Extra Part 2

880 68 6
                                    

Ini adalah part terakhir dari Soulmate, selamat membaca🖤

•••••

"Ann, boleh bantu papa?"

"Iya papa, boleh. Papa mau Ann bantu apa?" Tanya Ann yang tengah asik memakan buah anggur hasil panen dirinya bersama sang papa.

"Setelah Ann selesai makan buah anggurnya, tolong Ann kasih surat ini untuk mamana ya sayang" Farhan memberikan sepucuk kertas kecil berwarna pink yang ia lipat dua.

"Kenapa bukan papa yang kasih ke mamana?"

"Emm, papa sama mamana lagi main rahasia-rahasiaan sayang, jadi papa ngga bisa ketemu mamana sekarang. Jadi, Ann tolong bantu papa ya?" Bujuk Farhan dengan alasan yang ia buat.

"Emm baiklah, tapi Ann masih mau anggurnya lagi papa, yang warna hijau ituuuu" Tunjuk Ann pada anggur jenis shine muscat yang menggantung di sudut halaman samping rumahnya.

"Boleh, dua aja cukup ya nak, Ann udah makan semangkuk kecil tadi, nanti perut Ann bisa sakit kalau kebanyakan. "

"Baik papa, terimakasih" Ann pun memakan dengan nikmat anggur berwarna hijau tersebut. Krauk krauk, terdengar begitu nikmat.

"Ann, belum juga sayang?"

"Sebentar papa, Ann masih menikmati" Nyam nyam, Ann sangat menikmati buah tersebut namun Farhan sedang tidak sabaran menunggu putrinya itu untuk memberikan suratnya kepada sang istri.

"Baiklah, papa akan tunggu. Selamat menikmati Ann, setelah itu tolong cepat kasih ke mamana ya sayang" Balas Farhan tak sabaran.

"Siap papa" Ann kembali menikmati anggurnya hingga habis. Kemudian ia bergegas untuk masuk ke dalam rumahnya, namun langkahnya terhenti ketika ia mendapati panggilan dari tetangganya yaitu paman Martin dan bibi Grace yang Ann panggil dengan sebutan Kakek dan Nenek.

"Holla Ann, sayang" Sapa bibi Grace saat itu dari pekarangan rumahnya.

"Holla Nenek, sayang" Sapa balik Ann membuat senyum mengembang sempurna di wajah keduanya.

"Siapa itu nenek?" Ann sangat penasaran dengan seseorang yang berada di samping nenek itu, seorang anak laki-laki, kira-kira usianya seumur Juna atau lebih tua satu tahun, wajahnya terlihat murung dan tidak memiliki semangat hidup.

"Dia cucu Nenek, namanya Bastian, Ann bisa panggil dia dengan Bas"

"Bas?" Ulang Ann dan mendapat anggukan dari bibi Grace "Holla ka Bas" Ann menyapa dengan senyum cerianya seraya melambaikan kedua tangannya.

"Ann sayang, kenapa belum masuk? Kirain Ann sudah di dalam." Ucap Farhan ketika mendapati sang anak masih berada di halaman depan rumah mereka.

"Oh ada Nenek Grace, Holla Nenek" Sapa Farhan ketika melihat tetangganya telah kembali.

"Holla Mr. Han. Saya datang untuk menyapa Ann tadi, maaf jika mengganggu"

"Oh tentu tidak mengganggu Nenek Grace, saya pikir anda dan paman Martin belum kembali karena sudah seminggu lebih rumah anda kosong"

"Iya, saya baru saja kembali setelah menjemput cucu saya Mr. Han, maaf tidak mengabari sebelumnya karena kami terburu-buru"

"Oh, putra tampan itu cucu anda? Waah, Ann akan punya teman baru dong"

"Iya Mr. Han, kenalkan dia adalah Bastian. Tapi mohon maaf untuk beberapa waktu kedepan, Bastian harus menjalani perawatan. Setelah kembali, nanti pasti akan main  dengan Ann ya" Balas Bibi Grace dan mendapat anggukan dari Farhan dan mereka berpisah begitu saja.

Soulmate (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang