‼️Disclaimer‼️
Part ini banyak mengandung flashback. jadi, minna harap, kalian bisa membaca dengan cermat, Happy Reading^^🖤🖤🖤
📍 Taman Hotel
Selama melangkah meninggalkan Nathan, Sabina berjalan sedikit tertunduk dengan terus menggenggam erat payung yang Nathan berikan, di balut saputangan milik Nathan yang sebelumnya sudah terkena darahnya.
Langkahnya terhenti ketika melihat sepasang sandal yang sangat ia kenal, di kaki seorang pria yang sudah berdiri dengan jarak tak sampai satu meter didepannya.
Ia mengarahkan pandangannya ke depan, matanya menangkap sosok yang ia cari selama tadi, sosok yang sangat ia rindukan dengan lebih, hari ini.
Tubuhnya terpaku, dengan sendirinya pulupuk mata itu telah menampung banyak buliran air mata yang sudah mengembang sempurna dan siap untuk di tumpahkan.
"Hunny" Sapa sosok yang sangat ia rindukan itu dengan sangat lirih, sosok yang sedari tadi mencari dimana keberadaan istrinya, sosok itu adalah Farhan. akhirnya ia menemukan Sabina, istri tercintanya. Farhan cukup lega.
"Hubby, hiks hiks" Mata Sabina sudah berbinar sendu sedari tadi, di sapa oleh yang sedang ia rindukan tentu saja mudah baginya untuk menumpahkan air mata yang entah sejak kapan sudah terkumpul itu, ia segera melepas payung yang Nathan berikan.
Dengan langkah cepat, Farhan menghampiri lalu memeluk tubuh Sabina dengan sangat erat. Seperti tak mau kehilangan lagi.
"Akhirnya aku menemukan kamu, Hunny. Syukurlah kamu baik-baik saja, sayang." Balas Farhan terus mendaratkan kecupan pada pucuk kepala Sabina. Ia sungguh lega sekarang, bisa memeluk istrinya, lagi.
Tak jauh dari posisi Farhan dan Sabina, ada Nathan yang masih setia berdiri tak jauh dari posisi semula. Ia ingin memastikan bahwa Farhan tidak mengenali bekas darah yang sedikit mewarnai bagian bawah wajah Sabina. Segera ia ketikkan sebuah pesan untuk di kirim ke seseorang.
Meskipun sudah mencoba untuk ikhlas, namun rasanya sulit sekali untuk pergi dan menghilang dari Sabina. Baginya, bila yang memberi luka itu adalah Sabina, ia tak apa. Asal masih bisa melihat wajah wanita kesayangannya itu.
Sepertinya, Nathan tidak akan bisa menyatakan 'I Loved You' ke Sabina karena dirinya masih sangat mencintai Sabina.
"Maafin aku bby, aku sudah membuat kamu khawatir" Balas Sabina sedang mengontrol tangisnya. Ia merasa sangat bersalah dan sangat menyesal atas sikapnya hari ini.
"Its okey Hunny, yang terpenting sekarang aku sudah menemukanmu. Adakah yang terluka?" Farhan melonggarkan pelukannya dan melihat keseluruhan istrinya.
Sabina menggeleng, ia tidak mungkin memberitahu Farhan tentang yang terjadi tadi dengan Nathan. Sekarang, bukan waktu yang tepat. Itu hanya akan membuat suaminya terluka.
"Aku baik, bby. tadi aku mencari kamu, tapi tidak kunjung ketemu. Lalu aku ingin ke pantai sebrang, tapi langkahku malah mengajakku kesini. Aku ingin menghubungimu, untuk memberi kabar kalau aku ada disini, namun aku tersadar, kalau aku ngga bawa handphoneku. Saat ingin pulang, hujan deras dan aku terjebak hujan hingga aku berteduh di pohon besar dibelakang sana." Jelas Sabina panjang lebar membuat Farhan tersenyum gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate (END)
RomansaPernahkah kamu berfikir jika orang yang bersamamu sekarang ternyata bukanlah belahan jiwa yang kamu maksud. Ini tidak sesederhana dalam kondisi suka dan duka bersama. melainkan, bagaiamana kamu menemukan nyamanmu di orang lain yang baru kamu temui...