Seungcheol berjalan dengan hati-hati pada trotoar yang di tutupi oleh salju, ini sudah memasuki bulan awal bulan Desember dan udara semakin dingin di Korea.
Ia merapatkan jaketnya dan melihat pergelangan tangan nya yang tersemat sebuah jam, hadiah dari almarhum ayah nya dan Seungcheol sangat menjaganya dengan baik.Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, Seungcheol kembali melanjutkan langkah nya menuju apartemen nya.
Langkah Seungcheol terhenti saat sepasang kaki dengan sepatu pantofel hitam ada di hadapannya.Ia yang semula menunduk kini mendongak, dan ia menyesal.
"Cheol"panggilan dengan suara lembut itu membuat Seungcheol memalingkan wajahnya.Ia mengepalkan tangannya yang tertutupi oleh jaket.Manik bulat tersebut berkaca-kaca saat mendengar suara yang selalu dirindukan, tapi itu dulu kalau sekarang... entahlah Seungcheol tidak tahu.
Seungcheol tersentak saat tubuhnya ditarik ke pelukan pria tersebut.Tubuh nya menegang, dan Seungcheol hanya bisa terdiam ketika pria itu mengeratkan pelukannya.
"Aku merindukan mu"Kepala dengan rambut hitam itu kini tenggelam dalam ceruk leher Seungcheol, ia merindukan sosok yang ada di pelukan nya itu.
Bullshit, Seungcheol tidak akan tertipu lagi dengan perkataan pria di pelukan nya ini.Ia melepas paksa pelukan tersebut dan menatap datar manik pria tersebut.
"Pembohong, kau pembohong"tuduh Seungcheol, ia kecewa pada pria di hadapannya.Tamparan keras ia berikan pada wajah rupawan tersebut.
Seungcheol menghapus kasar setitik air mata, ia berjalan melewati pria tersebut dan menabrak bahu tersebut kasar.Namun, lengan nya di tarik dengan kuat dan tubuhnya kembali menghadap wajah rupawan tersebut.
"KAhmphhh" teriakan nya tertahan di ujung lidah saat sebuah benda kenyal menempel di bibir merahnya.Bibir nya di lumat dengan sedikit terburu-buru.
Kepala Seungcheol ditekan guna memperdalam lumatan tersebut, bibir merah itu ia lumat dengan putus asa, sedih entahlah ia tidak tahu bagaimana emosi nya saat ini dan yang jelas ia ingin permohonan maaf dari sang empunya bibir.
Seungcheol menggeleng kan kepalanya ke kanan dan kiri guna melepaskan ciuman itu.Ia menepuk dada tersebut tanda ia membutuhkan oksigen namun, pria itu malah menggenggam erat tangan nya.
Ciuman itu terlepas, pria itu menatap wajah memerah yang kini masih terus mengambil oksigen banyak-banyak.Ia menjatuhkan dirinya dan berlutut dengan kepala tertunduk di hadapan Seungcheol.
"Yakk shi...eh, a–apa yang kau lakukan? Yakk Wen Junhui"Seungcheol menarik tubuh yang kini berlutut di hadapannya.Ia terdiam kaku ketika kaki nya dipeluk dan suara tangisan terdengar di telinga nya.
"Aku minta maaf hiks aku minta maaf"Permohonan maaf terus keluar dari mulut Junhui, ia semakin erat memeluk tubuh bagian bawah Seungcheol.
"Aku tahu kau membenciku, tapi aku sangat berharap kau memaafkan ku Cheol, aku menyesal"ucap nya disertai isakan.Ia hanya berharap Seungcheol memaafkan nya, itu saja tidak lebih.Meskipun ia tahu luka yang ia berikan sangat dalam dan sangat sulit untuk sembuh, namun tidak ada salahnya bukan ia meminta maaf.
"Penyesalan mu tidak berarti lagi Wen Junhui"Seungcheol berucap tajam dan menatap wajah yang kini penuh air mata itu dengan datar.Mau bagaimana pun nasi sudah menjadi bubur dan Seungcheol tidak bisa melupakan apa yang sudah Junhui perbuat pada hidupnya dulu.
"Mau kau menangis darah sekalipun aku tetap tidak akan melupakan kelakuan jahanam mu itu, dan kau tidak akan pernah mendapatkan maafku"Seungcheol melepas kasar pelukan tangan tersebut dan berlari pergi dari sana dengan air mata yang mulai jatuh dari manik bulat nya.
Junhui menangis terisak-isak dan ia meraung saat Seungcheol pergi dari hadapan nya.Mulut nya terus bergumam permohonan maaf meskipun itu sia-sia karena Seungcheol sudah tidak ada di hadapannya.
Di malam yang bersalju tersebut, dua insan itu melalui kesedihan yang mendalam.Satu karena terluka dan satu lagi karena penyesalan yang mendalam.
End
Sampai jumpa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crack Pair/Seungcheol Bottom/Uke
RandomCuma imajinasi saya doang tentang Seungcheol uke STOP PLAGIARISME. KALAU MAU TENAR PAKE KARYA SENDIRI JANGAN PAKE KARYA ORANG LAIN. HARGAI KARYA ORANG DENGAN TIDAK MEMPLAGIAT KAN NYA.