Keesokan harinya,
Pagi ini rasanya badan sabina terasa sangat pegal, semalam ia sampai rumah tepat pukul 11 malam. Farhan tidak benar-benar ingin menginap, ia hanya menggoda sabina aja kemarin. Tapi bukan berarti dia pulang begitu saja. Ia berjanji hari ini akan kembali dengan membuat sarapan untuk sabina.
Farhan mulai mengeluarkan hasil belanjaannya pagi tadi di pasar."Udang, cumi, bakso, Oke udah lengkap semua, hari ini aku akan masak tomyam untuk brunch kita."
"Pasti dia belum bangun, gapapa ku biarkan dia tertidur sampai nanti masakan ini matang, sekarang mending aku masak lebih cepat agar sabina bisa makan" Lanjut farhan kemudian ia mulai membersihkan seafood dan menyiapkan bumbunya.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, kaki sabina masih terasa sangat pegal. Perlahan ia turun dari tempat tidur untuk cuci muka dan segera turun ke dapur untuk ambil coklat di kulkas. Tentu saja itu coklat pemberian Nathan kemarin, seinget dia masih ada sisa 2 di kulkasnya jadi ia masih bisa makan.
Saat mulai menuruni anak tangga, tiba-tiba kakinya terasa amat sakit, reflek ia merintih kesakitan "aaww kakiku huaa sakit banget mama"
"Pak gusti, tolongin nana dong" Lanjutnya sedikit teriak mencari pak gusti, ia belum tau kalau farhan sudah sampai sedari tadi dan sedang memasak di dapur.
"Pak gustiiii, tolongin nana paaak" Ucapnya sekali lagi dengan sedikit kencang dan terdengar samar oleh farhan.
"Itu bukannya suara sabina ya? Dia udah bangun? Kok kaya kesakitan sih, coba aku lihat" Ia matikan kompor kemudia segera menghampiri sumber suara.
"Astaga non, kamu gapapa? Ko udah sampai sini aja si?"
"Han kakiku gabisa di gerakin, kayaknya kesemutan deh, sakit banget buat gerak dikit" Rintih sabina
"Astaga pasti semalam kamu lupa oles krim yang aku kasih kan?" Sabina hanya menggeleng manyun
"Yaudah rasain aja kesemutannya, perlahan juga ilang. Bandel si di bilangin ga denger, aku mau nginep ga di izinin alasannya sok bisa, sekarang giliran sakit minta tolong juga kan?" Ucap Farhan kesal. Kenapa jadi dia ang ngambek coba?
"Haaan ih jahat banget, yaudah aku minta tolong sama pak gusti aja" Balas sabina lebih kesal.
"pak gusti, bapak dimana? Pak bisa tolong nana ga pak? " Teriak sabina lebih kencang"Sampai suara kamu habis juga pak gusti ngga akan dengar, karena dia lagi service mobil, tadi pas aku sampai disini pak gusti izin pamit ke bengkel sama aku"
"Yaa Allah pak gustiii jahat banget malah ninggalin aku sama dosen galak dan resek disini sendirian, huaaa pak gusti nyebelinnn, udah misi aku mau ke bawah" Ucap sabina sambil mendorong Farhan untuk minggir dari hadapannya.
"aw aw sakit banget" Keluhnya ketika mencoba melewati farhan dan Farhan langsung menggendong sabina ala bridal style.
"Eh.. Eh.. pak dosen ngapain kamu gendong aku?" Tanya Sabina panik
"Udah diem deh, ini aku lagi bantuin kamu buat turun, kamu mau turun kan?" Tanya Farhan, wajah mereka sekarang lebih dekat.
"I.. Iya, aku.. mau turun.. aku..lapar.. " Balas sabina sambil menggigit sedikit bibir bawahnya
"Aku lagi masak tomyam buat kita makan, kamu duduk di sini dulu aja ya, bentar aku ambil krimnya dulu. Lain kali ga boleh di ulang ya non, kamu harus olesin krim ini dulu baru kamu tidur" Ucap farhan lalu segera mencari krimnya
"non kamu taro krimnya dimana? Aku ga bawa krim aku soalnya."
"Ehehe ada di kamar aku han di nakas samping tempat tidur" Lalu farhan segera menuju kamar sabina dan menemukan nya, ia kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/365513718-288-k399963.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate (END)
RomancePernahkah kamu berfikir jika orang yang bersamamu sekarang ternyata bukanlah belahan jiwa yang kamu maksud. Ini tidak sesederhana dalam kondisi suka dan duka bersama. melainkan, bagaiamana kamu menemukan nyamanmu di orang lain yang baru kamu temui...