Woncheol lokal

1.3K 105 8
                                    

Wonwoo as Shadrach Ranjaya
Seungcheol as Sakya Rylee (Ranjaya)

Sorak-sorai terdengar keras di jalanan yang sunyi pada penghujung malam. Suara deru motor yang berlomba-lomba untuk mencapai garis finish terdengar nyaring dan memekakkan telinga.

Sakya memfokuskan diri untuk menang dalam melawan musuhnya malam ini. Ia membawa motornya dengan kecepatan maximum meninggalkan lawannya dibelakang.

Ketika hampir mencapai garis finish, tiba-tiba motornya disalip oleh motor lawannya membuat Sakya geram. Sialan, ia kalah untuk pertama kali gara-gara lawan sialan itu.

Sakya membuka helmnya kasar dan menatap tajam lawannya yang kini sedang dikerubungi oleh para wanita dan laki-laki yang memberikan pujian akan kehebatannya dalam mengalahkan dirinya, sang raja balap.

"Bangsat" Umpatnya dan menonjok tangki motornya kuat. Amarah bergejolak dalam dadanya, wajahnya semakin masam ketika mendengar ucapan temannya. Ia memalingkan wajahnya dari pemandangan di depan dengan bibir mengerucut, matanya berkaca-kaca.

"Gila, keren banget tu anak baru. Udah bisa ngalahin bos kita, si raja balap". Kaivan, salah seorang temannya berucap dengan nada tengil tanpa memperdulikan wajah merah Sakya. Ia masih mengagumi bagaimana hebatnya sang anak baru yang berhasil mengalahkan si raja balap, Sakya.

"Kya, mati lo njir" pekik Kaivan dan membuat Sakya mengalihkan pandangannya ke arah sang teman. Melihat bagaimana tatapan takut sang teman, Sakya pun menatap ke arah depan tempat lawannya tadi yang dikerubungi oleh para wanita dan laki-laki.

Sakya membulatkan matanya saat melihat pria yang sangat dikenalnya mendekati dirinya dan sang teman. Ia dengan panik turun dari motor dan berdiri dengan gugup disebelah Kaivan.

"Gue pergi dulu ya Kya, bye" Kaivan segera pergi dari sana ketika pria itu berdiri dihadapan mereka berdua. Ia bergidik ngeri melihat wajah datar pria tersebut, lebih baik ia cari aman saja. Meninggalkan Sakya dan pria itu berdua untuk menyelesaikan masalah.

"Mau kemana?" Nada datar tersebut membuat badan Sakya kaku. Ia menundukkan kepalanya dan jari-jarinya dengan gugup bermain-main dengan resleting jaketnya.

"Tatap wajah saya, Sakya Ranjaya" perintah dengan nada tajam tersebut membuat Sakya buru-buru menatap wajah tampan tersebut.

"Jadi, bisa jelaskan kenapa kamu melanggar larangan saya?" Sakya menggigit bibir bawahnya dan matanya berkaca-kaca ketika melihat tatapan datar yang diberikan oleh sang suami.

"Maaf" lirihnya dengan isakan kecil. Air mata menetes meski ia berusaha menahannya. Pria tersebut menghela nafas panjang dan lelah, air mata sang istri merupakan kelemahannya.

Tanpa berkata-kata lagi, pria tersebut menarik pergelangan tangan Sakya dan membawanya pergi dari sana. Sakya menahan langkahnya membuat pria itu menoleh.

"Motor aku" cicitnya dengan mata bulat berair.

"Nanti dibawa pulang sama anak buah saya" ujarnya dan menarik Sakya untuk berjalan menuju mobil hitam yang terparkir jauh dari tempat balap tersebut.

"Siapa tuh sama Sakya?" Tanya seorang pria jangkung pada Kaivan ketika melihat Sakya yang sedang berbicara dengan seorang pria asing.

"Suaminya, si Shadrach" jawabnya santai dan mengambil puntung rokok dari tangan Theo.

"Lah, itukan anak baru yang tadi ngalahin si Sakya" serunya kaget.

"Emang, gue yang bilang kalau Sakya ada balapan malam ini dan gue sebagai sahabat yang khawatir sama keadaannya, gue lapor aja tuh sama Shadrach. Sakya kan keras kepala, dia cuma nurut sama suaminya" ungkap Kaivan santai dan sesekali mengisap rokok milik Theo.

Crack Pair/Seungcheol Bottom/Uke Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang