"Hannieagh"Seungcheol menatap Jeonghan yang ada dihadapan dengan mata yang berkaca-kaca.Ia mencengkram meja makan di sampingnya saat merasakan getaran cepat di lubang nya.
Jeonghan hanya bergumam menanggapi panggilan Seungcheol.Tangan nya memainkan ponsel, menekan sesuatu di sana membuat Seungcheol terpekik kaget.
"Pelankan suara mu Cherry, apa kau ingin anak-anak memperkosa mu? Dan rencana kita batal?"Meskipun berucap seperti itu, namun tangan nya masih terus bermain-main dengan benda elektronik tersebut.
"Ahhhrghh.......han–—hannieAkhhh......plis"Seungcheol meringkuk di lantai bagai janin saat Jeonghan menambah tempo getaran vibrator di lubang nya.Ia menggigit tangannya menahan erangan yang ingin keluar dari bibir merahnya.
Jeonghan mendekati Seungcheol dan langsung menarik tangan nya.Ia menekan tombol off di ponsel nya membuat Seungcheol bernafas lega.
"Ohh Cherry ku yang malang"Jeonghan menghapus sudut mata Seungcheol yang berair dan melumat bibir montok tersebut lama.Nafas Seungcheol terengah-engah saat Jeonghan melepas kan lumatan di bibirnya.
"Han bisakah aku tidak memakai benda ini? Ini sangat tidak nyaman"Seungcheol merengek saat Jeonghan membantunya berdiri dan merapikan pakaian nya yang sedikit kusut.
"Tidak!"Jeonghan berucap tegas masih merapikan pakaian Seungcheol.Ia berbisik lirih di telinga Seungcheol dan menggigitnya pelan.
"Kau mengganggu waktu istirahatku dengan rencana jalan-jalan mu itu, dan aku meminta imbalannya untuk waktu ku"
"Selesai, ayo"Jeonghan menggandeng lengan Seungcheol dan keluar dari kamar menuju lantai bawah di dorm mereka.
"Oh Hyung, kalian ingin kemana?"tanya sang maknae saat melihat Hyung nya turun dari lantai atas dengan pakaian yang rapi.
"Bukankah Hyung harusnya istirahat?"Sang maknae menatap sang Hyung dengan tatapan menyelidik.Ia mengerutkan keningnya menatap Seungcheol yang wajahnya sedikit sembab, namun ia hanya mengendikkan bahu nya lalu kembali fokus pada Hyung nya yang satu lagi, Jeonghan.
"Oh aku harus menemani Seungcheol keluar sebentar, ada apa?"Jeonghan menatap sang maknae dengan tatapan lembut dan ia mengulas senyum malaikat nya.
"Ah tidak, kalau begitu belikan aku jajan ya"ucapnya lalu kembali pada tayangan televisi yang menampilkan kartun kesukaan.
"Ya baiklah dongsaeng ku"Jeonghan mengacak rambut halus tersebut dan kembali menyeret Seungcheol pergi dari sana.
Disini lah mereka, disebuah toko perhiasan.Seungcheol mengajak Jeonghan ke sini karena ia ingin membelikan ibunya kalung sebagai hadiah ulang tahun.
Jeonghan menatap punggung itu yang masih fokus berbicara dengan pegawai di sana mengenai perhiasan yang cocok untuk hadiah ulang tahun ibunya.Ia mengambil ponsel di saku celananya dan mulai berselancar di sana.
"Akhh"Seungcheol memekik pelan saat merasakan getaran di lubang nya.Ia menatap Jeonghan tajam dan di balas dengan seringai oleh sang empunya.Ia mengepalkan tangannya saat merasakan getaran nya semakin cepat, mengabaikan pertanyaan pegawai wanita yang sedikit khawatir dengan kondisi nya.Seungcheol masih terus mencoba menahan desahan yang ingin dilepaskan nya.
"Sudah selesai?"Jeonghan mendekati dirinya dengan ponsel yang masih tergenggam di tangannya, rasanya Seungcheol ingin membanting benda elektronik tersebut.
Jeonghan menurunkan getarannya ke tempo yang pelan, ia merangkul Seungcheol dan maniknya menatap pegawai wanita yang masih terus menatap Seungcheol khawatir.
"Iya, tolong bungkus yang ini"Seungcheol menunjuk sebuah kalung dengan liontin mutiara di ujungnya, simpel namun elegan.
"Juga kalung ini satu"Jeonghan menunjuk sebuah kalung dengan liontin Cherry yang berwarna perak, namun Seungcheol tidak terlalu fokus pada hal tersebut karena getaran nya kembali di tambah oleh Jeonghan.Ia meremas kain baju Jeonghan dan menundukkan kepalanya.Bibir nya ia gigit guna meredam desahan dan erangan.
Setelah semuanya selesai, Jeonghan menarik lengan Seungcheol membawanya keluar dari toko tersebut setelah berterima kasih kepada pegawai di sana.
"Jeongahh—aghmm"Jeonghan menghentikan langkahnya ketika sampai di parkiran, ia membalikkan badannya dan melihat Seungcheol yang berjongkok di samping mobil mereka.Bahu tersebut bergetar dan Jeonghan langsung menyamai tinggi Seungcheol.Ia mengapit dagu Seungcheol dan membuatnya mendongak menatap dirinya.
Tatapan sayu di layangkan ke arah Jeonghan yang kini bersmirk melihat kondisi Seungcheol yang jauh dari baik-baik saja.
"Hari ini masih panjang, ayo semangat"Seungcheol yang mendengar ucapan tersebut rasanya ingin memukul kepala manusia di hadapannya dengan kuat.Jika kondisi nya tidak begini mungkin Seungcheol dengan senang hati mendengar nya namun sekarang ucapan itu seperti ejekan baginya.
Ia di bantu berdiri oleh Jeonghan dan dibawa masuk ke kursi penumpang masih dengan getaran melanda lubangnya.Ketika Jeonghan sudah duduk di kursi pengemudi, barulah getaran itu berhenti dan Seungcheol bernafas lega karena nya.
Wajahnya di tarik dan bibirnya di lumat dengan lumatan panjang, saling bertukar saliva yang terasa manis di indera masing-masing.Jeonghan menarik lidah merah itu dan memakannya rakus membuat saliva membanjiri leher jenjang Seungcheol.Lidah nya ia belitkan pada lidah Seungcheol, ia menyukai tekstur lembut dari lidah tersebut.
Jeonghan melepaskan lumatan nya saat merasa tepukan di dadanya, ia mencium bibir itu sekali lagi sebelum menghapus saliva di sekitar dagu juga leher Seungcheol dengan tissu.
"Langsung pulang atau mampir ke restoran dulu? Baiklah kita ke restoran dulu"Baru ingin membuka mulut, Jeonghan langsung berseru membuat Seungcheol menatapnya sinis.
"Kalau begitu, ngapain nanya sialan"Batinnya berteriak kesal karena perkataan Jeonghan.Ia membuang mukanya ke arah jalanan namun____
"Jeonghangghhh"
_____Seungcheol mengerang saat Jeonghan kembali mempermainkan benda di lubang nya itu.Ia bersandar di kursi penumpang dan ia menutup matanya dengan lengan.Kaki nya menekuk menahan rasa nikmat yang mulai membanjiri dirinya.
"Jeonaghhm hhh"Seungcheol membuka mulutnya saat Jeonghan masih terus menambah tempo getaran nya.Sedangkan si empunya nama hanya bersenandung ria masih terus mengemudi mobil dengan santai.Ia tidak terusik sedikitpun dengan keadaan Seungcheol sekarang.Ia malahan sangat suka ketika mulut itu terus mengucap namanya.
"Aku tidak suka di abaikan, tunggu hukuman mu Cherry"Jeonghan menatap Seungcheol yang kini mulai menggeliat seperti cacing kepanasan.Ia bersmirk melihat mata berair tersebut dan isakan mulai keluar dari bibir merah tersebut, dan Jeonghan langsung menghentikan mobilnya di pinggir jalan juga mematikan getaran vibrator di lubang Seungcheol.
Jeonghan menangkup wajah merah tersebut dan menghapus air mata di pipi Seungcheol.
"Maafkan aku"Jeonghan berucap penuh sesal melihat mata bulat berair tersebut.Ia mengecup pipi, kening juga mata basah tersebut dengan sayang.Perasaan hangat menjalari tubuh Seungcheol, ia menatap Jeonghan dan berkata
"Seungcheolli juga minta maaf karena sudah mengabaikan Daddy"Seungcheol mencium pelan bibir Jeonghan.
"Kita pulang sekarang"Jeonghan mengeram dan langsung memutar balik mobilnya menuju dorm mereka.Ia sudah tidak sabar untuk menghancurkan Seungcheol dan membuatnya menangis di bawah dirinya.
Seungcheol menatap bingung Jeonghan, matanya membulat dan ia menutup mulut nya saat menyadari perkataan nya tadi, ah seseorang tolong bawa Seungcheol pergi jauh sekarang dari iblis berkedok malaikat tersebut.
Done ya!
Sorry, gk terlalu sesuai sama yang di inginkan
Request bykalkalchanReaksiku saat nonton mv lalali pas bagian Mingyu:
🔥🔥🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
Crack Pair/Seungcheol Bottom/Uke
RandomCuma imajinasi saya doang tentang Seungcheol uke STOP PLAGIARISME. KALAU MAU TENAR PAKE KARYA SENDIRI JANGAN PAKE KARYA ORANG LAIN. HARGAI KARYA ORANG DENGAN TIDAK MEMPLAGIAT KAN NYA.