"Cheol, aku pergi dulu ya.Hyuna sendirian dirumah" pamit Jeonghan dan berlalu pergi dari rumah mewah itu tanpa melihat bagaimana sendunya tatapan yang di berikan Seungcheol.
Seungcheol menggigit bibirnya dan mau tidak mau menganggukkan kepalanya mendengar pamitan sang kekasih.Ia tidak bisa melarang sang kekasih yang ingin menemui sang sahabat yang kini sendirian dirumah.
Seungcheol menghela nafas ketika mendengar deru motor keluar dari halaman rumahnya.Ia beranjak dari kasur dan sedikit membuka tirai jendela untuk melihat motor Jeonghan yang sudah jauh dari rumahnya.
Ia juga sendirian dirumah, tapi Jeonghan lebih mementingkan sang sahabat dibandingkan dirinya yang statusnya adalah kekasih Jeonghan.
"Padahal diriku juga sendirian disini, sepenting itukah Hyuna bagimu?" Seungcheol menatap jari manisnya yang tersemat sebuah cincin perak yang Jeonghan berikan untuknya waktu perayaan ulang tahun hubungan mereka yang ke lima.
Jeonghan menghentikan motornya pada sebuah rumah sederhana bertingkat dua.Ia turun dari motor dan tubuhnya langsung di peluk oleh Hyuna yang sudah menunggu nya di depan teras rumah.
"Jeonghan, aku takut.Mereka masih terus meneror diriku" adu Hyuna memperlihatkan sebuah kertas yang berisi tentang ancaman.Ia juga menunjuk jendela rumahnya yang pecah dilempari batu.
"Tenanglah, aku bersamamu" Jeonghan menepuk rambut pirang itu lembut dan membawa tubuh gadis itu masuk rumah.
Ia mendudukkan Hyuna pada sofa dan beranjak ke dapur untuk membuat minuman pada gadis yang masih dilanda syok tersebut.
"Terima kasih" ucap Hyuna ketika menerima coklat panas dari tangan lelaki tampan tersebut dan hanya dibalas dengan senyuman manis.
Baru saja Jeonghan duduk, ponsel nya berbunyi.Jeonghan mengambil ponsel berlogo apel tergigit dan melihat kontak yang menghubunginya, Seungcheol.
Jeonghan menatap Hyuna bergantian dengan ponselnya, dan ia memutuskan untuk mereject panggilan tersebut dan mengubahnya ke mode senyap.
"Siapa?" tanya Hyuna ketika Jeonghan tidak jadi mengangkat panggilan tersebut dan memasukkan ponselnya ke kantong celana.
"Bukan siapa-siapa" jawab Jeonghan dan tersenyum lembut pada gadis cantik tersebut.
Seungcheol menatap ponsel nya dengan gelisah, ia terus mencoba menghubungi Jeonghan dan hanya suara operator yang terdengar.
"Tolong angkat Jeonghan, plis tolong angkat" Ia mengulanginya beberapa kali dan tetap saja suara operator yang kembali terdengar.
Seungcheol putus asa, ia mencoba menghubungi temannya yang lain dan sayang sekali tidak terjawab juga.
Suara gonggongan anjing terdengar ditelinganya dan Seungcheol tercekat.Suara langkah kaki juga terdengar di rumah mewah tersebut dan itu bukan langkah kaki Seungcheol.
"Kkuma" gumam Seungcheol dan buru-buru keluar dari kamar takut terjadi hal buruk pada anjing kesayangannya.
Jeonghan menutup pintu kamar Hyuna setelah berhasil membuat Hyuna tertidur.Ia membawa langkahnya menuju ruang tamu dan duduk disofa tunggal sembari mengecek ponselnya.
Terdapat 24 panggilan masuk dan pesan dari Seungcheol.Jeonghan mengerutkan keningnya, tidak biasanya Seungcheol menelponnya sebanyak ini.
Jeonghan mencoba menelpon Seungcheol dan hanya suara operator yang terdengar di telinganya.Ia mencobanya sekali lagi dan lagi-lagi hanya operator yang menjawab.
Jeonghan membuka pesan dari Seungcheol dan ia langsung bangun dan berlari pergi meninggalkan rumah itu menuju ke kediaman Seungcheol.
"Kumohon Seungcheol, tolong jangan mempermainkan ku" batin Jeonghan dan langsung menaiki motor sportnya dan melaju membelah jalanan menuju rumah Seungcheol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crack Pair/Seungcheol Bottom/Uke
RandomCuma imajinasi saya doang tentang Seungcheol uke STOP PLAGIARISME. KALAU MAU TENAR PAKE KARYA SENDIRI JANGAN PAKE KARYA ORANG LAIN. HARGAI KARYA ORANG DENGAN TIDAK MEMPLAGIAT KAN NYA.