November 2020

1.5K 86 0
                                    

Flashback

Awal Pertemuan

*Pov Marsya*

Pagi ini terasa sangat cepat sekali untuk Marsya yang baru saja mengakhiri hari kemarin di jam 23.50. Sekarang ia harus bangun lagi di jam 03.00 karena ada dua video dan 1 foto yang harus ia posting di insta*ram jam 09.00 pagi dan marsya sama sekali belum edit apapun karena ia kecapean.

Herannya meskipun udah di ingetin Shena, sahabatnya untuk memfilter lagi part-time yang ia jalani tapi Marsya tetap bersikeras untuk adil pada seluruh part-time tersebut demi bisa nabung buat pergi ke Jepang, negara impiannya.

"Hoaaaamm... Astaga udah jam tiga dan gue belum ngedit apapun. oke Sya lo harus fokus dan tenang, ini ngedit video butuh konsen yang lebih, jadi sekarang lo harus minum dan sambil nyemil sesuatu."

Setelah mengambil air minum sebotol berukuran 1 liter dan beberapa biskuit yang selalu jadi pertolongan pertamanya, kini marsya mulai edit video terlebih dahulu.

Bermodal HP yang ia beli dari hasil part-timenya, Marsya lebih senang edit di HP karena lebih praktis, bisa kapan aja edit, dan ketika ada ide muncul ia bisa segera langsung menuangkan di hpnya. tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 06.30 ia harus segera membersihkan diri karena akan ada ujian jam 08.00 di kelas.

"Ya Tuhaaaan, ini udah jam berapa sya, mampus gue, oke sekarang mandi dan makannya ntar aja di kantin." Ucap Marsya lalu ia segera membersihkan diri.

Setelah semuanya dirasa rapih, marsya segera memesan ojek online untuk ke kampusnya. Sebenarnya ia lebih senang naik transportasi umum ketimbang ojek online, tapi saat ini ia butuh yang cepat untuk segera sampai di kampus, karena marsya mau sarapan dulu di kantin.

" FYI, Sekarang Marsya sedang berkuliah di Universitas Negeri Bandung, ia merantau dan ngekos di jalan Riau kota Bandung. Marsya adalah anak piatu, saat ini ayahnya tinggal di Jakarta.

Saat SMA kelas 3, ibu Marsya meninggal karena sakit yang dialami dan saat itu dunianya sangat hancur. ia harus merelakan sang bunda disaat yang bersamaan ia juga harus fokus dengan ujian kelulusan dan ujian masuk PTN.

Semenjak ibunya meninggal, hubungan ia dan sang ayah renggang. Tapi di balik kesulitan atau kesedihan yang kita rasakan pasti Tuhan punya rencana yang lain untuk membahagiakan hambaNya.

Marsya lolos seleksi SNMPTN dan di terima di 2 Kampus yang ia inginkan, satu di Depok dan satu lagi di Bandung. Sebenarnya kampus Bandung adalah opsi keduanya dan di Depok adalah impiannya.

Tapi karena saat itu ia sedang emosional, Marsya lebih memilih Bandung untuk menjadi pelariannya. Tak terasa sekarang Marsya sudah semester 5.

Selain kuliah, ia juga menyibukkan diri dengan bekerja part-time, ngedit konten seputar traveling, bikin narasi buat di beberapa majalah, ikut event bareng influencer lainnya, beberapa kali jadi model foto untuk fashion dan masih banyak perintilan part-time lainnya, karena saking banyaknya. Ia lakukan itu lagi-lagi untuk mengobati rasa kesepiannya. "

Sekarang ia harus segera sampai kampus karena akan ada Ujian hari ini.

"Aduh ini kenapa ga dapet dapet driver si. Ah bodo ah gue mending naik trans aja deh" Ucap Marsya lalu ia berjalan ke depan jalan raya dan menunggu di halte trans.

Marsya sengaja mencari kost-kostan yang dekat dengan transportasi umum, untuk memudahkan ia pergi biar ga nyusahin orang lain. Setelah menunggu 2 menitan bus pun datang dan kondisi kursi penumpang hampir penuh, tersisa 1 kursi dan ia segera mendudukinya karena ingin tidur sebentar. di sampingnya ada seorang laki-laki sepertinya mahasiswa juga atau mungkin pekerja, entahlah dia gamau pikirin karena saat ini ia butuh memejamkan matanya sebentar.

Soulmate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang