan laknat tersebut pada puting nya, ia merintih kesakitan saat Mingyu dengan kejam menarik kasar mainan tersebut membuat puting nya tertarik dengan kuat.Mata nya kini di tutup dengan kain dan Seungcheol meremas rantai yang mengikat tangan nya menanti-nanti apa yang akan di lakukan Mingyu pada tubuhnya lagi.

"Aku sangat membenci orang yang ingkar janji Cheol-ah dan kau sudah melakukan hal tersebut"Mingyu berbisik dengan nada tajam pada telinga Seungcheol.Tangan nya bergerak menuntun penisnya yang sudah sangat keras memasuki lubang bengkak tersebut.

"Shhh sial masih sempit"Tangan besar Mingyu memukul pipi pantat itu hingga meninggalkan bekas telapak tangan nya.Ia bergerak dengan kasar dan cepat tanpa peduli pada keadaan Seungcheol.Tangan nya sesekali juga menarik nipple clamp itu dan menghasilkan rintihan kesakitan Seungcheol.

Mingyu tidak pernah bermain-main dalam hal memberikan hukuman pada orang yang membuatnya sakit hati, dan Seungcheol salah satunya.

Mingyu tiba-tiba menghentikan gerakannya dan ia menarik kuat nipple clamp itu dengan kuat hingga terlepas dari tubuh Seungcheol dan membuangnya ke lantai.

"AHHKKK HUKS SAKITTT HEN—AHKK"Seungcheol berteriak ketika Mingyu menarik mainan itu dari tubuhnya dan tubuhnya di balik dengan kasar.Tanpa bisa bernafas lega, ia kembali merasakan gerakan cepat di lubang nya.Penis Mingyu telak menghantam titik manis nya namun Seungcheol tidak merasakan nikmat tetapi sakit yang lebih dominan.Ia merasa putingnya seperti akan terlepas dari dadanya, Seungcheol yakin putingnya pasti lecet parah.

"Aku yang pertama untukmu bukan?"bisik Mingyu dan di akhiri dengan kekehan yang terdengar mengerikan di telinga merah Seungcheol.

Gerakan pinggulnya semakin cepat dan kasar saat ia hampir klimaks, tangan nya ia masukkan ke dalam mulut Seungcheol.Ia menjorokkan tangannya hingga ke tenggorokan Seungcheol membuat sang empunya tersedak.

"Uhukk.....ahhh s–saauhukkk"Cengkraman Seungcheol pada tali rantai semakin kuat saat tubuhnya terhentak dengan hebat.Tenaga Mingyu sangat kuat dalam menggempurnya, ia merasakan kepala nya sangat sakit.Air mata semakin banyak membasahi kain merah itu.Puting nya yang lecet di tarik dan di mainkan dengan kasar.Kaki nya yang di patahkan tadi di cengkram dengan kuat membuat Seungcheol semakin menangis terisak-isak.

Rambutnya di tarik dengan kasar hingga kepala nya mendongak.Coker yang ada di lehernya juga di tarik hingga Seungcheol susah dalam bernafas.Gerakan Mingyu semakin tidak beraturan, begitu juga tarikan di leher dan rambut Seungcheol yang semakin menguat.

"Di—luar plis di luarAHHHKKKGH"Seungcheol memekik kesakitan saat gigi taring Mingyu menancap terlalu dalam di leher nya.Gigitan tersebut mengeluarkan darah dan Mingyu dengan senang hati menghisap nya seperti vampir yang haus akan darah.

Kepala Seungcheol di hempaskan hingga terjatuh pada bantal dengan kasar.Mingyu menyeringai melihat lubang bengkak itu mengeluarkan cairan semen nya akibat tidak bisa menampung nya.

Ia membalikkan tubuh Seungcheol dan membuat tangan itu menyilang.Mingyu mengangkat paha besar itu dan menaruh di bahu kekar nya.Ia kembali memasukkan penisnya dan langsung bergerak cepat mengabaikan tangisan sakit Seungcheol.

Desahan dan erangan kesakitan terus terdengar di kamar tersebut hingga jam menunjukkan pukul 3 sore permainan panas itu berhenti dengan keadaan Seungcheol yang memprihatinkan dan Mingyu yang masih terlihat segar.

Mingyu keluar dari kamar mandi dengan handuk di pinggangnya dan Seungcheol dalam gendongan bridal nya.Ia menidurkan tubuh Seungcheol ke atas kasur yang sudah di bersihkan oleh maid dan mulai mengobati luka-luka yang ada di tubuh Seungcheol.Ia juga mengurut kaki Seungcheol yang tadi ia patahkan, tenang Mingyu merupakan dokter yang paling terkenal di kota tersebut dan hal itu bukanlah hal yang sulit baginya,tidak sulit untuk mematahkan juga menyembuhkan.

"Jika seandainya kau tidak mengingkari janji mu, pasti kau tidak akan seperti ini"Mingyu menyelimuti tubuh Seungcheol dan mencium bibir bengkak itu lama.Ia melepaskan ciuman nya dan menatap wajah penuh luka itu sayang, Seungcheol tetap cantik bagaimana pun keadaan nya dan Mingyu akan memastikan bahwa hanya ia yang bisa berada di samping pria tersebut.

Seungcheol hanya miliknya, jiwanya dan hal yang paling berharga di hidupnya.

.
.
.
.
.
End









Hallo everyone
Saya kembali, ada yang kangen?😁😁😁
Sorry ya kalau lama update nya, maklum sedikit sibuk di rl.
Silakan yang mau request tapi lama dikit update nya😁😁, sok atuh request.

Jangan lupa kritik dan sarannya kk semuanya
Vote dan komennya juga ya.Semoga suka
By semuanya 👋👋🤗





Crack Pair/Seungcheol Bottom/Uke Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang